Prosedur Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data

Untuk mengetahui informasi mengenai jenis kelamin, usia, dan lama menjadi kepala sekolah, penulis membuat pertanyaan singkat pada bagian identitas responden. Sebelumnya, penulis telah melakukan try out uji coba alat ukur ADMC dan TEIQue-SF kepada 40 orang mahasiswa. Karena dikhawatirkan alat ukur hasil terjemahan ini mengandung bias budaya, multi dimensional, dsb, maka fokus dari uji coba ini ialah mendapatkan feedback umpan balik untuk memperbaiki alat ukur. Setelah uji coba dilakukan, ada beberapa item yang tidak valid, maka penulis melakukan perubahan kata-kata pada item tersebut, perubahan kata-kata ini juga berdasarkan feedback yang diberikan oleh responden.

3.3.1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan penulis, sebagai berikut: 1. Penulis langsung menemui subjek penelitian satu per satu, lalu penulis menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan sambil menyerahkan berkas surat dari fakultas dan surat jalan dari KASI Dinas Pendidikan, kemudian penulis memberikan kuesioner sekaligus menjelaskan mengenai petunjuk pengisian item. 2. Kuesioner dapat dikerjakan di rumah, karena itu penulis memberikan waktu untuk pengisian kuesioner selama beberapa hari. Penulis juga membuat perjanjian kapan kira-kira kuesioner telah selesai diisi dan bisa diambil. 3. Pada waktu yang telah disepakati, penulis akan mengambil kuesioner yang telah diisi oleh masing-masing kepala sekolah dan langsung mentabulasi data yang diperoleh ke dalam komputer.

3.3.2. Teknik Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data, data yang diperoleh langsung ditabulasi ke dalam komputer melalui program Excel. Kemudian, penulis melakukan skoring pada semua data yang telah ditabulasi. Skoring untuk masing-masing alat ukur yang digunakan ialah sebagai berikut: 1. Alat ukur ADMC yang terdiri dari 7 komponen, yaitu: a. Resistance to Framing RF. RF terdiri dari 28 item yang disajikan dengan skala 1 - 6 dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 14 item risky-choice framing dan 14 item attribute framing. Skor RF ialah rata-rata dari selisih mutlak di antara versi keuntungan perolehan dan kerugian kehilangan pada masing-masing bagian. b. Recognizing Social Norms RSN. RSN terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1 terdiri dari 16 item, yang meminta seseorang mengatakan ‘ya atau tidak’ dalam kondisi tertentu untuk melakukan sesuatu, lalu dihitung persentasenya dan dibuat peringkat; 2 terdiri dari 16 item yang meminta seseorang menilai berapa banyak orang dari 100 orang yang sebaya usianya mengatakan ‘ya’ dalam kondisi tertentu untuk melakukan sesuatu, kemudian dibuat peringkatnya untuk setiap responden. Skor RSN untuk setiap responden merupakan kombinasi nilai-nilai pada bagian 1 dan 2 yang dimasukkan ke dalam rumus Spearman Rank-Order Correlation: c. UnderOverconfidence UO. UO terdiri dari 34 item, setiap item terdiri dari pernyataan benar dan salah yang dihitung persentasenya, disebut juga percentage correct, kemudian diikuti penilaian diri terhadap jawaban itu dengan skala 50 - 100, lalu dihitung rata-ratanya yang disebut mean confidence. Skor UO ialah nilai mutlak dari: 1 – mean confidence - percentage correct. d. Applying Decision Rules ADR. ADR terdiri dari 10 item, skor ADR ialah persentase jawaban benar dari 10 item. e. Consistency in Risk Perception CRP. CRP terdiri dari 2 bagian yang berjumlah 20 item dengan skala 0 - 100. Nilai CRP terbagi menjadi 3, yaitu: 1 sepuluh nilai pertama dihitung dari pembandingan bagian pertama dan kedua, jika bagian pertama nilainya lebih kecil daripada bagian kedua, maka diberi skor 1, jika sebaliknya diberi skor 0; 2 enam nilai berikutnya dihitung dari pembandingan 6 item pada masing-masing bagian, dengan patokan bahwa hal-hal yang bersifat umum harus lebih besar daripada hal-hal yang bersifat khusus, jika jawabannya benar diberi skor 1, jika salah diberi skor 0; 3 empat nilai terakhir dihitung dengan cara menjumlahkan 4 item 2 item + 2 item pada masing-masing bagian yang jumlahnya harus 100, jika benar diberi skor 1, jika salah diberi skor 0. Skor akhir CRP ialah persentase rata-rata nilai benar dari 20 skor CRP. f. Resistance to Sunk Costs RSC. RSC terdiri dari 10 item dengan rentang skala 1 – 6. Skor RSC ialah nilai rata-rata dari 10 item. g. Path Independence PI. PI terdiri dari 24 item yang terbagi menjadi menjadi 12 pasang item. Jika antar pasang item itu nilainya sama, diberi skor 1, jika berbeda diberi skor 0. Skor akhir PI ialah persentase rata-rata dari 12 skor PI. 2. Alat ukur TEIQue-SF yang terdiri dari 30 item dengan rentang skala 1 - 7 dan terbagi menjadi 6 faktor, yang di dalamnya terdapat 15 subskala, yaitu: 1 Well-Being, yang terdiri dari Self-Esteem, Trait Optimism, Trait Happiness; 2 Self-Control, yang terdiri dari Emotion Regulation, Stress Management, Low Impulsiveness; 3 Emotionality, yang terdiri dari Emotion Perception, Emotion Expression, Trait Empathy, Relationships; 4 Sociability, yang terdiri dari Assertiveness, Social Awareness, Emotion Management; 5 Adaptability; 6 Self-Motivation. Dari 30 item, ada 15 item yang nilai rentang skalanya dibalik karena merupakan pasangan dari 15 item lainnya, yaitu item no: 2, 5, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 16, 18, 22, 25, 26, dan 28. Skor akhir setiap subskala TEIQue-SF ialah penjumlahan dari setiap pasang item. 3. Jenis kelamin, usia, dan lama menjadi kepala sekolah merupakan data identitas yang ditanyakan pada bagian identitas responden pada kuesioner.

3.4. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi)

4 120 134

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PELANGGARAN TATA TERTIB Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Tentang Pelanggaran Tata Tertib Di SD Negeri 1 Kedungjati.

0 3 19

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS : SD MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA).

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, KECERDASAN EMOSIONAL, KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH PADA SMA DI KABUPATEN BOGOR.

0 0 98

Hubungan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan pada penerbang TNI AU.

0 0 139

View of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 0 8

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SD SE KECAMATAN KOTA SELATAN - Tugas Akhir

0 0 10