pada para pengunjung. Salah satu caranya adalah dengan menjawab pertanyaan para pengunjung secara benar dan lancar.
Namun, karyawan yang berpendidikan SD pun banyak yaitu mencapai 31,30 persen. Pada umumnya, mereka adalah karyawan yang
sudah lama bekerja di PT MUS dan sudah menjadi karyawan tetap. Walaupun pendidikan mereka rendah, pengalaman kerja mereka di PT
MUS sudah banyak sehingga mereka mempunyai pengetahuan yang luas mengenai produk perusahaan. Mereka pun dapat memberikan jawaban
yang memuaskan pada para pengunjung karena pengalaman dan
pengetahuan yang mereka miliki.
4.3. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Hasil uji validitas menunjukan bahwa alat pengukur yang digunakan dalam penelitian valid. Hal tersebut dilihat dari nilai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
. Hasil uji Validitas dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai 10 pengolahan menggunakan SPSS 16.0 serta
Lampiran 11 dan 12 pengolahan menggunakan Microsoft Office Excel 2007.
Gambar 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Dari hasil uji reliabilitas, nilai Cronbach’s Alpha semua indikator 0,6, maka kuesioner reliabel. Hal tersebut menunjukan bahwa alat
pengukur dalam penelitian ini konsisten. 4.4.
Analisis Persepsi Karyawan 4.4.1
Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Penilaian Kinerja 1.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah jumlah atau banyaknya hasil yang diperoleh dalam melaksanakan pekerjaan Flippo dan Masud,
1996. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel penilaian kinerja dalam indikator kuantitas kerja, total dari rata-rata nilai
jawaban sebesar 3.00. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai tersebut masuk dalam kategori setuju. Itu artinya indikator
kuantitas kerja dapat dikatakan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa penilaian kinerja didasarkan pada kuantitas kerja.
Karyawan Divisi Produksi PT MUS telah melaksanakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kuantitas kerja.
Karyawan tersebut bekerja dengan arah yang jelas sesuai ketentuan perusahaan. Mereka mengetahui dan memahami target
jumlah hasil yang harus dicapai. Hal tersebut penting bagi perusahaan dan karyawan karena karyawan akan berusaha sebaik
mungkin untuk mencapai target hasil. Kemudian, sebagian besar karyawan telah menyelesaikan
pekerjaan sesuai target jumlah hasil yang ditetapkan. Namun ada pula karyawan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
target hasil. Beberapa faktor penyebab yang dirasakan karyawan itu sendiri adalah iklim, perubahan target jumlah yang terlalu
cepat, dan pencurian. Iklim menentukan reproduksi tanaman. Perubahan target jumah hasil yang sering berubah secara cepat
dari koordinator lapangan terhadap tenaga lapang membuat
pekerjaan menjadi tidak selesai. Pekerjaan pun pada akhirnya menumpuk. Pengaturan prioritas kerja yang tidak disosialisasikan
secara baik membuat para tenaga lapang tidak memahami keadaan yang sebenarnya. Kemudian, pencurian buah-buahan
sering terjadi di PT MUS terutama salak. Hal tersebut membuat tenaga lapang bagian kebun salak sulit mencapai target jumlah
hasil yang ditentukan perusahaan.
Tabel 9. Rataan Skor Indikator Kuantitas Kerja
Pernyataan STS
1 TS
2 S
3 SS
4 Rataan
Skor Kategori
Mengetahui dan memahami target
jumlah hasil yang ditetapkan perusahaan
0 0 84
18 3.18 Setuju Menyelesaikan
pekerjaan sesuai target jumlah hasil yang
ditetapkan perusahaan 0 4
79 19 3.15 Setuju
Mendapatkan nilai tinggi ketika berhasil
menyelesaikan pekerjaan sesuai target
jumlah hasil yang ditetapkan perusahaan
0 37 48 17 2.80 Setuju
Mendapatkan reward ketika berhasil
menyelesaikan pekerjaan sesuai target
jumlah hasil yang ditetapkan perusahaan
0 3 70
29 3.25 Setuju
mendapatkan nilai rendah ketika tidak
berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai target
jumlah hasil yang ditetapkan perusahaan
0 36 58 8 2.73 Setuju
Mendapatkan punishment
ketika tidak berhasil menyelesaiakn
pekerjaan sesuai target jumlah hasil yang
ditetapkan perusahaan 0 15
82 5 2.90 Setuju
Indikator Kuantitas Kerja
0 95 421
96 3.00 Setuju
Kebijakan lain yang berhubungan dengan kuantitas kerja adalah nilai, reward, dan punishment. Karyawan yang berhasil
bekerja sesuai target jumlah hasil mendapatkan nilai tinggi dan
reward . Nilai tinggi mengindikasikan kinerja karyawan yang
baik begitupun sebaliknya. Hasil penilaian tersebut akan berguna bagi perusahaan untuk menentukan pelatihan, pendidikan, sistem
imbalan, promosi jabatan, dan mutasi. Selain nilai, karyawan mendapatkan reward dan punishment. Ketika karyawan berhasil
mencapai target jumlah hasil, mereka mendapatkan reward dan sebaliknya. Reward ini ada yang diberikan setiap satu tahun
sekali, ada juga yang diberikan secara spontan. Contoh reward yang diberikan perusahaan adalah memfasilitasi karyawan untuk
jalan-jalan ke suatu tempat karya wisata, memberikan minuman kesehatan, bonus uang, dan makanan. Contoh punishment adalah
mendapat teguran dan surat peringatan 1 sampai 3.
