Bukit Pasir di Kessin

205

11. Venedig

MTP MKT MSH MS »Warum soll ich ihn nicht lieben? Ich liebe Hulda, und ich liebe Bertha, und ich liebe Hertha. Und ich liebe auch den alten Niemeyer. Und daß ich euch liebe, davon spreche ich gar nicht erst. Ich liebe alle, dies gut mit mir meinen und gütig gegen mich sind und mich verwöhnen. Und Geert wird mich auch wohl verwöhnen. Natürlich auf seine Art. Er will mir ja schon Schmuck schenken in Venedig. Er hat keine Ahnung davon, daß ich mir nichts aus Schmuck mache. Ich klettere lieber, und ich schaukle mich lieber,... »Mengapa aku harus tidak mencintainya? aku mencintai Hulda, dan aku mencintai Bertha, dan aku mencintai Hertha. Dan aku mencintai juga si tua Niemeyer. Dan bahwa aku mencintai kalian, dari itu aku tidak berbicara sama sekali baru saja. Aku mencintai semua, yang baik kepadaku dan ramah padaku dan memanjakanku. Dan Geert juga dimanjakan olehku dengan baik. Tentu saja dari caranya. Ia akan menghadiahiku perhiasan di Venedig. Ia tidak tahu dari itu, bahwa aku tidak suka sama sekali dengan perhiasan. Aku lebih suka memanjat, dan aku lebih suka ayunan,...Fontane, Effi Briest, 2008: 42

12. Sebuah ruangan di rumah keluarga Briest

MTP MKT MSH MS Effi schwieg und suchte nach einer Antwort. Aber ehe sie diese finden konnte, hörte sie schon des Vaters Stimme von dem angrenzenden, noch im Fronthause gelegenen Hinterzimmer her, und gleich danach überschritt Ritterschaftsrat von Briest, ein wohlkonservierter Fünfziger von ausgesprochener Bonhomie, die Gartensalonschwelle – mit ihm Baron Innstetten, schlank, brünett und von militärischer Haltung. Effi, als sie seiner ansichtig wurde, kam in ein nervöses Zittern; aber nicht auf lange, denn im selben Augenblick fast, wo sich Innstetten unter freundlicher Verneigung ihr näherte, wurden an dem mittleren der weit offenstehenden und von wildem Wein halb überwachsenen Fenster die rotblonden Köpfe der Zwillinge sichtbar, und Hertha, die Ausgelassenste, rief in den Saal hinein: »Effi, komm.« Effi terdiam dan mencari sebuah jawaban. Tapi sebelum ia bisa menemukannya, ia sudah mendengar suara ayahnya dari ruang samping, masih di rumah depan tepat di belakang kamar, dan kemudian hampir melampaui anggota majelis dari keluarga Briest, suatu pemeliharaan yang baik tahun 50an dari kebaikan hati yang terungkap, masuk ke ruang bangsal- dengannya Baron Innstetten, ramping, berambut coklat, bersikap militer.