buku Rusman mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru teacher-centered approaches dan
pembelajaran yang berpusat pada siswa student-centered approaches. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
direct instruction, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan
strategi pembelajaran inkuiri dan diskoveri serta pembelajaran induktif. Sedangkan model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan
berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis,
analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung. Joyce Weil mempelajari model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang dikelompokkan
menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Joyce Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran
jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan
pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
2
2. Model Active Knowledge Sharing.
Model pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah model pembelajaran yang dapat membuat siswa siap belajar materi pembelajaran dengan cepat serta
dapat meningkatkan siswa dalam membentuk kerjasama tim. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk mampu bekerjasama untuk memecahkan
2
Ibid., h. 133.
suatu permasalahan pada topik yang dibicarakan. Melalui proses saling berbagi siswa dapat saling bertukar pengetahuan sehingga materi yang dipelajari akan
tertanam kuat dalam memori siswa dan tidak mudah dilupakan. Prinsip saling tukar pengetahuan Knowledge Sharing seperti diungkapkan
oleh Bechina dan Bommen adalah mentransfer pengetahuan kepada orang lain. Antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar pengetahuan
yang berasal dari pengalaman masing-masing. Saling tukar pengetahuan juga didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran pengetahuan antara paling sedikit
dua orang melalui suatu proses timbal balik. Penjelasan tersebut dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran yaitu siswa yang tahu menyampaikan
apa yang tidak diketahui oleh temannya sedangkan siswa yang tidak tahu berusaha mencari tahu pada teman lebih tahu agar dapat memecahkan suatu
permasalahan yang timbul pada proses pembelajaran.
3. Model dari Motivasi Berbagi Pengetahuan
Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar
kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. Motivasi belajar ada dua macam yaitu motivasi yang
datang dari dalam diri anak, disebut motivasi intrinsik, dan motivasi yang diakibatkan dari luar, disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi dapat diartikan segala
daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi penting dalam menentukan seberapa banyak siswa akan belajar dari
suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan kepada siswa. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan
menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih
baik.
Uraian-uraian mengenai motivasi belajar di atas memberi gambaran bahwa motivasi belajar adalah proses internal yang merupakan salah satu faktor utama
yang menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat
melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan
dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk
menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat
justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa. Motivasi-motivasi belajar, yaitu:
a. Teori belajar M. Gagne ini membantu guru untuk memahami proses
belajar yang terjadi di dalam peserta didik, mengerti kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan memperlancar proses
belajar. b.
Belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal
dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan. c.
Ada Sembilan peristiwa belajar Gagne yaitu: 1 Gaining Attention; yaitu upaya atau cara untuk meraih perhatian siswa, 2 Informing learner of
the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capaiperoleh, 3 Stimulating Recall of Prior Learning; guru
biasa menyebutnya dengan apersepsi, yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan
apa yang akan dipelajari berikutnya, 4 Presenting Stimulus; setelah itu