Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Indikator
Sub konsep
Aspek kognitif Jumlah
C1 C2
C3 C4
1 Mendeskripsikan
jenis makanan berdasarkan
kandungan zat yang ada di
dalamnya Fungsi dan
jenis zat makanan
4 ,8,12,
15 1, 2,
7,10, 11,16
3, 6,13,
14 5, 9
16
2 embedakan antara saluran
pencernaan dan kelenjar
pencernaan sebagai
penyusun sistem pencernaan
manusia Saluran
dan kelenjar
pencernaan pada
manusia 21, 25
18, 24,26,
28
17, 19, 20,22,
27, 29
23 13
3 endata contoh
kelainan dan
penyakit pada
sistem pencernaan yang
biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari serta
upaya mengatasinya
Kelainan dan
penyakit pada
pencernaan pada
manusia 31,
32,33, 34, 40
35, 37,39
30, 38 36
11
Jumlah 11
13 12
4 40
Keterangan: C1 : Ingatan recalling
C2 : Pemahaman comprehension C3: penerapan application
C4 : analisis analysis atau sintesis syntesis
47
Nomor soal yang bertanda bintang adalah nomor soal yang digunakan dalam penelitian berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan.
47
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2005,h. 117 - 121
2. Lembar Observasi Teknik nontes dalam penelitian ini berupa observasi. Observasi adalah
metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu
atau kelompok secara langsung.
48
meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan
untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
STAD maupun jigsaw pada pembelajaran di kelas. Data yang diperoleh dari lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dan jigsaw. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok dikonversi ke dalam lima aspek,
yaitu rasa ingin tahu, keberanian berpendapat, saling menghargai, bertanggung jawab dan bekerjasama dalam berkelompok. Skor yang
terdapat pada lembar observasi dibagi kedalam empat kategori , yaitu sangat baik diberi skor 4, baik diberi skor 3, cukup diberi skor 2, dan
kurang diberi skor 1.
G. Kalibrasi Instrumen
Sebelum dilakukan pengambilan data, terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah mengikuti
pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sehingga dapat
dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak. 1.
Uji validitas Suatu alat evaluasi dikatakan valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Uji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang sebenarnya. Untuk
mengukur validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
48
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h. 149