dikelompokkan berdasarkan jenis komponen yang mencerminkan isi program pendidikan dan pelatihan dalam Prakerin, yang terdiri dari lima komponen di atas
dan juga sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan pekerjaan.
e. Monitoring
Beberapa pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor dalam Iis
Prasetyo, 2009 menjelaskan bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi
fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan terhadap pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan pengawasan
monitoring. Menurut Sukirman dkk 1998:54 monitoring adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengikuti jalannya program secara teratur dan terus menerus, yaitu dari sejak awal perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Firdaus Hafidz
2009 monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program yang fokus pada proses dan keluaran. Menurut Soekartawi
1995 monitoring yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Dari pendapat di atas yang dimaksud dengan
monitoring pelaksanaan Prakerin adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru pembimbing atau kelompok kerja untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan
kegiatanaktivitas Prakerin yang disepakati bersama antara sekolah dengan dunia usahaindustri
Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring
digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana,
mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai seefektif dan seefisien mungkin. Berdasarkan kegunaannya,
William Travers Jerome dalam Iis Prasetyo, 2009 menggolongkan monitoring menjadi delapan macam, sebagai berikut:
a. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan pelaksanaan
suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program.
b. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi atau
lembaga dari
kemungkinan gangguan,
pencurian, pemborosan,
dan penyalahgunaan.
c. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara
kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana.
d. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian tugas
dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan. e.
Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana. f.
Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program.
g. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan
kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau lembaga.
h. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para pelaksana.
Dalam PSG, monitoring yang dimaksud adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pembimbing untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan PSG yang
disepakati bersama antara sekolah dengan dunia usahaindustri. Sasaran monitoring
mencangkup tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan dan sikap serta perilaku siswa selama melaksanakan Prakerin melalui buku catatan
harian. Secara terperinci kegiatan monitoring dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui keterlaksanaan program siswa di dunia usahaindustri yang telah direncanakan, 2.
Mengetahui sikap dan perilaku siswa selama melaksanakan Prakerin, 3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dialami siswa selama melaksanakan Prakerin beserta
pemecahan masalahnya. Monitoring dilaksanakan pada saat siswa melaksanakan Prakerin di dunia
usahaindustri oleh guru pembimbing secara periodik. Hasil dari pelaksanaan monitoring sebagai salah satu bahan dalam pelaksaanaan evaluasi pelaksanaan
Prakerin.
f. Uji Kompetensi dan Sertifikasi