Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

33

B. Analisis Unsur Alur Handlung

Roman Effi Briest karya Theodor Fontane terbagi menjadi 36 bab dan setiap bagiannya mempunyai unsur tersendiri yang pada akhirnya membentuk alur secara keseluruhan. Analisis unsur alur yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dari teori Reinhard Marquaß. Dalam teori tersebut terdapat tiga bagian analisis alur, yaitu bagian pertama yang merupakan situasi awal Ausgangssituation yang memberikan kemungkinan pada tokoh untuk melakukan tindakan, bagian kedua adalah tindakan atau tingkah laku Verhalten yang menjadi puncak konflik dan bagian ketiga merupakan hasil tindakan Ergebnis des Verhaltens yang menjadi penyelesaian permasalahan atau konflik. Hasil analisisnya yaitu sebagai berikut.

1. Bagian pertama, situasi awal Ausgangssituation yang memberikan

kemungkinan pada tokoh untuk melakukan tindakan. Pada bagian situasi awal ini terjadi pada bab 1 sampai bab 6. Bagian awal cerita dalam bab 1 mengisahkan kehidupan keluarga Briest yang merupakan keluarga bangsawan di Hohen-Cremmen, suatu kota di daerah pemerintahan Potsdam Brandenburg, yang dahulu masih belum terbentuk negara Jerman Preußen. Pada awal cerita dikisahkan Effi sedang duduk bersama ibunya di rumah mewahnya sembari menikmati makanan ringan. Mereka sedang menunggu kedatangan teman Ibu Briest. Tidak lama kemudian datanglah teman-teman Effi dan mereka bercakap-cakap membicarakan teman Ibu Briest seperti dalam kutipan berikut. 34 Wie sie euch schon sagte, sie wäre doch gegangen; sie erwartet nämlich Besuch, einen alten Freund aus ihren Mädchentagen her, von dem ich euch nachher erzählen muß, eine Liebesgeschichte mit Held und Heldin und zuletzt mit Entsagung. Ihr werdet Augen machen und euch wundern. Übrigens habe ich Mamas alten Freund schon drüben in Schwantikow gesehen; er ist Landrat, gute Figur und sehr männlich. « Seperti yang dia katakan kepada kalian, dia akan pergi; dia menunggu kunjungan, teman lamanya ketika masih remaja, yang harus aku ceritakan pada kalian, suatu kisah cinta dengan pahlawan pria dan wanita, dan akhirnya dengan sukarela berkorban. Ia akan membuat kalian kagum dan merasa heran. Selain itu aku sudah pernah melihat teman lama ibu di Schwantikow; ia adalah pegawai tinggi negeri camat, perawakannya bagus dan sangat laki-laki. « Fontane, Effi Briest, 2008: 13 Dari kutipan percakapan Effi dan Hulda memperlihatkan keingintahuan teman-teman Effi tentang teman Ibu Briest yang akan berkunjung, yaitu Geert von Innstetten atau Baron von Innstetten, umurnya seumuran dengan Ibu Briest yakni 38 tahun, ia adalah seorang Landrat atau pegawai tinggi negeri camat. Ia tinggal di Kessin, Hinterpommern suatu daerah di Jerman bagian Timur Laut. Bab selanjutnya mengisahkan kunjungan Baron ke rumah keluarga Briest. Effi dan teman-temannya sedang bermain petak umpet di kebun, Ibu Briest memanggil Effi yang sedang asyik bermain, Effi pun masih ingin bermain tetapi ibunya memaksa untuk cepat bertemu dengan Baron walaupun sebentar. Saat memasuki ruangan, Ibu Briest berkata bahwa Baron baru saja melamar Effi. Ia terkejut seperti dalam kutipan percakapan berikut. »... Ich muß dir nämlich sagen, Effi, daß Baron Innstetten eben um deine Hand angehalten hat.« »Um meine Hand angehalten? Und im Ernst?« »Es ist keine Sache, um einen Scherz daraus zu machen. Du hast ihn vorgestern gesehen, und ich glaube, er hat dir auch gut gefallen. Er ist freilich älter als du, was alles in allem ein Glück ist, dazu ein Mann von Charakter, von Stellung und guten Sitten, und wenn du nicht nein sagst, was ich mir von meiner klugen Effi kaum denken kann, so stehst du mit