25
10 Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik, guru, dengan masyarakat, maupun dengan
lingkungan alam di sekitar mereka. Sudjana Rivai 1992: 2, mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2 Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3 Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verba melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
Azhar Arsyad 2002: 26 mengemukakan manfaat media media pengajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1 Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar. 2 Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang lebih
langsung antara
siswa dengan
lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3 Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4 Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinyya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan media pembelajaran adalah membantu dalam penyampaian bahan
pengajaran kepada siswa untuk meningkatkan kualitas siswa yang aktif dan interaktif sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan
pembelajaran disekolah.
d. Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Bruner yang dikutip Azhar Arsyad 2005, ada tiga utama tingkatan modus belajar, yaitu pengalaman langsung
enactive,
26
pengalaman pictorialgambar iconic dan pengalaman abstrak symbolic.
Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang
baru. Menurut Arief S. Sadiman 2003: 16-17, media
pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunan sebagai berikut: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. 2 Mengantisipasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
misalnya : a Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita,
gambar, film bingkai atau model. b Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai, film atau gambar. c Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu
dengan timelapse atau high speed photography.
d Kejadian atau peristiwayang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto
maupun secara verbal. e Objek yang terlalu kompleks missal mesin-mesin dapat
disajikan dengan model, diagram dan lain-lain. f Konsep yang terlalu luas gunung berapi, gempa bumi, iklim
dan lain-lain dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
3 Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini
media pembelajaran berguna untuk: a Menimbulkan gairah belajar.
b Kemungkinan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dari kenyataan.
c Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4 Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
kurikulum dan materi pembelajaran ditentukan sama untuk semua siswa, maka guru akan mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi bila latar belakang lingkungan guru berbeda. Masalah ini dapat diantisipasi dengan
media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam :
a Memberikan perangsang yang benar b Mempersamakan pengalaman
c Menimbulkan persepsi yang sama
27
Salah satu yang banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah
Dale’s Cone of Experience kerucut pengalaman dale. Hasil belajar seseorang diperoleh
mulai dari pengalaman langsung kongkret, kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai
kepada lambing verbal abstrak. Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu Azhar Arsyad, 2005.
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Dari gambar tersebut dapat di lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol
komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan
bahan pembelajaran,
khususnya dalam
pemilihan media
pembelajarannya. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang baik
28
harus bisa menggabungkan jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran, sehingga kemampuan media dan materi yang
diberikan bisa terserap oleh siswa akan lebih banyak.
e. Pemilihan Media Pembelajaran