tingkat k tujuh pe
kesiapann adalah m
prakerin. Has
aspek ya bentuk di
Gambar
2. Kesiapan Fa
Variab pertanyaan
P ro
se n
ta se
kesiapan 95,24 masuk dalam kategori san pembimbing yang ada hanya 1 pembimbin
annya baru mencapai 66,67. Hal yang be melakukan pertemuan dengan siswa sebelu
in. asil kategori penilaian kesiapan guru pembim
yang disajikan pada tabel 8. dapat pula diga diagram sebagai berikut:
ar 5. Diagram Batang Kesiapan Guru Pembimb
Fasilitas Praktik di Dunia UsahaIndustri
abel kesiapan fasilitas praktik di DUDI terd yang terbagi menjadi 5 aspek yaitu as
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Aspek-aspek Kesiapan Guru Pembimbing
100 100
71,43 76,19
95,24
P ro
se n
ta se
Aspe Infor
Prake
Aspe Kons
Peng
Keter pokja
kema
Prose Prake
angat tinggi. Dari ing yang tingkat
belum terlaksana elum pelaksanaan
imbing pada tiap gambarkan dalam
bing tiap Aspek
rdiri dari 14 butir aspek komponen
spek Mendapatkan nformasi tetang
rakerin spek Mengetahui
onsep Prakerin
engalaman Industri
eterlibatan dalam okja maupun kegiatan
emahasiswaaan rosedur Bimbingan
rakerin
ketersediaan ruangan, kondisi ruangan, ketersediaan bahan praktik, ketersediaan alat praktik, dan ketersediaan penunjang keselamatan kerja.
Data kesiapan fasilitas praktik di DUDI diperoleh dari instruktur di DUDI sebanyak 24 orang dari 24 DUDI. Rangkuman data kesiapan
fasilitas praktik di industri dapat dilihat pada tabel di bawah, sedangkan data lengkap angket yang diberikan dapat dilihat pada lampiran 3.
Tabel 9. Hasil Penelitian Kesiapan Fasilitas Praktik di DUDI No
Aspek Kesiapan Rata-rata
Tingkat Kesiapan
1 Ketersediaan ruang praktik dan ruang
pendukung lainnya 66,7
2 Keadaan ruang praktik
84,7 3
Ketersediaan alat praktik 91,7
4 Ketersediaan bahan praktik
87,5 5
Ketersediaan sarana keselamatan kerja 50,8
Rata-rata 76,28
Berdasarkan data pada tabel 9. diketahui bahwa rata-rata dari 24 DUDI ditinjau dari aspek kesiapan ketersediaan ruang praktik dan ruang
pendukung lainnya baru mencapai tingkat kesiapan 66,7 yaitu tingkat kesiapan tinggi. Apabila dilihat dari kesiapan masing-masing DUDI ada
5 lokasi yang mencapai tingkat kesiapan 100 yaitu kategori sangat tinggi. DUDI tersebut merupakan industri yang berskala besar sehingga
mempunyai beberapa ruangan dengan fungsi masing-masing seperti ruang praktik, ruang gantiistirahat, ruang bahan, ruang alat, kantor, dll.
Sepuluh DUDI memiliki tingkat kesiapan 75 tinggi. Dari data yang ada juga dapat dilihat bahwa masih ada 2 DUDi yang memiliki tingkat
kesiapan yang baru mencapai 25 rendah.
