9 biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme antara lain virus
dan bakteri Darmono, 2010. Adanya kegiatan baru dalam lingkungan timbul interaksi baru antara satu
kegiatan atau lebih dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Interaksi tersebut menyebabkan saling pengaruh mempengaruhi dan pada gilirannya akan menimbulkan
dampak positif maupun negatif.
2.2 Pencemaran
Menurut Undang-undang No 23 tahun 1997 dalam Chandra 2007 pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau akibat proses alam sehingga kualitas lingkungan
menurun sampai ke tingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Bahan pencemar polutan adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem
sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya ke dalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan alamiah dan
polutan antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan secara alami, misalnya letusan gunung api, banjir dan fenomena alam
lainnya. Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke badan air akibat
Universitas Sumatera Utara
10 aktifitas manusia, misalnya kegiatan domestik rumah tangga, kegiatan urban
perkotaan, maupun kegiatan industri Effendi, 2003.
2.3 Pengertian Air
Menurut peraturan pemerintah PP No. 82 Tahun 2001: Air adalah semua air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil.
Sumber air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, waduk dan muara.
Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia. Air bukan sesuatu yang baru untuk dikonsumsi karena
tidak satu pun manusia terlepas dari penggunaan air untuk kelangsungan hidupnya. Air merupakan bahan yang sangat vital bagi kehidupan di atas bumi Slamet, 2007.
2.3.1 Karakteristik Fisik Air
Ciri fisik air menurut Hanum 2002, antara lain: a. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh
buangan industri. b. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap
akibat degradasi anaerobik ynag mungkin saja terjadi.
Universitas Sumatera Utara
11 c. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-
tumbuhan. d. Solid zat padat
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari
kedalam air. e. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H
2
S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
2.3.2 Karakteristik Kimia Air
Sesuai dengan PP No. 82 tahun 2001, adapun ciri kimia air, antara lain: 1.
pH Besarnya angka pH dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator adanya
keseimbangan unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur kimia dan unsur-unsur hara yang amat bermanfaat bagi kehidupan vegetasi akuatik.
pH air juga mempunyai peranan penting bagi kehidupan ikan dan fauna lain yang hidup di perairan tersebut. Umumnya, perairan dengan tingkat pH yang lebih kecil
daripada 4,8 dan lebih besar daripada 9,2 sudah dapat dianggap tercemar Asdak, 1995.
Universitas Sumatera Utara
12 2.
DO DO dissolved oxygen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung
pada suhu, salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian serta semakin kecil atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil
Effendi, 2003. Konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu rendah akan mengakibatkan ikan-
ikan dan binatang air lainnya yang membutuhkan oksigen akan mati. Sebaliknya konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu tinggi juga mengakibatkan proses perkaratan
semakin cepat karena oksigen akan mengikat hydrogen yang melapisi permukaan logam Fardiaz, 1992.
3. BOD
BOD Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan
buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti
kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi Fardiaz, 1992. 4.
COD Untuk mengetahui jumlah bahan organik di dalam air dapat dilakukan suatu
uji yang lebih cepat dari uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu bahan oksidan. Uji ini disebut dengan uji COD, yaitu suatu uji yang menentukan jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat, untuk
Universitas Sumatera Utara
13 mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air. Bakteri dapat
mengoksidasi zat organik menjadi CO2 dan H
2
O kalium dikromat dapat mengoksidasi lebih banyak lagi, sehingga menghasilkan nilai COD yang lebih tinggi
dari BOD untuk air yang sama Kristanto, 2002. 5.
Kesadahan Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri air ketel, air pendingin, atau pemanas adanya kesadahan dalam air tidak
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air Hanum, 2002.
6. Senyawa-senyawa kimia beracun
Kehadiran unsur arsen As pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ± 0,05 mgl.
Kehadiran besi Fe dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah karat akibat oksidasi oleh oksigen terlarut
yang dapat menjadi racun bagi manusia Hanum, 2002.
