b. Kesiapan Biaya
Menurut kamus online Wikipedia Bahasa Indonesia, biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan
dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan
biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya
yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal http:id.wikipedia.orgwikiBiaya. Sedangkan menurut Mulyadi
2005 ; 8 biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Lebih lanjut dikemukakan oleh Mulyadi bahwa
biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu ;
1 Biaya Produksi,
yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
2 Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
3 Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll Mulyadi, 2005 : 13.
Dalam Peraturan Menteri No 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya pembiayaan pendidikan telah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia
1945 Amandemen IV yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang, negara memprioritaskan
anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen 20 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN serta dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional,
pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia Sistem pembiayaan pendidikan merupakan proses dimana pendapatan
dan sumber daya tersedia digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah. Sistem pembiayaan pendidikan sangat bervariasi
tergantung dari kondisi masing-masing negara seperti kondisi geografis, tingkat pendidikan, kondisi politik pendidikan, hukum pendidikan, ekonomi
pendidikan, program pembiayaan pemerintah dan administrasi sekolah. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja
tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
Fungsi institusi pasangan sebagai mitra penyelenggara pendidikan dengan pihak sekolah adalah melaksanakan kegiatan; perumusan bersama
tentang polasistem penerimaan siswa baru , penyusunan kurikulum, pengaturan bersama keterlaksanaan pembelajaran baik di sekolah maupun di dunia usaha
industri, melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi, melakukan evaluasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas sumber utama pembiayaan dalam
Prakerin adalah diupayakan dari anggaran sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan. Namun tidak menutup kemungkinan sumber biaya
berasal dari sponsor atau pihak lain selama tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan segala kebutuhan Prakerin di industri, segala
pembiayaan diusahakan sepenuhnya oleh pihak industri sebagai institusi pasangan sekolah, dalam hal ini segala sesuatu yang meliputi sarana dan
prasarana praktik, uji kompetensi, sertifikasi, dan instruktur di industri. Dalam penyelenggaraan pengelolaan dana, kelompok kerja Prakerin harus dapat
mengalokasikan biaya yang ada untuk menunjang Prakerin. Biaya tersebut diantaranya untuk pembekalan siswa, monitoring, administrasi, dan segala
keperluan lainnya. Pengelolaan biaya juga harus transparan dan dilakukan pelaporan keuangan di akhir pelaksanaan Prakerin.
c. Kesiapan Pengelolaan Program