Filosofi Taman Wisata Mekarsari Aksesibilitas

A dengan curah hujan 2000 – 4000 mm tahun dan suhu rata-rata 25ºC dengan kelembaban relatif 80 – 90 .

4.1.6 Filosofi Taman Wisata Mekarsari

Areal kebun buah TWM membentuk suatu pola yaitu pola daun lamtoro gung. Daun lamtoro gung dipilih karena tanaman tersebut serbaguna. Tanaman lamtoro memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Digunakan sebagai pelestari lingkungan hidup. 2. Daun, buah, dan bunganya dapat dijadikan sebagai pakan ternak yang dapat mempercepat pertumbuhan dan penggemukan hewan ternak. 3. Digunakan sebagai pohon pelindung yaitu tajuknya melindungi tanaman yang memerlukan sinar matahari tidak penuh. 4. Sistem perakaran dapat mencegah erosi dan tanah longsor. 5. Dapat digunakan sebagai tanaman penghijauan di desa maupun kota. 6. mengurangi polusi udara. 7. Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit tumbuhan, genangan singkat, kekeringan, angin, api, dan salinitas. 8. Daun lamtoro yang gugur dapat menjadi humus. 9. Akarnya dapat menggemburkan tanah. 10. Mampu mengikat zat nitrogen dari udara bebas.

4.1.7 Aksesibilitas

Letak TWM strategis sehingga akses menuju kawasan mudah dijangkau. Jarak TWM dari pintu-pintu tol terdekat dan daerah lain adalah: 1. 14 km dari pintu tol Cibubur 2. 16 km dari pintu tol Gunung Putri 3. 30 km dari Jakarta sebelah tenggara TWM 4. 20 km Bekasi sebelah selatan TWM 5. 40 km dari Bogor sebelah timur laut TWM 6. 10 km dari Cibubur sebelah tenggara TWM Sarana angkutan umum untuk mencapai TWM sangat mudah diperoleh. Akses jalan menuju TWM merupakan jalur yang ramai dilewati kendaraan karena merupakan jalan alternatif menuju Cianjur dan Bandung. Kendaraan umum yang dapat digunakan antara lain: 1. Jakarta UKI: Minibus K56 jurusan UKI – Cileungsi, kemudian naik angkot jurusan Cileungsi - Jonggol. 2. Jakarta Kampung Rambutan: bis jurusan Kampung Rambutan - Jonggol. 3. Bogor Baranang Siang: bis jurusan Bogor - Jonggol. 4. Bogor Laladon: angkot T05 jurusan Laladon – Cileungsi, kemudian naik angkot jurusan Jonggol. 5. Bogor Ciawi: angkutan jurusan Ciawi - Cileungsi, kemudian naik angkot jurusan Cileungsi - Jonggol. 6. Bekasi: bis jurusan Bekasi – Jonggol.

4.2. Karakteristik Responden

Karyawan PT MUS yang menjadi responden adalah seratus dua orang, yaitu: empat orang Kepala Seksi, tujuh orang Staff, tujuh orang Koordinator Lapangan, empat orang Penanggung Jawab Kebun, dan delapan puluh orang Tenaga Lapang. Peneliti mendeskripsikan seratus dua orang responden tersebut ke dalam lima karakteristik, yaitu: usia, jenis kelamin, posisi jabatan, masa kerja, dan pendidikan terakhir.

1. Usia

Usia responden dapat memengaruhi kuantitas kerja, waktu penyelesaian kerja, dan tingkat inisiatif karyawan. Sebagian besar karyawan yang bekerja di Divisi Produksi PT MUS merupakan orang-orang yang tidak cacat dan sehat mental. Oleh karena itu, karyawan dengan usia produktif dengan kondisi sehat memiliki tenaga lebih besar dibandingkan karyawan usia non produktif dengan kondisi yang sama. Karyawan usia produktif dapat menyelesaikan target kuantitas kerja lebih banyak dibandingkan karyawan usia tua. PT MUS memiliki karyawan usia produktif dalam jumlah besar. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.