137
H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
Tes tertulis Uraian
1. Jelaskan cara kerja sistem pengisian saat kunci kontak on mesin mati 2. Jelaskan cara kerja sistem pengisian saat mesin hidup putaran rendah
3. Jelaskan cara kerja sistem pengisian saat mesin hidup putaran tinggi Kunci Jawaban :
Uraian No.
Jawaban Bobot
1 Kunci kontak ON mesin mati
Gb. Saat kunci kontak ON mesin mati Saat kunci kontak ON, mesin belum hidup :
a. Arusmengalir dari baterai ke Fusible link FL, ke kunci kontak KK ke fuse ke Charge Warning Lamp CWL ke L ke P
ke P
1
ke massa. Akibatnya lampu pengisian menyala.
b. Pada saat yang sama, arus dari baterai juga mengalir ke FL ke KK ke fuse ke Ig ke Pl
1
ke Pl ke terminal F regulator ke F
alternator ke rotor coil RC ke massa. Akibatnya pada RC timbul medan magnet
30
138 2
Kecepatan rendah:
Gb. Saat mesin berputar lambat a. Setelah mesin hidup, stator coil SC menghasilkan arus listrik.
b. Tegangan dari terminal N alternator mengalir ke N regulator , ke kumparan voltage relay, ke massa. Akibatnya pada kumparan
voltage relay timbul meda n magnet, sehingga terminal P tertarik dan menempel dengan P
2
. Akibatnya lampu pengisian menjadi padam karena tidak mendapat massa.
c. Output dari SC disalurkan ke diode dan disearahkan menjadi arus searah DC kemudian mengalir ke B alternator kemudian
ke baterai. Terjadi pengisian baterai. d. Arus dari terminal B juga mengalir ke B reg ke P
2
ke P ke
kumparan voltage regulator ke massa. Akibatnya terjadi medan magnet pada kumparan voltage regulator.
e. Karena putaran rendah, tegangan output alternator cenderung rendah. Bila tegangan B kurang dari 13,8 medan
magnet pada kumparan voltage regulator lemah dan Pl tetap
menempel ke Pl
1
karena adanya pegas pada Pl .
35
139 3
Putaran tinggi:
Gb. Saat mesin putaran tinggi a. Bila putaran naik menjadi putaran tinggi, maka tegangan
output pada terminal B alternator akan cenderung makin tinggi. Bila tegangan tersebut melebihi 14,8 volt, maka kemagnetan
pada kumparan voltage regulator semakin kuat sehingga kontak Pl
tertarik dan menempel dengan pl
2
. b. Akibatnya arus yang berasal dari Ig mengalir ke R ke Pl
ke Pl
2
ke massa tidak mengalir ke RC. Hal ini menyebabkan medan magnet pada RC drop.
c. Output dari terminal B alternator menjadi turun. Bila tegangan output kurang dari tegangan standar 13,8
– 14,8 V maka kemagnetan pada voltage regulator melemah lagi, sehingga Pl
lepas lagi dari Pl
2
. d. Arus dari Ig ke R kembali mengalir ke RC ke massa, sehingga
medan magnet pada RC kembali menguat sehingga tegangan output alternato r naik lagi.
e. Bila tegangan di B naik lagi dan melebihi 14,8 volt, maka prosesnya berulang ke proses no m di atas secara berulang -
ulang dan Pl lepas dan menempel dengan Pl
2
secara periodik sehingga output alternator menjadi stabil.
35
Jumlah skor 100
140
2. Penilaian Afektif