akan ditunjukkan dalam bentuk sertifikat. Dalam sertifikat adalah tandasurat keterangan pernyataan tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang DUDI
yang dapat digunakan sebagai bukti suatu kejadian prestasi yang diperoleh siswa dalam praktik kerja industri. Angka yang tertera pada sertifikat yang diperoleh siswa
merupakan hasil penilaian yang dilakukan dunia industri Instruktur di dunia usahadunia industri, dengan aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : a Aspek
teknis adalah tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya kemampuan produktif, b Aspek non teknis adalah sikap dan perilaku
siswa selama di dunia usaha dan dunia industri yang menyangkut antara lain : disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemandirian, kerjasama, ketaatan dan
sebagainya.
g. Evaluasi
a. Pengertian
Berbagai macam evaluasi yang dikenal dalam bidang kajian ilmu. Salah satunya adalah evaluasi program yang banyak digunakan dalam kajian
kependidikan. Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “evaluation” yang berarti penilaian atau penaksiran Wayan Nurkancana dan Sunartana,
1986:1. Lebih lanjut dikatakan evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Sedangkan menurut pengertian istilah
evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok
ukur untuk memperoleh kesimpulan Chabib Thoha, 1991:1. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pelaksanaan PSG dapat diartikan sebagai suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam
pelaksanaan Prakerin atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pelaksanaan Prakerin.
Evaluasi adalah proses pengumpulan data dan menganalisis data untuk menilai suatu program bermanfaat atau tidak Soenarto:2003. Lebih lanjut
Soenarto membedakan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif akan memberikan umpan balik kepada lembaga untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas, sedangkan evaluasi sumatif bertujuan untuk pertanggungjawaban lembaga kepada stakeholder atas tugas yang diembannya. Sesuai dengan
pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa evaluasi pelaksanaan PSG adalah proses pengumpulan data dan menganalisisnya untuk menilai program
pelaksanaan Prakerin yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dan sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang telah diemban oleh suatu lembaga
atau organaisasi tertentu. Beberapa penelitian mengenai pengembangan pendidikan kejuruan pada
era otonomi dan desentralisasi, Sukamto dalam Soenarto:2003 menemukan, inisiatif dan kepedulian stakeholder dalam beberapa hal: 1 masyarakat
menginginkan nilai balik atau benefit atas investasi cost yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan kejuruan: 2 pemakai tenaga kerja
menginginkan mutu lulusan pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan industri; 3 siswa menginginkan iklim sekolah kondusif, proses pembelajaran
yang efektif dan hasil yang optimal; 4 orang tua mendambakan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya; 5 staf pengajar menginginkan jaminan
pengembangan karir dan kepuasan kerja. Benefit
dari suatu program adalah dampak, sedangkan cost yang telah dikeluarkan untuk membiayai kegiatan program adalah input Dunn, dalam
Soenarto:2003. Oleh sebab itu untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program pendidikan dan pelatihan kejuruan perlu dilakukn evaluasi secara
menyeluruh sesuai dengan tahapan program. Dalam Prakerin, evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
keterlaksanaan Prakerin mulai dari proses perencanaan hingga selesainya pelaksanaan Prakerin di industri. Evaluasi dilaksanakan di akhir program oleh
kelompok kerja dan pihak dunia usahaindustri. Materi evaluasi meliputi hasil monitoring siswa, keterlaksanaan program yang telah direncanakan, tanggapan
dunia usahaindustri terhadap siswa peserta Prakerin, dan hal-hal lain yang sekiranya perlu untuk dilakukan evaluasi. Secara terperinci tujuan evaluasi
adalah untuk: 1 mendapatkan masukan pelaksanaan Prakerin baik yang positif maupun negatif dari berbagai pihak yang terlibat; 2 mengetahui keterlaksanaan
program mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan evaluasi; 3 memecahkan masalah yang terjadi; 4 peningkatan program dan pelaksanaan Prakerin di masa
mendatang.
b. Fungsi Evaluasi dalam Pelaksanaan Prakerin