10 aktifitas manusia, misalnya kegiatan domestik rumah tangga, kegiatan urban
perkotaan, maupun kegiatan industri Effendi, 2003.
2.3 Pengertian Air
Menurut peraturan pemerintah PP No. 82 Tahun 2001: Air adalah semua air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil.
Sumber air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, waduk dan muara.
Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia. Air bukan sesuatu yang baru untuk dikonsumsi karena
tidak satu pun manusia terlepas dari penggunaan air untuk kelangsungan hidupnya. Air merupakan bahan yang sangat vital bagi kehidupan di atas bumi Slamet, 2007.
2.3.1 Karakteristik Fisik Air
Ciri fisik air menurut Hanum 2002, antara lain: a. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh
buangan industri. b. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap
akibat degradasi anaerobik ynag mungkin saja terjadi.
Universitas Sumatera Utara
11 c. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-
tumbuhan. d. Solid zat padat
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari
kedalam air. e. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H
2
S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.
2.3.2 Karakteristik Kimia Air
Sesuai dengan PP No. 82 tahun 2001, adapun ciri kimia air, antara lain: 1.
pH Besarnya angka pH dalam suatu perairan dapat dijadikan indikator adanya
keseimbangan unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur kimia dan unsur-unsur hara yang amat bermanfaat bagi kehidupan vegetasi akuatik.
pH air juga mempunyai peranan penting bagi kehidupan ikan dan fauna lain yang hidup di perairan tersebut. Umumnya, perairan dengan tingkat pH yang lebih kecil
daripada 4,8 dan lebih besar daripada 9,2 sudah dapat dianggap tercemar Asdak, 1995.
Universitas Sumatera Utara
12 2.
DO DO dissolved oxygen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung
pada suhu, salinitas, turbulensi air dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian serta semakin kecil atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil
Effendi, 2003. Konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu rendah akan mengakibatkan ikan-
ikan dan binatang air lainnya yang membutuhkan oksigen akan mati. Sebaliknya konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu tinggi juga mengakibatkan proses perkaratan
semakin cepat karena oksigen akan mengikat hydrogen yang melapisi permukaan logam Fardiaz, 1992.
3. BOD
BOD Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan
buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti
kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi Fardiaz, 1992. 4.
COD Untuk mengetahui jumlah bahan organik di dalam air dapat dilakukan suatu
uji yang lebih cepat dari uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu bahan oksidan. Uji ini disebut dengan uji COD, yaitu suatu uji yang menentukan jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat, untuk
Universitas Sumatera Utara
13 mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air. Bakteri dapat
mengoksidasi zat organik menjadi CO2 dan H
2
O kalium dikromat dapat mengoksidasi lebih banyak lagi, sehingga menghasilkan nilai COD yang lebih tinggi
dari BOD untuk air yang sama Kristanto, 2002. 5.
Kesadahan Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri air ketel, air pendingin, atau pemanas adanya kesadahan dalam air tidak
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air Hanum, 2002.
6. Senyawa-senyawa kimia beracun
Kehadiran unsur arsen As pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ± 0,05 mgl.
Kehadiran besi Fe dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah karat akibat oksidasi oleh oksigen terlarut
yang dapat menjadi racun bagi manusia Hanum, 2002.
2.4 Sumber-Sumber Air