25
4. Sudut Pandang Blickwinkel
Der Erzähler ist eine von Autor erfundene Figur, die im Text auftrit und den Stoff aus ihrer Perspektive vermittelt und unter Umständen auch eigene
Ansichten dazu äußert Marquaß, 1997: 54. Pendapat Marquaß tersebut mempunyai arti sudut pandang adalah salah satu tokoh yang ditemukan
pengarang, yang tampil sebagai perantara di dalam teks dan pembangun cerita dari pandangan pengarang dan mungkin juga pandangan dari luar.
Sudut pandang penceritaan suatu karya sastra roman dapat dilihat dari orang pertama aku-an dan orang ketiga dia-an ich-Erzähler und er-Erzähler.
Sudut pandang orang pertama ich-Erzähler adalah tokoh yang berperan dalam suatu cerita dan ia secara jelas menjelaskan jalan cerita. Dalam teori Marquaß,
sudut pandang orang pertama dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang pertama yang tahu segalanya Auktoriales Erzählverhalten dan sudut
pandang orang pertama personal atau yang sedikit tahu Personales
Erzählverhalten. Dalam sudut pandang orang pertama yang tahu segalanya, sang tokoh sebagai pencerita mengetahui dengan jelas jalan cerita, situasi atau keadaan
yang terjadi dalam cerita tersebut dan juga mengetahui apa yang dilakukan tokoh.
Sedangkan sudut pandang orang pertama personal atau yang sedikit tahu, ia hanya
mengetahui sedikit saja. Terdapat jarak antara sang pencerita dengan cerita tersebut. Ia tidak mengetahui secara jelas situasi dalam cerita dan hanya
mengetahui sedikit mengenai tokoh. Perspektif atau sudut pandang orang ketiga adalah pencerita yang tidak
ikut berperan sebagai tokoh dalam suatu cerita. Ia hanya menceritakan cerita
26
tentang dengan ungkapan dia-an Er, Sie, oder Es Form. Dalam teori Marquaß juga disebutkan terdapat tiga bagian sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut
pandang orang ketiga yang tahu segalanya Auktoriales Erzählverhalten, sudut
pandang orang ketiga personal atau yang sedikit tahu Personales Erzählverhalten dan sudut pandang orang ketiga yang netral Neutrales
Erzählverhalten. Seperti halnya dengan sudut pandang orang pertama yang tahu segalanya, sudut pandang orang ketiga yang tahu segalanya juga tahu segala
sesuatu dalam suatu cerita, seperti jalan cerita, perasaan dan tingkah laku sang tokoh. Sudut pandang orang ketiga personal atau yang sedikit tahu juga hanya
mengetahui sedikit mengenai jalan cerita, situasi yang terjadi dalam cerita tersebut dan hanya mengetahui sedikit mengenai tokoh yang terdapat dalam cerita
tersebut. Serta sudut pandang orang ketiga netral adalah sang pencerita hanya mengetahui luarnya suatu cerita, seperti menjadi kamera yang mengamati dan
terlihat luarnya saja tanpa mengetahui secara mendalam apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang dirasakan tokoh.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. “Analisis Gaya Percakapan Tokoh Utama Pria dan Wanita dalam Roman Effi
Briest karya Theodor Fontane dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbahasa” oleh Suci Bramasari mahasiswa Pendidikan Bahasa
Jerman, UNY. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa: 1 gaya percakapan