Alasan Pentingnya Penilaian Kinerja Kelemahan pada Penilaian Kinerja Formal

karyawan bisa menjadi solusi karena Anda tidak dapat menilai semua karyawan rata-rata. 4. Longgar atau ketat 5. Bias Karakteristik pribadi orang yang dinilai umur, ras, dan jenis kelamin dapat memengaruhi peringkat mereka.

2.1.9 Metode Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Siagian 2008 ada beberapa metode penilaian prestasi kinerja, yaitu: 1. Metode berorientasi masa lalu Berbagai metode yang dewasa ini dikenal dan banyak digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode skala peringkat b. Checklist

c. Metode pilihan terarah d. Metode insiden kritikal

e. Skala peringkat yang dikaitkan dengan perilaku f. Metode evaluasi lapangan

g. Tes dan observasi h. Pendekatan-pendekatan yang bersifat komparatif

2. Metode berorientasi masa depan Dewasa ini, organisasi mengenal berbagai teknik penilaian prestasi kerja yang berorientasi masa depan, yaitu: a. Penilaian diri sendiri b. Manajemen berdasarkan sasaran c. Penilaian psikologikal d. Pusat-pusat penilaian

2.1.10 Alasan Pentingnya Penilaian Kinerja

Rivai dan Basri 2005 menyatakan terdapat beberapa alasan mengapa perlu mengevaluasi kinerja: 1. Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji. 2. Penilaian memberi satu peluang bagi manajer dan karyawan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kerja bawahannya. 3. Memungkinkan atasan dengan bawahan bersama-sama mengembangkan suatu rencana untuk memperbaiki kemerosotan apa saja yang mungkin sudah digali oleh penilaian dan mendorong hal-hal baik yang sudah dilakukan bawahan. 4. Penilaian hendaknya berpusat pada proses perencanaan karir perusahaan karena penilaian memberikan suatu peluang yang baik untuk meninjau rencana karir karyawan itu dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperlihatkan.

2.1.11. Kelemahan pada Penilaian Kinerja Formal

Davis, et al. 2009 menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman, sistem penilaian kinerja formal memiliki beberapa kelemahan yang serius. Berikut ini adalah beberapa kelemahan tersebut: 1. Manajer yang mempersiapkan wawancara penilaian kinerja terkadang menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan kertas kerja yang diperlukan selama wawancara yang sudah dijadwalkan oleh bagian Sumber Daya Manusia SDM karena tekanan pekerjaan dan urusan operasional sehari-hari. 2. Dalam beberapa kasus, manajer yang mewawancarai memilih jalan mudah dengan memberi nilai lebih tinggi dari pencapaian yang sesungguhnya untuk menghemat waktu dan menghindari konfrontasi yang tidak mengenakan. 3. Dalam beberapa kasus, manajer lini pertama memiliki banyak anak buah yang membuatnya kesulitan untuk memberi penilaian yang mendalam secara tepat atas kinerja bawahannya. 4. Terkadang manajer lini tidak akan memberi nilai bagus kepada bawahannya yang bertalenta karena dengan nilai bagus kemungkinan anak buah tersebut akan dipindahkan ke bagian lain. Manajer lini takut kehilangan sumber daya. 5. Manajer dalam memberikan penilaian lebih mudah berperan seolah sebagai seorang hakim daripada sebagai seorang penasihat yang membantu bawahannya untuk berkembang. 6. Manajer juga sering berpihak kepada anak buah yang akan menjadi penggantinya karena apabila penggantinya siap, maka dia dapat naik ke jenjang karir yang lebih tinggi.

2.2. Produktivitas