Hasil Refleksi Tindakan Siklus II

143 sedikit mendapatkan bantuan verbal maupun non verbal dari guru kolaborator. Kemudian dengan reward berupa penguatan yang diberikan oleh guru, AU terlihat lebih termotivasi dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya.

5. Hasil Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus II, diketahui bahwa kemampuan operasi hitung perkalian dua angka digit atau perkalian 11-30 siswa tunanetra kelas VI Akselerasi mengalami peningkatan dibandingkan kemampuan awal dan post test siklus I. Peningkatan tersebut juga telah mencapai kriteria keberhasilan KKM yang ditentukan yaitu 65. Data tentang kemampuan operasi hitung perkalian dua angka digit subyek pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 22. Rekapitulasi Data Pre Test, Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II Kemampuan Operasi Hitung Perkalian Dua Angka Digit Pada Anak Tunanetra Nama AU KKM 65 Skor Maksimal 44 Nilai Maksimal 100 Persentase Maksimal 100 Pre Test Skor 16, 5 Nilai 38 Persentase 37, 5 Kriteria Cukup Post Test I Skor 24 Nilai 55 Persentase 54, 5 Kriteria Cukup Post Test II Skor 38 Nilai 86 Persentase 86, 36 Kriteria Sangat baik Peningkatan Pre Test- Post Test II Skor 21,5 Nilai 48 Persentase 48, 86 144 Tabel 22 di atas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh AU mengalami peningkatan dari 38 pada kemampuan awal menjadi 86 post test siklus II dengan peningkatan sebesar 48 dari kemampuan awal. Nilai yang diperoleh subyek telah memenuhi kriteria keberhasilan minimal atau KKM sebesar 65. Berikut adalah gambaran kemampuan operasi hitung perkalian dua angka digit atau perkalian 11-30 subyek pada siklus II. Kemampuan subyek setelah diberikan tindakan siklus II yaitu terjadinya peningkatan nilai yang diperoleh subyek sebesar 48 dari kemampuan awal. Subyek mampu membilang mengoperasikan perkalian11-30 dengan benar dan tanpa membutuhkan bantuan dari guru. Subyek mampu menghubungkan operasi hitung perkalian dengan benda konkretmenyelesaikan luas bangun datar dengan lebih cepat, mandiri dan lebih teliti, dan kemampuan membahasakan operasi hitung perkalian subyek cukup baik, namun masih membutuhkan sedikit bantuan verbal dan non verbal. Subyek sudah mampu berpartisipasi dengan baik dalam mengikuti proses pembelajaran dan lebih dapat teliti dibandingkan dengan siklus I dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Secara keseluruhan dalam pemberian latihan saat proses pembelajaran, subyek sudah mampu menyelesaikan latihan soal yang diberikan secara mandiri. 145

H. Uji Hipotesis Tindakan