26
tentang dengan ungkapan dia-an Er, Sie, oder Es Form. Dalam teori Marquaß juga disebutkan terdapat tiga bagian sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut
pandang orang ketiga yang tahu segalanya Auktoriales Erzählverhalten, sudut
pandang orang ketiga personal atau yang sedikit tahu Personales Erzählverhalten dan sudut pandang orang ketiga yang netral Neutrales
Erzählverhalten. Seperti halnya dengan sudut pandang orang pertama yang tahu segalanya, sudut pandang orang ketiga yang tahu segalanya juga tahu segala
sesuatu dalam suatu cerita, seperti jalan cerita, perasaan dan tingkah laku sang tokoh. Sudut pandang orang ketiga personal atau yang sedikit tahu juga hanya
mengetahui sedikit mengenai jalan cerita, situasi yang terjadi dalam cerita tersebut dan hanya mengetahui sedikit mengenai tokoh yang terdapat dalam cerita
tersebut. Serta sudut pandang orang ketiga netral adalah sang pencerita hanya mengetahui luarnya suatu cerita, seperti menjadi kamera yang mengamati dan
terlihat luarnya saja tanpa mengetahui secara mendalam apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang dirasakan tokoh.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. “Analisis Gaya Percakapan Tokoh Utama Pria dan Wanita dalam Roman Effi
Briest karya Theodor Fontane dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbahasa” oleh Suci Bramasari mahasiswa Pendidikan Bahasa
Jerman, UNY. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa: 1 gaya percakapan
27
tokoh utama pria: mengutamakan hal-hal penting, menggunakan pesan tersurat, berusaha mengemukakan atau mempertahankan sesuatu, menanggapi
percakapan secara umum dan menurut aturan atau penilaian umum, menggunakan rasional, dan menggunakan bentuk baku; gaya percakapan
tokoh utama wanita: mengutamakan percakapan, menggunakan pesan tersirat, berusaha membuat kesepakatan, menanggapi percakapan secara pribadi dan
menurut penilaian pribadi, melibatkan perasaan emosi, dan menggunakan bentuk baku. 2 terjadi konflik interpersonal: percakapan sebagai pertukaran
info vs percakapan sebagai perekat hubungan. 3 dalam interaksi gaya percakapan mereka terjadi penciptaan perpecahan yang saling melengkapi
schismogenesis komplementer, dan 4 penelitian ini berimplikasi pada peningkatan
keterampilan menyimak
yang pada
gilirannya akan
meningkatkan keterampilan berbicara. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti,
karena menggunakan karya sastra yang sama yaitu roman Effi Briest karya Theodor Fontane. Yang membedakan adalah kajian yang digunakan penelitian
tersebut menggunakan kajian linguistik dan menganalisis mengenai gaya percakapan tokoh utama pria dan wanita serta implikasinya terhadap peningkatan
keterampilan berbahasa.