49
Sumatera Utara dapat dilihat dari pos dana perimbangan dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
3. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran berasal dari pelampauan anggaran pendapatan, realisasi belanja yang rendah atau keduanya. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
dihitung dengan rumus:
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran = SurplusDefisit Realisasi Anggaran + Pembiayaan Neto
3.6.3 Variabel Moderator
“Variabel moderator adalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan variabel dependen dan variabel independen” Erlina,
2011:37. Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen sering kali dipengaruhi oleh variabel moderator. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah
Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi dipresentasikan dengan proksi berupa laju pertumbuhan Produk Regional Domestik Bruto. Pertumbuhan Produk Regional
Domestik Bruto menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Maka, Pertumbuhan Ekonomi
yang diproksikan sebagai Produk Regional Domestik Bruto dapat dihitung dengan rumus:
Pertumbuhan Ekonomi = PDRB t-1
����� – ���� �−1 x 100
50
3.7 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan alat analisis ekonometrika,
yaitu meregresikan variabel-variabel yang ada dengan metode OLS Ordinary Least Square menggunakan bantuan aplikasi EViews.
Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = fX
1,
X
2,
X
3
Dari fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model estimasi regresi linier yang dituliskan sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
1
M+ β
5
X
2
M+ β
6
X
3
M+ e
Keterangan: Y
= Belanja Modal X
1
= Pendapatan Asli Daerah X
2
= Dana Alokasi Umum X
3
= Sisa Lebih Perhitungan Anggaran M
= Pertumbuhan Ekonomi sebagai Moderator α
= Konstanta β
1
, β
2
, β
3,
β
4
, β
5,
β
6
, β
7
= Koefisien Regresi e
= Error tingkat kesalahan
51
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji hipotesis yang terdiri atas uji koefisien determinasi, uji parsial t-test dan uji simultan F-test;
dan uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
3.7.1 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesa untuk menguji kemampuan variabel independen Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran dalam mempengaruhi variabel dependen yaitu belanja modal dan kemampuan variabel moderator yaitu pertumbuhan ekonomi dalam memperkuat
atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisa statistik berupa uji t, uji F uji
kesesuaian model dan uji koefisien determinasi.
3.7.1.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah
diantara 0 dan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Nilai R
2
yang mendekati 1 berarti bahwa variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel independen, dan apabila nilai R
2
semakin kecilmendekati 0, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.