37
D. Kajian Metode Jarimatika
1. Pengertian metode pembelajaran
Terdapat beberapa komponen-komponen yang sangat penting dalam pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, kurikulum, guru, siswa,
metode, materi, alat pembelajaran media dan evaluasi. Namun dalam penelitian ini akan dipaparkan mengenai metode pembelajaran. Menurut
Purwadarminata Sudjana, 2001: 7 metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud
. Suatu
tujuan tidak akan tercapai dengan baik, jika tidak disusun dengan teratur dan terpikir, tidak terkecuali pada proses pembelajaran. Proses
pembelajaran juga membutuhkan metode-metode untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan diinginkan.
Heri Rahyubi 2012: 236 mengemukakan bahwa metode belajar adalah suatu model dan cara yang dapat dilakukan untuk menggelar
aktivitas belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa dalam proses pembelajaran perlu
digunakan model atau cara yang tersusun terlebih dahulu agar dalam proses pembelajaran sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau
terlaksana dengan baik, tidak terkecuali pada pembelajaran Matematika. Lisnawaty Simanjuntak dkk. 1993: 84 mengemukakan bahwa
dalam menerapkan metode mengajar Matematika pendidik harus dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman alamiah anakpeserta didik
guna mengembangkan konsep-konsep Matematika seperti bilangan, pengukuran, dan benda-benda lainnya serta dapat memelihara
keterampilan yang diperlukan dengan demikian anakpeserta didik akan menyenangi Matematika karena relevan dengan kehidupan sehari-hari.
38
Metode pembelajaran Matematika yang menyenangkan sangat perlu diterapkan, tidak terkecuali pada operasi hitung perkalian. Metode
mengajar yang efektif dan efisien dibutuhkan guna mencapai sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau terlaksana dengan baik. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika khususnya operasi perkalian pada anak tunanetra adalah metode
jarimatika.
2.
Pengertian Metode Jarimatika
Tri Budiyono 2008: 31 mengemukakan bahwa metode jarimatika merupakan cara proses hitung perkalian dengan memasukkan fungsi jari
sebagai alat bantu mengoperasikan perkalian angka. Dari pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa jarimatika memperkenalkan kepada
anak bahwa Matematika khususnya berhitung itu menyenangkan dalam proses yang penuh kegembiraan itu anak dibimbing untuk bisa
dan terampil berhitung dengan benar dan mudah dipahami oleh anak. Sugatmi 2010: 1 mengemukakan bahwa jarimatika merupakan
cara berhitung dengan menggunakan 10 jari. Berdasarkan pendapat tersebut jarimatika dalam pengoperasian perkalian merupakan tekhnik
berhitung dengan menggunakan 10 jari tangan dengan masing-masing jari mewakili angka tertentu.
Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa metode jarimatika dalam operasi hitung perkalian merupakan metode dengan memasukkan
39
fungsi jari-jari. Metode jarimatika dapat menjadi alternatif metode belajar berhitung yang efektif pada siswa tunanetra sekolah dasar dan
membuat mereka tidak tergantung pada alat berhitung seperti sempoa, kalkulator atau kesulitan menghafal. Karena itu, jarimatika diharapkan
akan memberikan pengaruh positif pada pembelajaran Matematika siswa tunanetra khususnya dalam materi operasi hitung bilangan.
3. Pengoperasian Metode Jarimatika