Berdasarkan hasil wawancara, industri tersebut memang merupakan industri berskala kecil yang belum mempunyai bangunan
sendiri dan masih meminjam atau kontrak sehingga ruangan yang dimiliki pun masih sangat terbatas. Ruangan yang dimiliki hanya sebatas
ruangan yang digunakan untuk menyimpan peralatan saja. Sedangkan apabila ditinjau dari aspek keadaan ruangan praktik
rata-rata dari DUDI yang digunakan untuk prakerin memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi yaitu 84,7 . Indikator yang termasuk dalam
aspek ini meliputi penataan ruangan, pembersihan, pengecatan, dan keadaan ruangan. Dari 24 lokasi yang digunakan untuk prakerin, rata-rata
memiliki tingkat kesiapan di atas 66,67 bahkan 14 diantaranya memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi yaitu 100. Hanya satu DUDI
yang memiliki tingkat kesiapan baru mencapai 33,3 . Hal itu dikarenakan karena hanya mempunyai sebuah ruangan yang berisi
peralatan, bahan, dan lainnya sehingga pengaturannya cukup susah. Selain itu ruangan yang digunakan untuk praktik juga hanya sebatas
ruangan terbuka. Tingkat kesiapan fasilitas apaila ditinjau dari aspek ketersediaan
peralatan praktik seperti kompresor, toolkit, dongkrak memiliki rata-rata tingkat kesiapan 91,7 kategori sangat tinggi. Tiap DUDI juga
memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi yaitu 100. Hanya dua lokasi yang memiliki kesiapan peralatan 0. Peralatan yang dimiliki oleh
DUDI rata-rata juga menyesuaikan dengan skala industri tersebut.
DUDI yang berskala besar juga memiliki peralatan yang lengkap pula, begitu juga sebaliknya.
Apabila ditinjau dari aspek ketersediaan bahan praktik seperti spare part
, oli, dan bahan penunjang lainnya rata-rata memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi yaitu 87,5. Rata-rata masing-masing DUDI
mencapai tingkat kesiapan 100 dan hanya 3 DUDI yang memiliki kesiapan 0. Menurut hasil wawancara meskipun sebagian besar industri
memiliki tingkat kesiapan 100 namun untuk bahan penunjang mereka masih mencari di toko yang menyediakan spare part. Industri tersebut
biasanya hanya menyediakan spare part yang umum dipakai seperti kampas rem, oli, busi, dan minyak rem. Itupun hanya beberapa pack saja.
Namun ada juga beberapa DUDI yang berskala besar yang juga memiliki toko atau gudang bahan sendiri. Mereka memiliki persediaan
bahan-bahan yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan di lokasi bengkel.
Tingkat kesiapan fasilitas ditinjau dari ketersediaan penunjang sarana keselamatan kerja baru mencapai 50,8 yaitu kategori sedang.
Sarana yang dimaksud adalah ketersediaan kotak P3K dan isinya, ketersediaan rambu-rambu K3, adanya APAR, dan peralatan keselamatan
kerja seperti masker, helm, earphone, sarung tangan, dan kaca mata. DUDI yang memiliki tingkat kesiapan 100 baru ada tujuh lokasi yang
juga merupakan DUDI berskala menengah ke atas. Tiga DUDI memiliki tingkat kesiapan 80 sangat tinggi, enam DUDI memiliki
tingkat kesiapan 40 sedang, dua DUDI memilki kesiapan 20 rendah, dan enam DUDI lainnya mencapai kesiapan 0 sangat
rendah. Berdasarkan wawancara dengan pihak industri sebagian besar industri yang berskala menengah ke bawah tidak memilki sarana yang
disebutkan di atas dikarenakan industri mereka hanya industri kecil sehingga belum mampu untuk melengkapi segala sarana tersebut.
Sedangkan industri yang lain yang berskala besar sudah memilki ketersediaan sarana keselamatan kerja karena memang hal tersebut
merupakan salah satu standar operational procedure SOP yang ada. Apabila ditinjau dari rata-rata kesiapan seluruh aspek dari setiap
DUDI yang ada tingkat kesiapan sangat tinggi dicapai lima DUDI yaitu 100, sedangkan satu DUDI masih memiliki tingkat kesiapan paling
rendah yaitu 35,7 rendah. Hasil kategori penilaian kesiapan fasilitas praktik di industri pada
tiap aspek yang disajikan pada tabel 9. dapat pula digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar
3. Pelaksanaan