Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

Waktu, tempat, dan materi ujian ditetapkan dan disusun bersama-sama dengan pihak industri. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Irwanto 2004 dari UNY yang berjudul “Pelaksanaan Praktik Industri Siswa Kelas III Jurusan Teknik Elektro pada Program Keahlian Teknik Instalasi Listrik dan Listrik Pemakaian SMK Negeri 1 Sedayu Bantul Tahun Ajaran 20022003”, menyimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi saat ini belum dilaksanakan dengan semestinya. Pemantauan pelaksanaan PI baru dilakukan internal sekolah. Padahal, seperti temuan pada visi PI, untuk menjaga mutu PI perlu adanya sistem monitoring dan evaluasi PI yang sifatnya menyeluruh dan terpadu.

C. Kerangka Berpikir

SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja serta dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping kurikulum, pengembangan program keahlian juga harus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Berdasarkan hal tersebut, program keahlian kemudian dikelompokkan menjadi kelompok bidang industri, usaha, dan profesi. Penamaan bidang keahlian dan program keahlian pada kurikulum SMK Edisi 2006 dikembangkan mengacu pada nama bidang dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum sebelumnya. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian baru atau spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Di dalam perkembangannya banyak program keahlian yang dikembangkan oleh masing- masing SMK penamaannya tidak mengikuti ketentuan yang diberlakukan. Penamaan yang tidak berdasarkan ketentuan yang berlaku akan menyulitkan dalam pengelolaan dan penyediaan tenaga pendidik serta ketidakjelasan akan pengakuan masyarakat pengguna. Prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan salah satunya kelompok teknologi dan industri yang memadukan secara sistematik program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah utuk mencapai suatu tingkat keahlian tertentu. Pelaksanaan Prakerin harus memilih metode yang tepat serta memerlukan persiapan yang matang baik dari pihak sekolah, industri maupun instansi terkait. Faktor-faktor yang dominan dalam penyelenggaraan Prakerin antara lain adalah kesiapan sekolah dalam melaksanakan Prakerin, penyelenggaraan Prakerin di dunia industri, monitoring pembimbing, uji kompetensi dan sertifikasi, dan evaluasi pelaksanaan program Prakerin. Kesiapan sekolah dalam melaksanan Prakerin merupaan faktor yang akan menentukan keberhasilan pelaksanaan Prakerin. Suatu program akan berhasil dengan baik apabila disiapkan tentang segala sesuatunya. Kesiapan sekolah mulai dari kesiapan administrasi dan organisasi, kesiapan pembiayaan, kesiapan pengelolaan program, dan kesiapan guru pembimbing. Kelengkapan fasilitas praktik di industri merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi proses pendidikan di industri. Apabila fasilitas di industri memadai dan sesuai dengan kebutuhan maka akan membantu proses pendidikan keahlian profesi dari peserta yang melaksanakan Prakerin, begitu pula sebaliknya apabila fasilitas kurang memadai maka proses pendidikan akan terhambat. Pelaksanaan Prakerin di dunia industri merupakan faktor yang mencerminkan isi program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan ini yang akan membentuk siswa menjadi tenaga profesional. Jenis kegiatan Prakerin di industri mencerminkan isi program pendidikan dan pelatihan yang meliputi lima komponen oleh karena itu pengelompokan kegiatan dibedakan menjadi lima komponen yaitu : 1 komponen pendidikan umum normatif, 2 komponen dasar penunjang adaptif, 3 komponen teori kejuruan, 4 komponen praktik dasar kejuruan, 5 komponen keahlian praktik profesi. Namun kebanyakan program yang dilakukan di DUDI hanya komponen praktik dasar kejuruan dan praktik profesi karena tiga komponen yang lain sudah dilaksanakan dan diberikan di sekolah. Selain itu dalam kegiatan PSG, sikap dan perilaku siswa juga dapat dimasukkan dalam kegiatan penilaian seperti kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab, keselamatan kerja, dll. Monitoring merupakan kegiatan yang berfungsi sebagai salah satu bahan dalam melakukan evaluasi. Monitoring juga merupakan proses untuk mengetahui keterlaksanaan program Prakerin di dunia industri, hal ini sebagai upaya dalam mengawal keterlaksanaan program yang sudah direncanaan sebelumnya dan sebagai salah satu upaya dalam melakukan bimbingan terhadap siswa peserta Prakerin. Secara terperinci kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui keterlaksanaan program siswa di dunia usahaindustri yang telah direncanakan, mengetahui sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan Prakerin, dan mengetahui hambatan-hambatan yang dialami siswa selama melaksanakan Prakerin beserta pemecahan masalahnya. Uji kompetensi dan sertifikasi merupakan komponen penting dalam pelaksanaan Prakerin, uji kompetensi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketrampilan kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa, sedangan sertifikasi merupakan pemberian sertifikat pada siswa yang telah berhasil menguasai kompetensi tertentu, hal ini sebagai upaya untuk memberikan pengakuan atau keterengan terhadap siswa peserta Prakerin yang telah menguasai ketrampilan atau kompetensi tertentu. Evaluasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan program Prakerin yang telah direncanakan dari awal sampai akhir, adapun hal-hal yang dijadikan bahan evaluasi mulai dari perencanaan, pembentukan pokja, penyusunan program, pemetaan lokasi, pembiayaan, monitoring, dan hal-hal lain yang berakitan dengan Prakerin, diharapan hasil evaluasi merupakan pedoman dalam menentukan program selanjutnya yang lebih baik. Apabila gambaran tersebut di atas dapat dijadikan bagian dari program Prakerin maka akan terwujud program yang terpadu dan akan menghasilkan sasaran yang berkualitas. Hal tersebut akan tercapai apabila komponen terkait saling bekerja sama dalam mensukseskan program Prakerin.

D. Pertanyaan Penelitian