Pengujian Hipotesis METODOLOGI PENELITIAN

tanggung jawab pribadi sebagai kelompok ahli yang harus menguasai dan mengajarkan serta memberikan pemahaman materi yang telah ia pelajari kepada teman kelompoknya yang lain. Sehingga setiap siswa pada teknik ini mempunyai tanggung jawab agar setiap kelompoknya dapat memahami materi secara keseluruhan, sedangkan pada kelompok STAD tanggung jawab yang diberikan adalah memahami dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama- sama. Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik STAD dan jigsaw. Guru bidang studi biologi dan teman sebaya yang berperan sebagai observerpengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan skenario yang telah dibuat sesuai dengan skenario pembelajaran pada teknik STAD dan jigsaw. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran. 68 Dalam kedua pembelajaran tersebut, siswa yang biasanya belajar secara individu, tanpa kompetisi dan penghargaan dicoba dikondisikan dengan adanya kompetisi dan penghargaan yang menjadi motivasi bagi keberhasilan belajar mereka, serta suasana pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan bervariasi. Kedua pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri tiap siswa karena siswa dilatih untuk aktif berpendapat, menghargai perbedaan pendapat dan termotivasi untuk meningkatkan prestasinya karena adanya persaingan dan penghargaan yang diberikan. Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai guru dalam pengajaran model cooperative learning teknik STAD dan jigsaw di SMP Attaqwa 06 Bekasi. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan pada konsep sistem pencernaan pada manusia yang dilaksanakan pada dua kelas eksperimen, yaitu kelas VIII-I berjumlah 35 siswa yang diajarkan dengan 68 Lampiran 21, h. 164 model pembelajaran cooperative learning teknik STAD, dan kelas VIII-II berjumlah 34 siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw. Adapun posisi peneliti adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi seluruh kelompok pada kelas eksperimen STAD dan jigsaw. Jika terdapat hal-hal dari kegiatan belajar yang belum dimengerti oleh siswa dalam kelompok, sehingga setiap kelompok tidak dapat memecahkan solusi dari permasalahan secara bersama, peran guru disini harus memberikan arahan yang lebih baik lagi kepada kelompok yang belum mengerti agar memahami tentang kegiatan belajar yang diberikan. Peran guru dalam kegiatan belajar bukan sebagai pemberi materi total dari awal sampai akhir seperti yang dilakukan oleh sebagian guru dalam menerangkan ke siswa, tetapi sebagai motivator dan fasilitator bagi seluruh kelompok Prosedur yang dijalankan oleh penulis yang bertindak sebagai guru dalam pengajaran model cooperative learning teknik STAD diantaranya diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 -5 siswa yang telah dibuat oleh guru secara heterogen, kemudian Guru menyampaikan materi dasar mengenai konsep pencernaan pada manusia kepada seluruh siswa dalam kelompok, membagikan lembar kerja pada setiap kelompok, meminta kelompok untuk mengadakan diskusi kelompok untuk menjawab lembar kerja siswa dan siswa saling mengajarkan kepada teman sekelompoknya, mempersilahkan setiap kelompok untuk mengumpulkan lembar kerja siswa LKS, dan pada tahap akhir Guru memberikan tes secara individu kepada siswa, selama tes individu berlangsung siswa diperkenankan untuk tidak bekerjasama dalam kelompok. Sedangkan prosedur yang dijalankan oleh penulis yang bertindak sebagai guru dalam pengajaran model cooperative learning teknik jigsaw adalah diawali dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 -5 siswa yang telah dibuat oleh guru secara heterogen yang dijadikan sebagai tim asal, kemudian membentuk tim ahli dengan membagikan materi yang berbeda-beda kepada tim asal, menyuruh siswa untuk berdiskusi tentang materi yang sama dalam kelompoknya masing-masing kepada tim ahli agar saling membantu

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA METODE JIGSAW DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI (Studi Eksperi

0 2 15