c. Kelengkapan Fasilitas Praktik
Fasilitas menurut Purwadarminta dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti segala yang memudahkan, sedangkan dalam istilah asingnya “facility’’ ditinjau dari
sudut kata benda berarti kesempatan dan kecakapan. Tetapi bila ditinjau dari sudut kata kerja, bahwa fasilitas berarti memudahkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa fasilitas adalah untuk mendukung tercapainya sesuatu. Pengertian fasilitas pada penelitian ini menunjuk
pada fasilitas praktik di DUDI. Jadi kesiapan fasilitas di industri adalah kesiapan industri dalam rangka mendukung tercapainya praktik industri bagi siswa. Untuk
mendukung tercapainya tujuan Pendidikan Sistem Ganda diperlukan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang dimaksud diantaranya adalah tersedianya ruang praktik,
ruang alat, peralatan tangan dan mesin, bahan dan alat praktik, ruangan khusus untuk ganti pakaian kerja dan menaruh barang pribadi, dan kelengkapan sarana alat
keselamatan kerja. Fasilitas yang memadai sesuai yang dibutuhkan di DUDI akan memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembentukan karakter
calon tenaga kerja yang profesional di bidangnya akan semakin mudah, begitu juga sebaliknya apabila fasilitas yang terdapat dalam DUDI kurang memadai maka siswa
akan terhambat dalam menguasai kompetensi yang disyaratkan. Berdasarkan uraian di atas maka pengertian kelengkapan fasilitas praktik
industri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan kelengkapan sarana dan prasara yang memudahkan kegiatan praktik di industri yang meliputi:
tersedianya ruang praktik, ruang alat, peralatan tangan dan mesin, bahan dan alat praktik, ruangan khusus untuk ganti pakaian kerja dan menaruh barang pribadi, dan
kelengkapan sarana alat keselamatan kerja.
d. Kegiatan Prakerin di Dunia UsahaIndustri
Kata “ kegiatan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti aktivitas atau pekerjaan Purwadarminta, 1986. Dengan demikian kegiatan Prakerin adalah
pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan oleh peserta Prakerin. Dit. Dikmenjur dalam Supardi:1996, jenis kegiatan Prakerin di industri
mencerminkan isi program pendidikan dan pelatihan yang meliputi lima komponen oleh karena itu pengelompokan kegiatan dibedakan menjadi lima komponen yaitu :
1 komponen pendidikan umum normatif meliputi mata pelajaran PPKN, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum, 2 komponen dasar penunjang adaptif meliputi, mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, 3
komponen teori kejuruan, yaitu mata pelajaran teori – teori kejuruan dalam lingkup suatu program studi tertentu, 4 komponen praktik dasar kejuruan yang meliputi
praktik penunjang dalam melakukan beberapa jenis pekerjaan yang relevan di Dunia Usaha Dunia Industri, yang berada dalam lingkup profil tamatan dari program studi
tertentu, dan 5 komponen keahlian praktik profesi yang meliputi praktik kerja langsung pada Dunia Usaha Dunia Industri. Selain kegiatan yang sudah terprogram
tersebut, kegiatan PSG di industri juga meliputi sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan pekerjaan. Seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, kualitas,
dll. Hal itu perlu diperhatikan supaya tercipta sikap dan perilaku kerja sesuai yang diberlakukan di dunia usahaindustri sehingga ketika siswa sudah tamat dari SMK
diharapkan mempunyai kompetensi dan skill yang tinggi sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
Berdasarkan uraian di atas maka kegiatan siswa peserta Prakerin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas atau pekerjaan siswa di industri yang
dikelompokkan berdasarkan jenis komponen yang mencerminkan isi program pendidikan dan pelatihan dalam Prakerin, yang terdiri dari lima komponen di atas
dan juga sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan pekerjaan.
e. Monitoring