Mikolajczak 2006 menemukan bahwa ke-15 subskala TEIQue yang tergabung menjadi trait EI memiliki korelasi dengan usia dan jenis kelamin.
Perempuan memiliki skor yang lebih tinggi pada Em, sedangkan laki-laki memiliki skor yang lebih tinggi pada SC dan So.
2.3. Kerangka Berpikir
Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan ialah suatu kekuatan penting
dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi. Begitu pula dengan organisasi sekolah yang
dipimpin oleh kepala sekolah. Sekolah ialah suatu lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Karena itulah, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang
tinggi. Inilah pentingnya peranan seorang kepala sekolah yang akan menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan.
Ada tiga macam peranan seorang pemimpin, yaitu interpersonal, informational, dan decisional roles. Peranan sebagai pengambil keputusan merupakan peran kepala
sekolah sebagai pejabat sekolah yang paling penting dari kedua macam peran yang lainnya.
Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah yang merupakan motor penggerak, ujung tombak pengambil keputusan dalam menentukan
kebijakan dan arah tujuan pendidikan, selain harus memiliki keahlian atau kemampuan dasar, pengetahuan dan keterampilan profesional, pelatihan dan pengalaman profesional,
kompetensi kepala sekolah, ia juga harus memiliki kualifikasi pribadi yang baik. Kualifikasi pribadi yang berupa serangkaian sifat atau watak yang harus dimiliki oleh
setiap pemimpin pada umumnya, termasuk kepala sekolah, yaitu dalam segi: mental, fisik, emosi, berwatak sosial, etik, sikap, dan kepribadian.
Emosi berperan dalam pengambilan keputusan, termasuk pengambilan keputusan yang paling rasional. Ada penelitian ilmiah yang hasilnya menuntun kita pada pendapat
kontra-intuisi yang menyatakan bahwa perasaan biasanya sangat dibutuhkan untuk keputusan rasional, perasaan menunjukkan pada kita arah yang tepat, sehingga logika
mentah dapat digunakan sebaik-baiknya. Dikatakan bahwa tantangan terbesar pemimpin bukan ujian terhadap pengetahuannya, namun justru datang dari kehebatannya dalam
mengelola aspek emosi dan psikologi diri dan timnya. Hal ini menunjuk pada kecerdasan emosional seorang pemimpin.
Kecerdasan emosional yang terkait dengan pengambilan keputusan mencakup 6 faktor, yaitu: 1 Well-Being, yang terdiri dari Self-Esteem, Trait Optimism, Trait
Happiness; 2 Self-Control, yang terdiri dari Emotion Regulation, Stress Management, Low Impulsiveness; 3 Emotionality, yang terdiri dari Emotion Perception, Emotion
Expression, Trait Empathy, Relationships; 4 Sociability, yang terdiri dari Assertiveness, Social Awareness, Emotion Management; 5 Adaptability; 6 Self-Motivation.
Selain itu, ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pemimpin, yaitu jenis kelamin, usia, dan lama menjadi pemimpin dalam hal ini
ialah kepala sekolah. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir dalam penelitian ini yang memuat skema
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, disajikan pada gambar 2.2.
2.4. Hipotesis