9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan khusus ABK, utamanya dalam operasi
hitung perkalian siswa tunanetra di Sekolah Dasar. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa tunanetra dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian melalui metode
jarimatika. b.
Bagi Pendidik Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai referensi
metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran Matematika anak tunanetra, agar anak tertarik belajar
sehingga kemampuan operasi hitung perkalian pada anak tunanetra dapat meningkat, serta memberikan suatu alternatif metode
pembelajaran yang baru bagi pendidik agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
c. Bagi Kepala Sekolah
10
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan penggunaan metode jarimatika dalam
pembelajaran operasi hitung perkalian bagi anak tunanetra.
G. Definisi Operasional
1. Anak tunanetra merupakan seseorang anak yang mengalami kerusakan
struktur anatomi pada mata yang tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya sehingga mengalami kesulitan dalam visual. Keterbatasan
yang dialami anak tunanetra tersebut menyebabkan anak membutuhkan pendidikan dan layanan khusus termasuk dalam penggunaan metode
pembelajaran serta materi pembelajaran. Anak tunanetra dalam penelitian ini adalah seseorang anak yang mengalami buta total, anak
tersebut siswa kelas VI Akselerasi SLB A Yaketunis Yogyakarta. 2.
Perkalian adalah operasi Matematika dengan menjumlahkan bialngan yang sama secara berulang. Operasi ini adalah salah satu dari empat
operasi dasar di dalam aritmetika dasar yang lainnya adalah perjumlahan, pengurangan, dan perbagian.
Operasi hitung perkalian pada prinsipnya menjumlahkan bilangan yang sama secara berulang,
sehingga dalam operasi hitung perkalian, anak harus memahami konsep penjumlahan terlebih dahulu. Operasi hitung perkalian semakin tinggi
semakin sulit
untuk menyelesaikannya,
sehingga dalam
penyampaiannya diperlukan metode yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.
11
3. Metode jarimatika merupakan cara atau tekhnik dengan memasukkan
fungsi jari-jari dalam pengoperasian perkalian untuk meningkatkan kemampuan dan mempermudah anak tunanetra dalam menyelesaikan
operasi hitung perkalian. Pengoperasian perkalian pada metode jarimatika untuk perkalian 11-30 dibagi menjadi 4 golongan yaitu
perkalian 11-15, perkalian 16-20, perkalian 21-25, dan perkalian 26-30. Adapun ilustrasi metode pengoperasian jarimatika 11-15 sebagai
berikut :
Gambar 1. Ilustrasi tangan untuk angka 11-15 Cornelius Trihendradi, 2010 : 17.
12
BAB II KAJIAN PUSAKA