4 Tahap keempat, siswa diberikan teskuis oleh guru, hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami suatu materi dengan metode pembelajaran kooperatif jigsaw tersebut.
5 Setelah
kuis selesai,
maka dilakukan
perhitungan skor
perkembangan individu dan skor kelompok. Skor individu dalam setiap kelompok memberikan sumbangan pada skor kelompok
berdasarkan rentang skor yang diperoleh pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir. Stahl memberikan petunjuk perhitungan skor kelompok
pada tabel 2. 3 dan tabel 2. 4 berikut ini.
Tabel 2. 3 Skor Perkembangan Jigsaw
Skor kuis individu
Skor perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal
Antara 10 poin dibawah skor awal sampai skor awal
10 1 sampai 10 poin diatas skor awal
20 Lebih dari 10 poin diatas skor awal
30 Nilai sempurna
40
Tabel 2. 4 Tingkat penghargaan kelompok Jigsaw
Rata-rata penghargaan kelompok Penghargaan
15 poin Good team
20 poin Great team
25 poin Super team
.
Berikut ini gambar pelaksanaan teknik jigsaw.
28
Gambar 2. 1. Pelaksanaan Teknik Jigsaw
Perbedaan antara model pembelajaran kooperatif teknik STAD dan jigsaw terdapat pada tabel 2. 5 berikut ini.
Tabel 2. 5 Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD dan Teknik
jigsaw
29
Aspek Teknik STAD
Teknik Jigsaw Tujuan sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan tanggung hawab
Struktur tim Tim
–tim belajar heterogen
beranggota 4 –5
orang Tim
–tim belajar heterogen beranggota
4 –5 orang, dan
menggunakan tim asal dan tim ahli
Pemilihan topik pelajaran
Guru Guru
28
Novi Emildadiany, Cooperative learning – teknik jigsaw, diakses dari http: makalahku makalahmu.
Wordpress.com20080915cooperative learning, Jumat, 22 Januari 2010.
29
Sugiyanto, Model – model pembelajaran inovatif, Yuma pressindo: Surakarta, 2010
Keterangan:
A = Kelompok yang dibentuk secara heterogen B = Kelompok asal
C = kelompok ahli
Aspek Teknik STAD
Teknik Jigsaw Tugas Utama
Siswa menggunakan
worksheet berupa LKS dan saling
membantu dalam menguasai materi
dalam belajar, sedangkan pada saat
kuis individu, setiap siswa dilarang
untuk bekerja sama dengan kelompok
maupun dengan yang lain
Siswa menyelidiki berbagai materi
dikelompok ahli, membantu anggota-
anggota di kelompok asal untuk mempelajari
berbagai materi, baik di LKS maupun pada saat
kuis individu
4. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan
dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang paling fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil dan gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar
yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
30
Sedangkan menurut Howard L. Kingsley seperti yang dikutip oleh Wasty Soemanto, definisi belajar
adalah sebagai berikut:
31
“Learning is the process by which behavior in the broader sense is ori
ginated or changed through practice or training”
30
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Edisi revisi, 2004 hal. 89
31
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka cipta, 2006,h. 104
Belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam artian luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Benjamin S. Bloom membagi tujuan pengajaran yang menjadi acuan pada hasil belajar menjadi tiga bagian, yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan psikomotorik.
32
Ranah kognitif yaitu hasil belajar berdasarkan pemahaman konsep. Ranah afektif yaitu hasil belajar
berdasarkan sikap dan ranah psikomotorik yaitu hasil belajar berdasarkan keterampilanskill.
Kemampuan-kemampuan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom dan kawan-kawan dikategorikan lebih rinci secara hierarkis ke
dalam enam jenjang kemampuan, yakni hafalan ingatan C
1
, pemahaman C
2
, penerapan C
3
, analisis C
4
, sintesis C
5
, dan evaluasi C
6
.
33
1 Hafalan C
1
Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya.
2 Pemahaman C
2
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan,
diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam
rumusan matematis
atau sebaliknya,
meramalkan
32
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal. 117
33
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, hal. 15-17
berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan interpolasi, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata
sendiri. 3
Penerapan C
3
Yang termasuk jenjang penerapan adalah kemampuan menerapkan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau
pada situasi konkrit. 4
Analisis C
4
Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur
informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas.
5 Sintesis C
5
Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel,
rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek- obyek, peristiwa, dan informasi lainnya.
6 Evaluasi C
6
Kemampuan pada jenjang evaluasi adalah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar