Keterampilan Analisis Persepsi karyawan Terhadap Produktivitas

Lanjutan Tabel 15. Pernyataan STS 1 TS 2 S 3 SS 4 Rataan Skor Kategori Bekerja sama dengan rekan kerja satu seksi dalam membantu menyelesaikan pekerjaan seksi lain atas ijin pimpinan 0 4 92 6 3.02 Setuju Bekerja sama dengan rekan kerja berlainan seksi dalam membantu menyelesaikan pekerjaan seksi lain atas ijin pimpinan 0 3 92 7 3.04 Setuju Bekerja sama dengan atasan dan atau bawahan satu seksi dalam menyelesaikan pekerjaan utama 0 0 82 20 3.20 Setuju Bekerja sama dengan atasan dan atau bawahan berlainan seksi dalam membantu menyelesaikan pekerjaan seksi lain atas ijin pimpinan 0 4 90 8 3.04 Setuju Indikator Kerja sama 0 17 516 79 3.10 Setuju Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel penilaian kinerja dalam indikator kerja sama, total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 3.10. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 15. Nilai tersebut masuk dalam kategori setuju. Itu artinya indikator kerja sama dapat dikatakan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa penilaian kinerja didasarkan pada kerja sama.

4.4.2 Analisis Persepsi karyawan Terhadap Produktivitas

1. Keterampilan

Menurut Sedarmayanti 2001 faktor-faktor yang dapat memengaruhi produktivitas adalah 1. Motivasi kerja 2. Disiplin kerja 3. Kerja sama 4. Antusias 5. Inisiatif 6. Tanggung jawab 7. Kreativitas dan 8. Keterampilan Ravianto dalam Yuniarsih 2009 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas kerja pegawai meliputi: pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gaji, kesehatan, teknologi, manajemen, dan kesempatan berprestasi. Menurut PT MUS sesuai dengan yang tertera dalam rapot karyawan, produktivitas kerja terdiri dari: 1. Keterampilan kerja skill adalah kemampuan atau keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Inisiatif adalah mampu mengambil tindakan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Menurut Sedarmayanti dan Ravianto, salah satu faktor yang dapat memengaruhi produktivitas adalah keterampilan. Sedangkan PT MUS menyatakan bahwa produktivitas salah satunya terdiri dari keterampilan. Oleh karena itu, produktivitas disusun berdasarkan indikator keterampilan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas Tim Penyusun Kamus, 2002. Keterampilan sangat penting dimiliki oleh karyawan. Karyawan yang terampil dapat menyelesaikan tugas secara benar. Hasil kerja yang diperoleh pun berkualitas. Contoh keterampilan yang perlu dimiliki karyawan unit pasca panen karyawan Seksi Kebun dan Komersil adalah keterampilan mengemas buah-buahan. Tabel 16. Rataan Skor Indikator Keterampilan Pernyataan STS 1 TS 2 S 3 SS 4 Rataan Skor Kategori Terampil dalam berkomunikasi secara lancar 0 7 91 4 2.97 Setuju Terampil dalam mengemas produk agar menarik dan meningkatkan nilai jual 0 5 84 13 3.08 Setuju Terampil dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah 0 1 94 7 3.06 Setuju Terampil dalam bersosialisasi dengan pengunjung, atasan, rekan kerja, dan atau bawahan 0 3 82 17 3.14 Setuju Terampil dalam memahami instruksi pimpinan secara cepat 0 2 88 12 3.10 Setuju Memiliki pengetahuan tentang tanaman- tanaman yang ada di Taman Wisata Mekarsari 0 3 85 14 3.11 Setuju Indikator Keterampilan 0 21 524 67 3.08 Setuju Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel produktivitas dalam indikator keterampilan, total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 3.08. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 16. Nilai tersebut masuk dalam kategori setuju. Itu artinya indikator keterampilan dapat dikatakan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa produktivitas didasarkan pada keterampilan.

2. Inisiatif