III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual
Setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi agar dapat mencapai tujuan strategis perusahaan dengan baik dan benar. Visi PT
MUS adalah sebagai pusat pelestarian dan pengembangan plasma nutfah yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan di bidang hortikultura serta objek wisata agro yang terkemuka di Asia. Sedangkan misi PT MUS adalah 1 memperkuat
brand association Mekarsari melalui penyempurnaan dan
pengembangan produk, dan 2 mencapai laba dan pertumbuhan yang memuaskan.
Visi dan misi menjadi dasar dalam penentuan tujuan strategis perusahaan. Tujuan strategis dijabarkan ke dalam tujuan jangka
panjang dan pendek. Tujuan strategis PT MUS adalah mencapai laba dan pertumbuhan yang memuaskan. Tujuan jangka panjang PT MUS
adalah 1 memajukan perusahaan, 2 menciptakan perusahaan yang tangguh, dan 3 membuat karyawan sejahtera. Sedangkan tujuan
jangka pendek PT MUS adalah 1 menjaga citra perusahaan dan 2 berusaha agar brand association Mekarsari selalu naik.
Selanjutnya, tujuan-tujuan tersebut menentukan strategi yang harus diambil. PT MUS memiliki strategi umum dan khusus. Strategi
umum perusahaan tersebut adalah 1 menggunakan pendekatan manajemen yang bagus, 2 memberdayakan sumber daya manusia
SDM yang handal, dan 3 memiliki modal yang cukup. Sedangkan strategi khusus PT MUS adalah menghasilkan produk yang menarik,
nyaman, dan mudah dijangkau. Strategi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan manajemen
kinerja yang benar. Manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan
kinerja ke dalam sistem tunggal bersama yang bertujuan memastikan
bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan Dessler, 2003. Salah satu bagian penting dari manajemen kinerja
yang harus diperhatikan adalah penilaian kinerja. Penilaian kinerja diterapkan di hampir semua perusahaan termasuk di PT MUS agar
dapat mengontrol partisipasi karyawan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Penilaian kinerja tersebut akan sangat berguna jika dilakukan secara objektif penilai tidak memasukan unsur perasaan pribadi
dalam proses penilaian dan rasional kriteria penilaian sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan yang dinilai. Setelah dilakukan
penilaian kinerja yang objektif dan rasional, pihak karyawan dan organisasi akan merasakan dampak positifnya.
Karyawan menggunakan hasil penilaian kinerja untuk mengevaluasi diri sendiri. Karyawan menjadi tahu kekurangan dan
kelebihan mereka. Kemudian, mereka akan memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja yang sudah baik. Selain itu, mereka menjadi
mendapatkan arahan atau pengetahuan untuk membuat rencana pengembangan karir. Sedangkan bagi perusahaan, hasil penilaian
kinerja berguna dalam pengambilan keputusan, yaitu: pelatihan, pendidikan, sistem imbalan, promosi, dan mutasi. Kegiatan di atas
disebut sebagai umpan balik. Perusahaan menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan yang
paling tepat untuk karyawan. Kebijaksanaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan.
Perusahaan tidak berhenti sampai di sini. Setelah dilaksanakan kebijaksanaan dan diketahui tingkat produktivitas yang dihasilkan,
perusahaan mengevaluasi kinerja karyawan melalui proses penilaian kinerja yang diadakan secara teratur setiap enam bulan sekali.
Penilaian kinerja akan menghasilkan umpan balik dan terjadi suatu siklus seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan uraian
di atas, kerangka pemikiran konseptual dapat dilihat pada Gambar 2.
Penilaian Kinerja Umpan Balik
Karyawan Perusahaan
Mengetahui dan Menetapkan Kebijaksanaan
1. Pelatihan
2. Pendidikan
3. Sistem Imbalan
4. Promosi
5. Mutasi
Mengetahui 1.
Kekurangan 2.
Kelebihan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual Produktivitas
Pelaksanaan Kebijaksanaan Visi dan Misi
PT Mekar Unggul Sari Tujuan Strategis Perusahaan
Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Panjang
Jenis Strategi Operasional
3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional