Sebuah ruangan di rumah Baron

211 Lampiran 6: Tabel Data Latar Waktu LATAR WAKTU DALAM ROMAN EFFI BRIEST KARYA THEODOR FONTANE KETERANGAN: T : Tageslauf J : Jahreslauf FKT : Fase Kehidupan Tokoh WB : Waktu Bersejarah

1. Pagi hari am Morgen

T J FKT WB Es war schon heller Tag, als Effi am andern Morgen erwachte. Sie hatte Mühe, sich zurechtzufinden. Wo war sie? Richtig, in Kessin, im Hause des Landrats von Innstetten, und sie war seine Frau, Baronin Innstetten. Und sich aufrichtend, sah sie sich neugierig um; ...... Pada saat itu hari sudah terang, saat Effi pada pagi berikutnya bangun. Ia berusaha untuk menemukan jalan. Dimanakah ia? benar, di Kessin, di rumah Landrat Innstetten, dan ia adalah istrinya, Nyonya Baron Innstetten. Dan bangun, ia melihat dengan rasa ingin tahu; ....Fontane, Effi Briest, 2008: 64 Innstetten war erst sechs Uhr früh von Varzin zurückgekommen und hatte sich, Rollos Liebkosungen abwehrend, so leise wie möglich in sein Zimmer zurückgezogen. Er machte sichs hier bequem und duldete nur, daß ihn Friedrich mit einer Reisedecke zudeckte. Innstetten baru saja kembali dari Varzin pukul enam pagi dan menangkis belaian Rollo, begitu pelan sebisa mungkin menarik mundur ke kamarnya. Ia membuatnya nyaman dan hanya menahan, bahwa Friedrich menutupinya dengan selimut untuk di perjalanan. Fontane, Effi Briest, 2008: 95

2. Siang hari am Mittag

T J FKT WB »Nun bist du doch noch in deinem Kittel, und der Besuch ist da. Nie hältst du Zeit.« 212 »Ich halte schon Zeit, aber der Besuch hat nicht Zeit gehalten. Es ist noch nicht eins; noch lange nicht«, und sich nach den Zwillingen hin umwendend Hulda war noch weiter zurück, rief sie diesen zu: »Spielt nur weiter; ich bin gleich wieder da.« »Sekarang kamu pasti masih dengan baju kerja, dan kunjungan tiba. Kamu tidak pernah tepat waktu.« »Aku sudah mencoba tepat waktu, tapi kunjungan itu tidak tepat waktu. Ini belum pukul satu; masih lama«, dan berpaling dari si kembarHulda masih kembali lagi, ia memanggil untuk ini: »Berlanjutlah bermain; aku akan segera kembali ke sana.« Fontane, Effi Briest, 2008: 21 Gegen Mittag trafen beide Damen an ihrer havelländischen Bahnstation ein, mitten im Luch, und fuhren in einer halben Stunde nach Hohen-Cremmen hinüber. Briest war sehr froh, Frau und Tochter wieder zu Hause zu haben, und stellte Fragen über Fragen, deren Beantwortung er meist nicht abwartete. Menjelang siang hari bertemulah kedua perempuan itu di stasiun Haveland, di tengah rawa, dan pergi dalam setengah jam ke Hohen-Cremmen di seberang sana. Tuan Briest sangat senang, Ibu dan anak perempuan telah kembali ke rumah, dan menanyakan pertanyaan demi pertanyaan, yang biasanya jawabannya tidak bisa ia tunggu.Fontane, Effi Briest, 2008: 31

3. Sore hari am Nachmittag

T J FKT WB Am Nachmittag ging Effi in die Stadt, bis auf den Marktplatz, und trat hier in die Apotheke und bat um eine Flasche Sal volatile. »Man weiß nie, mit wem man reist«, sagte sie zu dem alten Gehilfen, mit dem sie auf dem Plauderfuße stand und der sie anschwärmte wie Gieshübler selbst. Pada sore hari Effi pergi ke kota, sampai di pasar, dan masuk ke Apotek dan meminta sebotol Sal volatile, sejenis minuman amoniak. »Orang tidak tahu, dengan siapa orang berlibur«, katanya kepada asisten tua, dengannya mengobrol dengan berdiri dan pemuja seperti Gieshübler sendiri.Fontane, Effi Briest, 2008: 232 »Sei heute nachmittag wieder in den Dünen, hinter der Mühle. Bei der alten Adermann können wir uns ruhig sprechen, das Haus ist abgelegen genug. Du mußt Dich nicht um alles so bangen. Wir haben auch ein Recht. Und wenn Du Dir das eindringlich sagst, wird, denke ich, alle Furcht von Dir abfallen. Das Leben wäre nicht des Lebens wert, wenn das alles gelten sollte, was zufällig gilt. Alles 213 Beste liegt jenseits davon. Lerne Dich daran freuen.« »Sore ini di bukit pasir, di belakang penggilingan. Dari orang tua berbakat kita bisa berbicara dengan tenang, Rumah itu cukup terpencil. Kamu tidak harus cemas akan semua itu. Kita juga benar. Dan jika kamu berkata dengan tegas, akan menjadi, pikirku, semua ketakutamu runtuh. Hidup akan tidak bernilai hidup, jika semua seharusnya berlaku, apa secara kebetulan berlaku. Semua yang terbaik terletak di seberang. Belajarlah kamu dengan senang. «Fontane, Effi Briest, 2008: 286-287

4. Malam hari am Abend

T J FKT WB Inzwischen war es Abend geworden, und die Lampe brannte schon. Effi stellte sich ans Fenster ihres Zimmers und sah auf das Wäldchen hinaus, auf dessen Zweigen der glitzernde Schnee lag. Sie war von dem Bilde ganz in Anspruch genommen und kümmerte sich nicht um das, was hinter ihr in dem Zimmer vorging. Sementara itu sudah menjadi malam, dan lampu sudah dinyalakan. Effi menempatkan diri di jendela kamarnya dan melihat keluar ke arah hutan kecil, salju yang terletak berkilauan di dahan-dahan. Ia meminta hak dari gambar itu dan tidak mengurusi untuk itu, apa yang di belakangnya mendahului ke kamar.Fontane, Effi Briest, 2008: 86 Wüllersdorf war aufgestanden. »Ich finde es furchtbar, daß Sie recht haben, aber Sie haben recht. Ich quäle Sie nicht länger mit meinem Muß es sein?. Die Welt ist einmal, wie sie ist, und die Dinge verlaufen nicht, wie wir wollen, sondern wie die andern wollen. Das mit dem Gottesgericht, wie manche hochtrabend versichern, ist freilich ein Unsinn, nichts davon, umgekehrt, unser Ehrenkultus ist ein Götzendienst, aber wir müssen uns ihm unterwerfen, solange der Götze gilt.« Innstetten nickte. Sie blieben noch eine Viertelstunde miteinander, und es wurde festgestellt, Wüllersdorf solle noch denselben Abend abreisen. Ein Nachtzug ging um zwölf. Dann trennten sie sich mit einem kurzen: »Auf Wiedersehen in Kessin.« Wüllersdorf beranjak. »Saya rasa itu menakutkan, bahwa Anda memang benar, tapi Anda benar. Saya mengusik Anda tidak lebih lama dengan perkataanku ‘haruskah itu terjadi’?. Dunia itu satu kali, seperti dia, dan benda-benda tidak berlalu, seperti yang kita inginkan, melainkan seperti yang lain inginkan. Itu dengan ‘peraturan Tuhan’, seperti beberapa menjanjikan yang muluk-muluk, tentu saja tidak masuk