Deskripsi Objek Penelitian Analisa Regresi Sederhana dan Variabel Moderator

59 Tabel 4.1 Hasil Regresi Sederhana Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 103015 Time: 14:20 Sample: 1 55 Included observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -19366.34 35813.42 -0.540757 0.5910 X1 0.263896 0.072025 3.663973 0.0006 X2 0.232063 0.062265 3.727001 0.0005 X3 0.372209 0.157106 2.369155 0.0217 R-squared 0.697018 Mean dependent var 178289.3 Adjusted R-squared 0.679195 S.D. dependent var 159400.4 S.E. of regression 90283.83 Akaike info criterion 25.72925 Sum squared resid 4.16E+11 Schwarz criterion 25.87524 Log likelihood -703.5544 F-statistic 39.10886 Durbin-Watson stat 1.441056 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Diolah dengan EViews 2015 60 Tabel 4.2 Hasil Regresi dengan Variabel Moderator Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 103015 Time: 17:06 Sample: 1 55 Included observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -448781.5 397676.0 -1.128510 0.2648 X1 -0.007127 0.574529 -0.012406 0.9902 X2 0.545088 0.576913 0.944837 0.3496 X3 0.979970 3.145562 0.311541 0.7568 M 335.6012 306.1816 1.096085 0.2786 X1M 0.000210 0.000430 0.488140 0.6277 X2M -0.000245 0.000437 -0.560085 0.5781 X3M -0.000485 0.002440 -0.198919 0.8432 R-squared 0.723794 Mean dependent var 178289.3 Adjusted R-squared 0.682657 S.D. dependent var 159400.4 S.E. of regression 89795.36 Akaike info criterion 25.78218 Sum squared resid 3.79E+11 Schwarz criterion 26.07415 Log likelihood -701.0099 F-statistic 17.59470 Durbin-Watson stat 1.507258 ProbF-statistic 0.000000 Sumber: Diolah dengan EViews 2015 4.3 Uji Hipotesis 4.3.1 Koefisien Determinasi R 2 Melalui program EViews, diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 = 0,697 menandakan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara belanja modal Y dengan Pendapatan Asli Daerah X1, Dana Alokasi Umum X3 dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran X3 sebesar 69,7, lebih besar dari 50, sedangkan 61 sisa sebesar 30,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model.

4.3.2 Uji Parsial t-test Uji parsial dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-statistic untuk

koefisien regresi masing-masing variabel bebas dengan nilai t-tabel pada level 5 dan jumlah sampel sebanyak 55 sampel. Nilai t-tabel dari penelitian ini adalah 0,05 ; 55 = 1,673. Berdasarkan tabel 4.1, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Variabel Pendapatan Asli Daerah X1 t-statistic = 3,6639 t-tabel 1,673. Artinya, Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan positif terhadap belanja modal. 2. Variabel Dana Alokasi Umum X1 t-statistic = 3,7270 t-tabel 1,673. Artinya, Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. 3. Variabel Sisa Lebih Perhitungan Anggaran X3 t-statistic = 2.3691 t-tabel 1,673. Artinya, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap belanja modal. Dari uraian tersebut, maka model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: BM = -19366.34 + 0.2638PAD + 0.2320DAU + 0.3722SILPA Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa: 62 1. Konstanta sebesar -19366,34 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel independen maka tingkat belanja modal adalah sebesar -19366,34. 2. Pendapatan Asli Daerah memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,2638. Dengan asumsi setiap kenaikan Pendapatan Asli Daerah sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan belanja modal sebesar 0,2638. Sebaliknya, penurunan Pendapatan Asli Daerah sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan belanja modal sebesar 0,2638 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 3. Dana Alokasi Umum memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,232. Dengan asumsi setiap kenaikan Dana Alokasi Umum sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan belanja modal sebesar 0,232. Sebaliknya, penurunan Dana Alokasi Umum sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan belanja modal sebesar 0,232 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,3722. Dengan asumsi setiap kenaikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan belanja modal sebesar 0,3722. Sebaliknya, penurunan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan belanja modal sebesar 0,3722 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 0 16