Latar belakang sejarah dalam isi cerita in Historischer Sicht.

155 Karya sastra yang baik yaitu terdapat unsur-unsur intrinsik yang berupa unsur alur, tokoh, latar waktu, latar tempat serta sudut pandang yang saling terkait dan koheren di dalamnya. Berikut merupakan keterkaitan antar unsur tersebut dalam roman Effi Briest karya Theodor Fontane. Suatu alur yang terbentuk dari jalannya cerita mempunyai hubungan erat dengan sang tokoh. Hal tersebut dikarenakan dalam suatu cerita, unsur yang paling penting ialah adanya tokoh sebagai penghidup jalannya cerita. Tanpa adanya tokoh pastilah suatu cerita tidak akan menarik dan hidup. Tokoh dapat membawa pesan moral melewati jalan cerita atau alur, sesuai dengan pendapat di atas. Latar tempat dan waktu dalam sebuah cerita juga sangat penting adanya, karena munculnya karakter tokoh juga di dukung oleh latar tempat dan waktu. Seperti dalam cerita roman Effi Briest karya Theodor Fontane ini, yang pada awal cerita sudah dikisahkan keluarga bangsawan yang hidup di Hohen-Cremmen serta Nyonya dari keluarga itu menjodohkan anaknya dengan lelaki pilihannya. Wie sie euch schon sagte, sie wäre doch gegangen; sie erwartet nämlich Besuch, einen alten Freund aus ihren Mädchentagen her, von dem ich euch nachher erzählen muß, eine Liebesgeschichte mit Held und Heldin und zuletzt mit Entsagung. Ihr werdet Augen machen und euch wundern. Übrigens habe ich Mamas alten Freund schon drüben in Schwantikow gesehen; er ist Landrat, gute Figur und sehr männlich. « Seperti yang dia katakan kepada kalian, dia akan pergi; dia menunggu kunjungan, teman lamanya ketika masih remaja, yang harus aku ceritakan pada kalian, suatu kisah cinta dengan pahlawan pria dan wanita, dan akhirnya dengan sukarela berkorban. Ia akan membuat kalian kagum dan merasa heran. Selain itu aku sudah pernah melihat teman lama ibu di Schwantikow; ia adalah pegawai tinggi negeri camat, perawakannya bagus dan sangat laki-laki. « Fontane, Effi Briest, 2008: 13 156 Paragraf di atas memperlihatkan bahwa alur sudah mulai naik dengan adanya kunjungan dari teman Ibu Briest yang bermaksut untuk menjodohkan anaknya dengan teman lamanya tersebut. Tetapi hal itu tidak detahui oleh Effi. Dari penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa alur sangat erat kaitanya dengan tokoh., karena tokoh membantu alur untuk menghidupkan jalannya cerita dengan cerminan perilaku dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam bingkai alur. Penggunaan pada latar tempat dan waktu juga sangat penting dalam sebuah kesatuan cerita. Latar membantu memperjelas alur cerita yang diperankan tokoh agar terkesan nyata. Latar tempat dapat mendukung karakter sang tokoh muncul. Latar tempat mempunyai beberapa fungsi sesuai dengan teori Marquaß, yaitu sebagai tempat terjadinya suatu peristiwa, sebagai tempat yang dapat mendeskripsikan karakter tokoh secara tidak langsung, sebagai tempat yang menunjukkan suasana hati tokoh dan sebagai suatu simbol. »Ich würd es glauben. Aber es war genau derselbe Augenblick, wo Rollo draußen anschlug, der muß es also auch gesehen haben, und dann flog die Tür auf, und das gute, treue Tier sprang auf mich los, als ob es mich zu retten käme. Ach, meine liebe Johanna, es war entsetzlich. Und ich so allein und so jung. Ach, wenn ich doch wen hier hätte, bei dem ich weinen könnte. Aber so weit von Hause ... Ach, von Hause ...« »Der Herr kann jede Stunde kommen.« »Nein, er soll nicht kommen; er soll mich nicht so sehen. Er würde mich vielleicht auslachen, und das könnt ich ihm nie verzeihen. Denn es war so furchtbar, Johanna ... Sie müssen nun hierbleiben ... Aber lassen Sie Christel schlafen und Friedrich auch. Es soll es keiner wissen.« »Saya akan memikirkan itu. Tapi itu benar di saat yang sama, Rollo menggonggong di luar seperti melihat sesuatu, dan kemudian pintu itu menutup, dan yang baik adalah binatang peliharaan yang setia melompat lepas kepadaku seolah-olah datang meyelamatkanku. Ah, Johannaku yang baik, itu mengerikan. Dan saya begitu sendiri dan begitu muda. Ah,