Kegiatan inti 70 menit Materi Pokok

terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin. Klasifikasi Arthropoda Klasifikasi Arthropoda ada 4:

1. Crustacea udang-udangan

Ciri-ciri: a. Memiliki dua pasang antena. b. Kepala menyatu dengan dada sefalotoraks c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen. d. Memiliki eksoskeleton dari zat tandukkitin. e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler . g Sebagian respirasinya menggunakan insang. h. Pertukaran udara terjadi secara difusi. 2. Filum Arachnoidea klasifikasi dari filum arachnoidea? Klasifikasi Arachnida Kelas arachnida dapat di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu sebagai berikut -Ordo Spcorpid Ordo ini meliputi segala macam golongan kala. -Odo Araneae Ordo ini meliputi bangsa laba- laba. -Ordo Acarima Ordo ini 25 meliputi jenis laba-laba yang bersifat parasit dan merugikan manusia. Ciri-ciri: Tubuh terdiri dari atas efalotaraks dan abdomen perut. Memiliki empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks. Bagian abdomen tidak memiliki kaki. Memiliki dua pasang alat mulut, yaitu sebagai berikut: -Sepasang kelisera - Sepasang pedipalpus Alat pernafasan berupa paru-paru buku. Jenis kelamin terpisah. Pembuahan secara internal. 3. kelas Myriapoda dan kelas Crustacea Klasifikasi kelas myriapoda dan kelas crustacea Klasifikasi Myriapoda dan Crustacea Ciri-ciri umum Myriapoda tentunya adalah jumlah kaki yang banyak dan semuanya hidup di darat. Selain itu hewan ini juga memiliki sepasang antena dan organ tambahan di mulut, yaitu sepasang rahang bawah mandibula yang digunakan untuk menggigit, memotong, atau memegang makanan; dan satu atau dua pasang rahang atas maksila yang digunakan untuk memanipulasi makanan. Karakteristik Myriapoda yang lain adalah bernafas dengan trakea, mengeluarkan zat sisa menggunakan tubulus Malphigi, dan berkembang biak dengan generatif seksual Subfilum Myriapoda terbagi ke dalam empat kelas, yaitu: [3] 25  Kelas Chilopoda, adalah golongan lipan.  Kelas Diplopoda, adalah golongan kaki seribu.  Kelas Symphyla, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil.  Kelas Pauropoda, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil. Umumnya, klasifikasi pada buku- buku pelajaran hanya membahas dua kelas utama, yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Hal ini disebabkan karena kelas Symphyla dan Pauropoda adalah kelas yang kecil. Oleh karena itu, pada bahasan ini hanya akan dibahas dua kelas utama tersebut. Crustacea Krustasea merupakan kelompok besar dari hewan artropoda, terdiri dari sekitar 52 ribu spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai sebuah subfilum. Crustacea berasal dari kata Crusta yang berarti cangkang , sehingga kita tentu dapat mengenali Crustacea dari keberadaan cangkangnya, jenis crustacea yang sudah familiar kita lihat adalah kepiting, lobster, udang, udang karang dan teritip. Mayoritas hewan jenis Crustacea ini termasuk sebagai hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok krustasea telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti jenis kepiting darat. Mayoritas anggota hewan Crustacea ini dapat bebas bergerak, walaupun sebagian takson menumpang hidup pada inangnya disebut juga parasit. Ciri ciri Crustacea : 1. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks Kepala dan dada yang menyatu , dan badan belakang perut Abdomen 2. Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki 3. Pada bagian perut Abdomen terdapat 5 kaki renang 4. Pada kelapa – dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas Maksila , dan sepasang rahang bawah Mandibula 5. Pada bagian kepala – dada terdapat 5 pasang kaki 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan 6. Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras Karapas 7. Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai 8. Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor 9. Sistem pencernaan : Mulut – Kerongkongan – Lambung – Usus – Anus 10. Bernapas dengan insang 11. Sistem saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga tali 12. Sistem peredaran darah terbuka 13. Fertilisasi internal 14. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva 15. Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada 16. Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat . Klasifikasi Crustacea dibagi menjadi 2 subkelas :

1. Enormostraca Udang udangan kecil

– Berukuran kecil – Merupakan zooplankton yang banyak terdapat di perairan air laut atau tawar Misalnya : – Ordo Copepoda – Ordo Cladocera – Ordo Ostracoda – Ordo Amphipoda

