6
1.2 Perumusan Masalah
Sungai merupakan salah satu sumber air bersih yang sering digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan air sungai terlihat
kuning dan keruh disamping itu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BTKL diketahui kualitas air Sungai Batang Ayumi; suhu 26,9°C, TSS 9 mgl, pH, 7.21,
BOD5 13,53 mgl, COD 37.6 mgl. Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan kualitas air Sungai Batang Ayumi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas air Sungai Batang Ayumi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran perilaku pengetahuan, sikap, dan tindakan, budaya dan penilaian warga terhadap peran tokoh masyarakat Kelurahan
Kantin Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan dan karakteristik responden.
2. Untuk mengetahui kualitas air Sungai Batang Ayumi sebelum dan sesudah melewati Kelurahan Kantin Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota
Padangsidimpuan. 3. Untuk mengetahui hubungan perilaku, budaya dan penilaian warga terhadap
peran tokoh masyarakat dengan kualitas air Sungai Batang Ayumi.
Universitas Sumatera Utara
7
1.4 Manfaat
1. Dapat menjadi dasar untuk menentukan intervensi yang dapat dilakukan guna peningkatan kualitas air Sungai Batang Ayumi.
2. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan dan instansi yang terkait guna perbaikan kualitas air Sungai
Batang Ayumi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kualitas dan pemanfaatan air sungai.
3. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain. Lingkungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: 1. Lingkungan Hidup Internal
Lingkungan hidup internal adalah proses fisiologis dan biokimia yang berlangsung dalam tubuh manusia. Lingkungan hidup internal pada saat tertentu
juga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan keadaan yang terjadi di luar tubuh untuk kelangsungan hidupnya atau disebut juga bersifat homeostatis.
2. Lingkungan Hidup Eksternal Lingkungan hidup eksternal adalah segala sesuatu yang berupa benda hidup
atau mati, ruang energi, keadaan sosial, ekonomi, maupun budaya yang dapat membawa pengaruh terhadap perikehidupan manusia di permukaan bumi ini
Chandra, 2007. Kualitas lingkungan dipengaruhi berbagai komponen yang ada dalam
lingkungan itu seperti kualitas air, kepadatan penduduk, flora dan fauna, kesuburan tanah, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan
Universitas Sumatera Utara
9 biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme antara lain virus
dan bakteri Darmono, 2010. Adanya kegiatan baru dalam lingkungan timbul interaksi baru antara satu
kegiatan atau lebih dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Interaksi tersebut menyebabkan saling pengaruh mempengaruhi dan pada gilirannya akan menimbulkan
dampak positif maupun negatif.
2.2 Pencemaran