17
b. Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
Umum dan Dana Alokasi Khusus; dan c.
Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat. 2.
Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
3. Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah
Pengertian Pendapatan Asli Daerah di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih
lanjut, dalam Pasal 6 Undang-Undang yang sama disebutkan Pendapatan Asli Daerah bersumber dari:
1. Pajak daerah;
2. Retribusi daerah;
3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
18
Upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah agar penerimaannya mendekati atau bahkan sama dengan potensinya, secara umum ada dua cara, yaitu
dengan cara instensifikasi dan ekstensifikasi: a.
Cara instensifikasi adalah mengefektifkan pemungutan pajak atau retribusi dan mengefisienkan cara pemungutannya pada obyek dan subyek yang sudah ada.
Misalnya, melakukan perhitungan potensi, penyuluhan, meningkatkan pengawasan dan pelayanan.
b. Cara ekstensifikasi adalah melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah dengan cara menjaring wajib pajak baru melalui pendataan dan pendaftaran atau menggali pajak baru.
2.1.5.1 Pajak Daerah
2.1.5.1.1 Pengertian Pajak Daerah
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak
dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Menurut
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.