28
sebelumnya yang merupakan sisa penggunaan anggaran tahun sebelumnya dan merupakan bagian dari penerimaan pembiayaan. Kedua, Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran tahun berkenaan yang merupakan sisa penggunaan anggaran pada tahun berjalan dan akan menjadi salah satu penerimaan pembiayaan di tahun berikutnya.
Dalam anggaran, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya cenderung dianggarkan lebih rendah dari realisasi.
2.1.8 Belanja Modal
Direktorat Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan Republik Indonesia mendefinisikan belanja modal dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 91PMK.062007 tentang Bagan Akun Standar sebagai pengeluaran anggaran yang dugunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dam
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual.
Menurut Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Republik Indonesia Nomor Per-33PB2008, belanja dikategorikan sebagai belanja modal apabila:
a. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset
lainnya yang menambah masa umur, manfaat dan kapasitas; b.
Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimum kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan pemerintah; dan
29
c. Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.
“Belanja Modal dapat dikategorikan dalam 5 lima kategori utama: 1.
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk
pengadaanpembeliaanpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah, pengosongan, pengurungan, perataan, pematangan tanah,
pembuatan sertifikat dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi
siap pakai.
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian dan peningkatan
kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud
dalam kondisi siap pakai.
3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian dan termasuk
pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai
gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk
pengadaanpenambahanpenggantianpeningkatan pembangunanpembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran
untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan
dimaksud dalam kondisi siap pakai.
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian
pembangunanpembuatan serta perawatan fisik lainnya yang tidak dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian
barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku dan jurnal ilmiah.” Syaiful
2006 dalam Yovita, 2011.
30
2.1.9 Pertumbuhan Ekonomi
2.1.9.1 Pengertian dan Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi dirumuskan sebagai berikut:
g = GNPt-1
GNPt – GNPt-1 x 100
Keterangan: g
= Tingkat pertumbuhan GNP = Gross National Product Produk Nasional Bruto
GNPt = GNP riil pada periode t GNPt-1= GNP riil sebelum periode t
2.1.9.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi
2.1.9.2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
meliputi: penduduk, barang-barang modal, luas lahan dan kekayaan alam dan