Uji Kompetensi dan Sertifikasi

mencangkup tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan dan sikap serta perilaku siswa selama melaksanakan Prakerin melalui buku catatan harian. Secara terperinci kegiatan monitoring dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui keterlaksanaan program siswa di dunia usahaindustri yang telah direncanakan, 2. Mengetahui sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan Prakerin, 3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dialami siswa selama melaksanakan Prakerin beserta pemecahan masalahnya. Monitoring dilaksanakan pada saat siswa melaksanakan Prakerin di dunia usahaindustri oleh guru pembimbing secara periodik. Hasil dari pelaksanaan monitoring sebagai salah satu bahan dalam pelaksaanaan evaluasi pelaksanaan Prakerin.

f. Uji Kompetensi dan Sertifikasi

Uji kompetensi menurut Depdikbud 1995 adalah bentuk evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh pemakai tamatan dan lembaga profesi sebagai strategi memperoleh tamatan yang memiliki produktif standar yang dipersyaratkan pemakai. Menurut Depdikbud 1995 pelaksanaan uji kompetensi adalah sebagai berikut : 1 materi ujian dikeluarkan oleh badan tertentu yang diakui sebagai badan yang mengeluarkan sertifikat, 2 pihak sekolah dan tim penguji merumuskan pengajaran bahan pelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai persiapan bagi calon peserta uji kompetensi, 3 perangkat soal ujian kompetensi disiapkan oleh unsur dunia industri, lembaga profesi, dan sekolah, 4 ujian kompetensi dilakukan bersama oleh sekolah, dunia industri, dan asosiasi profesi, 5 ujian kompetensi dilaksanakan secara bertahap sesuai daya kesiapan dan kemampuan sekolah. Sedangkan yang dimaksud sertifikasi adalah pemberian sertifikat kepada tamatan atau siswa yang telah dapat menguasai kemampuan standar atau keahlian kejuruan yang diperoleh melalui ujian kompetensi Depdikbud, 1995. Dalam pelaksanaan Prakerin, pada dasarnya siswa telah bekerja langsung pada bidang pekerjaan sesungguhnya, sehingga sebenarnya siswa telah memiliki kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman kerja. Untuk mengakui kemampuan yang dimiliki, perlu dikembanghkan sistem pengujian yang mengacu pada penguasaaan berdasarkan standar tertentu atau didasarkan atas standar keahlian. Penilaian terhadap siswa selama melaksanakan pekerjaan di dunia usahaindustri sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang pihak industri. Aspek yang dinilai berupa aspek non teknis yang meliputi kedisiplinan, tanggung jawab, kreativitas, kemandirian, maupun etos kerja. Sedangkan aspek teknis yang meliputi tingkat penguasaaan ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan sebaiknya dilakukan dalam bentuk uji kompetensi. Penilaian Prakerin mencakup penilaian proses dan hasil pekerjaan siswa selama berada di industri. Penilaian ini terutama berisi tentang bagaimana menentukan tingkatan keberhasilan siswa dalam menguasai kemampuan dan perilaku selama prakerin. Adapun pedoman pelaksanaan kegiatan penilaian prakerin sebagaimana tercantum dalam Kurikulurn SMK meliputi penilai, aspek yang dinilai, dan kriteria penilaian. Menurut Kurikulum SMK Pedoman Pelaksanaan penilaian menjadi wewenang penuh pihak industri, selama pelaksanaan Prakerin. Sekolah hanya menerima hasil penilaian dari industri untuk kemudian dikonversikan terhadap mata pelajaran terkait. Pada akhir praktek kerja industri, siswa akan memperoleh hasil yang berbentuk nilai prestasi. Prestasi tersebut untuk mengakui kemampuan yang dimiliki oleh siswa dari hasil pengembangan di lapangan. Hasil yang diperoleh siswa akan ditunjukkan dalam bentuk sertifikat. Dalam sertifikat adalah tandasurat keterangan pernyataan tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang DUDI yang dapat digunakan sebagai bukti suatu kejadian prestasi yang diperoleh siswa dalam praktik kerja industri. Angka yang tertera pada sertifikat yang diperoleh siswa merupakan hasil penilaian yang dilakukan dunia industri Instruktur di dunia usahadunia industri, dengan aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : a Aspek teknis adalah tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya kemampuan produktif, b Aspek non teknis adalah sikap dan perilaku siswa selama di dunia usaha dan dunia industri yang menyangkut antara lain : disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemandirian, kerjasama, ketaatan dan sebagainya.

g. Evaluasi