25
perusahaan daerah, dividen Bank Perkreditan Rakyat – Bank Kredit Kecamatan dan
penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga. 2.1.5.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Bentuk daripada lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah dalam Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dengan Pemerintah Daerah meliputi: a.
Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; b.
Jasa giro; c.
Pendapatan bunga; d.
Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan e.
Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah.
2.1.6 Dana Alokasi Umum
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah menjelaskan Dana Alokasi
Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar-daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. “Dana Alokasi Umum dialokasikan dalam bentuk block grant, yang
berarti pemerintah daerah leluasa menggunakannya karena tidak terikat dalam keriteria tertentu.” Iskandar, 2012. Jumlah keseluruhan Dana Alokasi Umum
26
ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari Pendapatan Dalam Negeri Neto yang ditetapkan dalam Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Dana Alokasi Umum untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan berdasarkan formula yang terdiri atas celah fiskal dan alokasi dasar. Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan menjelaskan, celah fiskal adalah selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal. Di mana kebutuhan
fiskal diukur dengan variabel jumlah penduduk, luas wilayah, indeks kemahalan konstruksi, produk domestik regional bruto per kapita dan indeks pembangunan
manusia, sedang kapasitas fiskal diukur berdasarkan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil. Sementara Alokasi Dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai
Negeri Sipil Daerah.
Dana Alokasi Umum = Celah Fiskal CF + Alokasi Dasar AD
Keterangan: CF
= Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal AD
= Jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah
2.1.7 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran merupakan imbas pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dengan kata lain, sumber-sumber Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran dapat berasal dari pelampauan anggaran pendapatan, realisasi belanja yang rendah atau keduanya. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Sisa Lebih