2.4 Sumber-Sumber Air
Air merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia keberadaannya. Menurut Slamet 2007, sumber-sumber air tersebut adalah
1. Air permukaan yang merupakan air sungai dan danau. Air permukaan dapat mengandung banyak zat organik yang mudah terurai yang merupakan makanan
bakteri. Semua ini sangat mempengaruhi kualitas air tersebut. Selain itu kualitas
Universitas Sumatera Utara
14 air permukaan juga dipengaruhi cuaca dan kedalamannya sehingga spesies-
spesies kimia yang ada dalam setiap lapis akan berubah. 2. Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal. Air tanah
dangkal tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan alamiah dan dengan demikian kebanyakan
mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya. 3. Air angkasa, yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan salju. Kualitas
air angkasa tergantung sekali pada kualitas udara yang dilaluinya sewaktu turun kembali ke permukaan bumi. Bila kadar SO
2
di dalam udara tinggi, maka hujan yang turun akan bersifat asam.
2.4.1 Peranan Air
Adapun fungsi air bagi manusia antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan kelembaban organ-organ tubuh. Jika organ tubuh kekurangan
air bentuknya akan mengempis karena kehilangan kelembaban. 2. Untuk mempertahankan volume dan kekentalan darah dan getah bening.
3. Mengatur suhu tubuh. Jika kekurangan air tubuh akan menjadi panas. 4. Untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kulit akan menjadi kasar dan berkerut
jika kekurangan air. Sebagai mediator dan saluran dari berbagai reaksi kimia di dalam tubuh, proses metabolisme tubuh memerlukan air Harini, 2007.
Selain itu air sebagai salah satu komponen lingkungan berperan dalam penularan penyakit. Air berperan melalui 4 cara menurut Kusnoputranto 2000,
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
15 a.
Cara Water Borne Cara water borne merupakan penularan penyakit dimana air sebagai
medianya. Kuman pathogen berada di dalam air minum untuk manusia dan hewan. Penyakit yang dihantarkan melalui air ini antara lain: penyakit kolera, typhoid,
hepatitis dan disentri basiler. b. Cara Water Washed
Cara water washed merupakan penularan penyakit berhubungan dengan air yang digunakan untuk kebersihan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya
air yang cukup, maka penyakit-penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia. Penyakit karena kurangnya air untuk kebersihan seseorang ini antara lain;
infeksi kulit dan selaput lendir, infeksi oleh insekta parasit pada kulit. c. Cara Water Based
Cara water based merupakan penularan penyakit melalui pejamu host di air. Penyakit yang ditularkan melalui water based adalah Schistomiasis. Pejamu host
perantara ini hidup di air contohnya siput air. Dalam hal ini larva .Schistomiasis hidup dalam siput air hingga berubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit
kaki manusia yang berada dalam air tersebut. Penyaki ini disebut Schistomiasis. d. Cara Water Related Insecta Vector
Cara water related insecta vector merupakan penularan penyakit melalui vektor yang menggunakan air sebagai tempat berkembangbiaknya. Contoh penyakit
yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air ini seperti malaria. oleh vektor nyamuk Anopheles, demam berdarah oleh vektor nyamuk Aedes aegypti.
Universitas Sumatera Utara
16
2.5 Standar Kualitas Air Bersih
Air mempunyai banyak peranan dalam kehidupan manusia. Kegunaan dari air antara lain sebagai sumber air bersih, alat transportasi, dan tempat hidup ikan air
tawar sebagai sumber bahan pangan manusia. Untuk mengetahui kategori air tercemar maka perlu memenuhi kriteriabaku mutu sebagai berikut:
1. Standar Kualitas dari Departemen Kesehatan RI Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416MenkesIX1990 tentang syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka
pemeliharaan, perlindungan dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakatnya. 2. Standar Kualitas Air WHO
Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang syarat-syarat kualitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia
dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing negara anggota,
dapat pula menetapkan syarat-syarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.
2.6 Sungai