Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan Kompetensi Pengambilan Keputusan

kejelasan masalah, orientasi tujuan, pengetahuan alternatif, preferensi yang jelas, dan hasil maksimal.

2.1.4. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

Berdasarkan kriteria yang menyertainya, pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, antara lain: 1. Dalam Siagian 1997, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan programnya, yaitu: a. Pengambilan keputusan terprogram. Secara sederhana dapat dikatakan tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi. Perlu diperhatikan, bahwa pengambilan keputusan terprogram hanya akan berlangsung dengan efektif apabila empat kriteria dasar dipenuhi, yaitu: tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data; tersedia data yang bersifat kuantitatif; kondisi lingkungan yang relatif stabil; tersedia tenaga terampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat, termasuk tuntutan operasional yang harus dipenuhi. b. Pengambilan keputusan tidak terprogram. Berbeda dengan pengambilan keputusan terprogram, pengambilan keputusan tidak terprogram biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif, tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat, dan dampaknya. Pengalaman dan pengamatan menunjukkan bahwa pemecahan masalah dan pengambilan keputusan tidak terprogram biasanya tidak menyangkut hal-hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi yang bersangkutan. Berarti bahwa pengambilan keputusan tidak terprogram pada umumnya dibebankan di atas pundak para pimpinan tertinggi suatu organisasi. 2. Dalam Supranto 1998, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan lingkungannya, yaitu: a. Pengambilan keputusan dalam keadaan certainty ada kepastian. Apabila semua informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan atau situasi ada kepastian. Dengan perkataan lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat atau eksak hasil dari setiap tidakan action tindakan. Pemecahan mengenai pengambilan keputusan dalam keadaan ada kepastian, sifatnya deterministik. b. Pengambilan keputusan dalam keadaan ada risk risiko. Risiko terjadi jika hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui dengan pasti, akan tetapi diketahui nilai kemungkinan probabilitasnya. c. Pengambilan keputusan dalam keadaan uncertainty ketidakpastian. Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambil keputusan jika hasil keputusan sama sekali tidak diketahui karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. d. Pengambilan keputusan dalam keadaan ada conflict konflik. Situasi konflik terjadi jika kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan ada konfik dalam situasi kompetitif. Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik seringkali dalam praktiknya menjadi sangat rumit kompleks. Secara keseluruhan, teknik-teknik yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan dalam situasi yang berbeda-beda tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.1: Teknik-Teknik Pengambilan keputusan No. Situasi pengambilan keputusan Pemecahan Teknik 1. Ada kepastian Deterministik - Linear programming - Model transportasi - Model penugasan - Model inventori - Model antrian - Model ‘network’ 2. Ada risiko Probabilistik - Model keputusan probabilistik - Model inventori probabilistik - Model antrian probabilistic 3. Tidak ada kepastian Tak diketahui Analisis keputusan dalam keadaan ketidakpastian 4. Ada konflik Tergantung tindakan lawan Game theory teori permainan

2.1.5. Proses Pengambilan Keputusan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi)

4 120 134

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PELANGGARAN TATA TERTIB Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Tentang Pelanggaran Tata Tertib Di SD Negeri 1 Kedungjati.

0 3 19

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS : SD MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA).

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, KECERDASAN EMOSIONAL, KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH PADA SMA DI KABUPATEN BOGOR.

0 0 98

Hubungan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan pada penerbang TNI AU.

0 0 139

View of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 0 8

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SD SE KECAMATAN KOTA SELATAN - Tugas Akhir

0 0 10