Pengertian Operasi Hitung Perkalian

28 kemampuan anak dan usia maka penyelesaian studi dipercepat. Penyelesaian studi pada kelas IV Akselerasi diselesaikan selama 1 tahun kurang, kemudian pada kelas V Akselerasi siswa menyelesaikan studi selama 6 bulan, dan sekarang siswa tersebut ditempatkan di kelas VI Akselerasi.

C. Kajian Operasi Hitung Perkalian

1. Pengertian Operasi Hitung Perkalian

Operasi bilangan dalam konsep berhitung menurut Rey dkk. J. Tobokan Runtukahu Selpius Kandou, 2014: 102 mengemukakan bahwa dalam mengadakan operasi bilangan dibutuhkan beberapa persyaratan tertentu. Tiga syarat utama operasi bilangan yaitu: 1. Keterampilan membilang, 2 pengalaman konkret, 3 kemampuan bahasa. Pengertian ini dapat dimaknai bahwa dalam operasi hitung pada anak tunanetra, anak tunanetra dalam operasi bilangan sangat membutuhkan keterampilan membilang dengan metode yang lebih efektif dan efisien, kemudian dalam pengalaman konkret sangat membutuhkan metode yang dapat melibatkan pengalaman konkret dan dapat dicerna oleh anak. Kemampuan dalam membahasakan operasi hitung dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada anak tunanetra dalam mengartikan konsep operasi hitung dalam kehidupannya sehari-hari, termasuk pada operasi hitung perkalian. 29 Ina Kurniawati 2004: 5 mengemukakan bahwa perkalian adalah suatu cara pendek dan mudah untuk menulis dan melakukan suatu penjumlahan. Dapat diartikan bahwa perkalian merupakan suatu penjumlahan yang ditulis secara singkat. Contoh, 4 kali 2 berarti 2 ditambah 2 ditambah 2 ditambah 2 atau 4 buah angka 2 dijumlahkan secara bersama. Dalam penerapan kehidupan sehari-hari saat minum obat yang ditulis dalam resep dokter, misalnya meminum obat 2 kali 1 hari berarti 1 di pagi hari ditambah 1 di sore hari, dalam bahasa matematikanya 1 ditambah 1 atau 2 kali 1. Tim Magicmath 2010: 112 mengemukakan bahwa perkalian adalah operasi penjumlahan yang dilakukan secara berulang. Oleh karena itu untuk memahami konsep perkalian, maka harus menguasai konsep penjumlahan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Heruman 2008: 22 yang mengemukakan bahwa pada prinsipnya perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa kemampuan awal dalam hal penjumlahan merupakan syarat utama dalam mengikuti pembelajaran operasi hitung perkalian. Dari berbagai pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa operasi hitung perkalian adalah cara yang digunakan untuk menghitung atau menjumlahkan suatu bilangan secara berulang. Pada anak tunanetra dapat diberikan konsep bahwa operasi hitung pada prinsipnya merupakan cara sederhana menjumlahkan bilangan yang sama secara secara berulang. Simbol dalam perkalian dengan menggunakan “×”. 30

2. Sifat-sifat operasi hitung perkalian