hubungan pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan.
4 Pertanggung jawaban secara individual dan kelompok
Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Setiap anggota dalam tim diharuskan memberikan
kontribusi untuk kelompoknya dan memberikan bantuan dorongan bagi siswa lain untuk menguasai bahan ajar.
15
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
16
Selain itu pembelajaran kooperatif juga disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya,
sehingga pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
17
Menurut Vygotsky dalam Heri Midiastutik menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap
15
Tonih Feronika, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2008, hal. 60
16
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka, 2007, hal. 42
17
Effandi Zakaria dan Zanaton Iksan, Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective, Eurasia Journal of Mathematics, Science Technology Education, Malaysia: Universitas
Kebangsaan, Selangor, 2007, 31, 35-39
siswa yang rendah hasil belajaranya, karena siswa yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan
1 Prestasi akademik Academic Achievement Meskipun pembelajaran kooperatif mencakup bermacam-macam
objek-objek sosial, namun juga bertujuan memperbaiki prestasi siswa pada tugas-tugas akademik yang penting. Selanjutnya
pembelajaran kooperatif dapat bermanfaat baik bagi siswa yang berprestasi tinggi maupun rendah yang bekerja bersama-sama
dalam tugas-tugas akademik. Hal ini dapat terjadi karena siswa yang prestasinya tinggi harus membantu yang rendah, sehingga
siswa yang berprestasi tinggi akan selalu berpikir untuk menjelaskan pada temannya yang berprestasi rendah. Oleh karena
itu akan terjadi hubungan sosial diantaranya. 2 Penerimaan Perbedaan Achievement of Diversity
Maksudnya adalah penerimaan terhadap orang yang berbeda baik ras, kebudayaan, kelas sosial, maupun kemampuan. Pembelajaran
kooperatif memberikan kesempatan pada siswa dengan bermacam- macam latar belakang dan keadaan untuk mengerjakan tugas
bersama-sama. 3 Pengembangan Keterampilan Sosial Social Skill Development
Tujuannya adalah untuk mengajar keterampilan kerjasama siswa dalam lingkungan sosial dan lingkungan yang banyak perbedaan
budaya.
c. Karakteristik pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan model pembelajaran lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajarannya yang lebih
menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok, atau dalam mencapai tujuan pembelajaran peserta didik secara teratur bekerja
sama dengan teman kelasnya. Berdasarkan karakteristiknya, pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
18
1 Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif dilakukan secara tim, sesama anggota
tim saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain keberhasilan pembelajaran bukan
ditentukan oleh individu akan tetapi oleh tim. Anggota dalam tim bersifat heterogen yang memiliki kemampuan akademik,
jenis kelamin, dan latar belakang yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling
memberikan pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga
diharapkan setiap
anggota kelompok
dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok.
2 Pembelajaran dengan manajemen kooperatif Manajemen memiliki empat pilar fungsi manajemen, yaitu:
fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan memiliki makna bahwa
pembelajaran dilakukan secara terencana baik tujuannya, cara mencapainya dan lain-lain. Fungsi perencanaan menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran
yang sudah ditentukan dan disepakati bersama. Fungsi organisasi dimaksudkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pekerjaan bersama antar setiap anggota dalam kelompok, oleh karenanya perlu diatur mekanisme tugas dan tanggung jawab
setiap anggota. Fungsi kontrol sangat penting dalam pembelajaran ini, karenanya harus ditentukan kriteria
keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
18
Junaedi, dkk. 2008. Strategi pembelajaran edisi pertama. Learning Assistance Program For Islamic Schools Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Surabaya: LAPIS-PGMI