Model-Model Pengambilan Keputusan Kompetensi Pengambilan Keputusan

mendatangkan hasil yang diharapkan. Dua cara untuk melakukan penilaian itu ialah: a. Menggunakan pendekatan yang sifatnya pragmatis, yaitu melihat hasil yang dicapai. Jika hasil yang dicapai sesuai dengan harapan dan keinginan, keputusan yang diambil dapat dikatakan keputusan yang baik. b. Menggunakan pendekatan yang sifatnya prosedural. Dalam hal ini yang dinilai ialah proses atau tata cara yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Yang dilakukan ialah menilai sesuatu keputusan, baik atau tidak, berdasarkan cara yang ditempuh untuk menjatuhkan pilihan. Cara inilah yang menyangkut model dan teknik pengambilan keputusan. Menurut Anderson dalam Suharnan 2005, untuk menghadapi permasalahan atau keputusan yang kompleks, seseorang dapat menempuh 3 pendekatan, yaitu memaksimalkan nilai minimum pendekatan pesimis, memaksimalkan nilai maksimum pendekatan optimis, dan memaksimalkan nilai harapan memperhitungkan nilai-nilai yang baik dan buruk. Seseorang juga perlu mempertimbangkan penggunaan proses conscious thingking berpikir sadar atau unconscious thinking berpikir tidak sadar agar dapat diperoleh keputusan yang baik.

2.1.8. Model-Model Pengambilan Keputusan

Dalam Hasan 2004, model ialah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru jika perlu. Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau sistem yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara tepat dan benar. Pengambil keputusan berusaha menggeser keputusan yang semula tanpa perhitungan menjadi keputusan yang penuh perhitungan. Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan: purpose tujuannya, field of application bidang penerapannya, level tingkatannya, time character ciri waktunya, form bentuknya, analytic development pengembangan analitik, complexity kompleksitas, formalization formalisasi. Quade dalam Hasan 2004 membedakan model ke dalam dua tipe, yaitu: 1. Model kuantitatif. Model kuantitatif ialah serangkaian asumsi yang tepat, yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. 2. Model kualitatif. Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi- asumsi tersebut, dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model. Gullett dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model pengambilan keputusan yang kerap kali digunakan untuk memecahkan masalah yang hasilnya kurang diketahui secara pasti, antara lain: model probabilitas, konsep tentang nilai-nilai harapan, the payoff matrix model model matriks korelasi, decision tree model model pohon keputusan, model kurva indiferen kurva tak acuh, dan model simulasi komputer.

2.1.9. Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi)

4 120 134

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PELANGGARAN TATA TERTIB Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Tentang Pelanggaran Tata Tertib Di SD Negeri 1 Kedungjati.

0 3 19

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS : SD MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA).

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, KECERDASAN EMOSIONAL, KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH PADA SMA DI KABUPATEN BOGOR.

0 0 98

Hubungan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan pada penerbang TNI AU.

0 0 139

View of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 0 8

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SD SE KECAMATAN KOTA SELATAN - Tugas Akhir

0 0 10