2. Kualitas Kerja
Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel penilaian kinerja dalam indikator kualitas kerja, total dari rata-rata nilai jawaban
sebesar 3.24. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10. Nilai tersebut masuk dalam kategori setuju. Itu artinya indikator kualitas kerja
dapat dikatakan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa penilaian kinerja didasarkan pada kualitas kerja.
Kualitas kerja adalah mutu dari hasil yang diperoleh dalam melaksanakan pekerjaan Flippo, 1996. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa unsur-unsur kualitas kerja harus berhubungan dengan mutu dari hasil yang diperoleh. Unsur-
unsur kualitas kerja ini dibuat berdasarkan teori dan hal-hal yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, unsur-unsur kualitas kerja
pada penelitian ini adalah: 1.
Menyimpan inventaris alat dan bahan yang diberikan perusahaan di tempat yang telah disediakan.
2. Menggunakan alat yang tepat ketika melaksanakan pekerjaan.
3. Menggunakan bahan yang sesuai ketika melaksanakan
pekerjaan.
4. Membersihkan tempat kerja setelah menyelesaikan
pekerjaan. 5.
Teliti dalam melaksanakan pekerjaan. 6.
Mengetahui dan memahami spesifikasi kualitas output yang harus dihasilkan dan Saya berusaha melaksanakannya sesuai
standar perusahaan. Inventaris alat dan bahan harus disimpan di tempat yang
telah disediakan perusahaan agar aman. Hal tersebut merupakan langkah untuk menjaga alat dan bahan dari pencurian dan
kerusakan. Jika alat dan bahan tersebut tersedia secara lengkap tidak hilang dan dalam kondisi bagus maka pekerjaan akan
lebih cepat selesai dan hasil kerja berkualitas. Selain itu umur suatu benda akan lama jika diberikan perawatan.
Inventaris alat tersebut harus digunakan secara tepat agar hasil pekerjaan memuaskan. Sedangkan bahan harus digunakan
dengan sesuai yaitu berdasarkan fungsinya dan dalam jumlah yang pas. Jika hal-hal tersebut dilakukan, pekerjaan akan berjalan
lancar dan kualitas kerja menjadi baik. Selain menjaga dan memanfaatkan secara optimal
inventaris, kualitas kerja ditentukan oleh kebersihan tempat kerja, ketelitian dalam bekerja, serta pengetahuan dan pemahaman
mengenai spesifikasi kualitas output. Karyawan akan merasa nyaman bekerja di tempat yang bersih. Rasa nyaman tersebut
kemudian dapat menimbulkan semangat kerja. Pada akhirnya, hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan akan berkualitas. Unsur
berikutnya adalah teliti. Teliti dalam bekerja sangat penting. Pekerjaan yang dilaksanakan secara teliti dapat menghasilkan
output yang berkualitas. Unsur selanjutnya adalah pemahaman
spesifikasi kualitas output. PT MUS mempunyai standar kualitas untuk setiap produk yang dihasilkan.
Unsur-unsur penentu kualitas kerja di atas telah dilaksanakan oleh sebagian besar karyawan Divisi Produksi PT
MUS. Hal tersebut menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Semakin banyak yang melaksanakan hal-hal yang menjadi unsur
kualitas kerja, kualitas kerja akan semakin meningkat.
Tabel 10. Rataan Skor Indikator Kualitas Kerja
Pernyataan STS
1 TS
2 S
3 SS
4 Rataan
Skor Kategori
Menyimpan inventaris alat dan bahan yang
diberikan perusahaan di tempat yang telah
disediakan 0 4 75
23 3.19 Setuju Menggunakan alat
yang tepat ketika melaksanakan
pekerjaan 0 2 74
26 3.24 Setuju Menggunakan bahan
yang sesuai ketika melaksanakan
pekerjaan 0 0 74
28 3.27 Sangat
Setuju Membersihkan tempat
kerja setelah menyelesaikan
pekerjaan 0 2 68
32 3.29 Sangat
Setuju Teliti dalam
melaksanakan pekerjaan
0 0 78 24 3.24 Setuju
Mengetahui dan memahami spesifikasi
kualitas output yang harus dihasilkan dan
Saya berusaha melaksanakannya
sesuai standar perusahaan
0 2 77 23 3.21 Setuju
Indikator Kualitas Kerja
0 10 446
156 3.24 Setuju
3. Proses
Menurut Muljadi 2006 bahwa seluruh aktivitas organisasi harus diukur agar dapat diketahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan tugas organisasi, pengukuran dapat dilakukan terhadap masukan input dari program organisasi yang lebih
ditekankan pada keluaran output, proses, hasil outcome, manfaat benefit dan dampak impact dari program organisasi
tersebut bagi kesejahteraan masyarakat.
Tabel 11. Rataan Skor Indikator Proses
Pernyataan STS
1 TS
2 S
3 SS
4 Rataan
Skor Kategori
Membuat rencana kerja sebelum
melaksanakan pekerjaan
0 1 75 26 3.25
Setuju Bersemangat