2. Malacostraca Udang udangan besar

Anggotanya : Ordo Isopoda Berkaki seragam – Hidup dilaut, air tawar maupun darat . Contoh udang belalang Ordo Decapoda Berkaki sepuluh – Punya 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. Jenisnya seperti udang, ketam, kepiting, rajungan, yuyu 4. kelas Insecta klasifikasi dari kelas Insecta Klasifikasi Insecta Insecta adalah salah satu kelas dari Anthropoda. Jenisnya sangat banyak, lebih kurnag dari 80 persen dari arthropoda, penyebarannya sangat luas kecuali didalam air laut. Insecta meliputi hewan berkaki beruas-ruas yang jumlah kakinya enam atau tiga pasang dan merupakan satu- satunya invertebrata yang dapat terbang. Apterygota 25 Cir-ciri  Tubuh terdiri atas caput kepala, thorax dada, dan abdomen perut yang batasnya tidak begitu jelas  Tubuh tertutup sisik berwarna perak mengkilap  Tidak bersayap, terdapat tiga pasang kaki, dan sepasang antena yang panjang.  Tidak mengalami metamorfosis  Hidup dengan memakan atau merusak buku atau kertas  Menghasilkan enzim selulose untuk menghancurkan selulosa mejadi gula. Contohnya: lepisma saccharina kutu buku Pterygota Berdasarkan proses pembentukan sayap, pterygota dibedakan atas: Eksopterygota; jika sayap berkembang dari tonjolan luar dorsothorax Endopterygota; jika sayap berkembang dari tonjulan dalam dorsothorax Eksopterygota Eksopterygota, dibagi menjadi empat ordo

1. Isoptera Archiptera

Serangga ini memiliki sepasang sayap yang sama panjang, mengalami metamorfosis tidak sempurna. Misalnya capung dan rayap. Pada rayap Reticulitermes flavipes hidupnya membentuk koloni yang jumlahnya sangat banyak, mulutnya tipe pengunyah, batas thorax dan abdomen tidak jelas. Koloni rayap dibagi menjadi empat kasta, yaitu rayap sebagai ratu yang selalu bertelur, rayap sebagai pekerja, rayap sebagai tentara yang tidak bersayap dan steril, dan rayap tentara yang bersayap disebut laron. Makanannya terdiri atas kayu yang sudah mati, sehingga sering merusak bangunan atau perabot dari kayu.

2. Orthoptera

Orthoptera memiliki dua pasang sayap yang lurus, sayap depan luar lebih tebal dari sayap belakang dalam. Sepasang kaki belakang umumnya besar dan kuat berfungsi untuk melompat. Pada ruas abdomen terakhir individu betina terdapat ovipositor untuk meletakan telurnya. Metamorfosisnya tidak sempurna. Contohnya: periplaneta kecoa, gryllus sp jangkrik, manthis religiosa belalang sembah

3. Hemiptera

Hemiptera mempunyai tipe mulut untuk menusuk dan menghisap. Mengalami metamorfosis tidak sempurna Contohya: leptocorisa acuta walang sangit, nilaparvata lugens wereng, dundupia manifera tonggeret, dan cymex ratundatus kepinding.

4. Homoptera

Homoptera mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap, mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contohnya: pediculus capitis kutu kepala, dan aphis medicaginis kutu daun Endopterygota Endopterygota dibagi menjadi enam ordo, yaitu

1. Coleoptera

Coleoptera meliputi berbagai macam kumbang dan kepik, merupakan insecta yang paling banyak anggotanya. Mempunyai sayap dua pasang, yang depan sangat tebal karena merupakan lapisan zat tanduk yang disebut elitra, menutupi sayap belakang yang tipis. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna. Diantara spesies coleoptera ada yang sangat merugikan manusia karena memakan biji-bijian beras dan jagung dan ada yang merusak pohon kelapa bagian ujung. Contohnya: calandra oryzae kepik beras, oryctes rhinoceros kumbang kelapa, dan chrysochrosa fulminans samber lilin

2. Neuroptera

Anggota neuroptera bersayap tipis, terdiri dari dua pasang sayap yang memperlihatkan garis-garis seperti jala. Neuroptera mengalami metamorfosis sempurna. Contohnya: chrysopa aculata undur-undur

3. Hymenoptera

Hymenoptera umumnya bersayap dua pasang, tipis menyerupai selaput. Ruas belakang abdomen hymenoptera betina terdapat ovipositor adan alat penyengat yang berfungsi untuk menyimpan telur dan untuk melumpuhkan mangsa. Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna, ada yang hidup soliter bebas dan ada yang membentuk koloni. Hymenoptera yang membentuk koloni terdiri atas ratu yang tugasnya bertelur, pekerja yang tugasnya mengumpulkan tepung dan madu, dan tentara yang tugasnya menjaga sarang. Pekerja dan tentara bersifat steril yang terjadi secara partenogenesis. Hymenoptera kebanyakan menguntungkan manusia karena membantu penyerbukan terutama tanaman budidaya dan dapat menghasilkan madu. Contohnya: apis indica lebah madu, dan sphaerophthalma semut

4. Diptera

Diptera meliputi jenis lalat dan nyamuk, hanya memiliki satu pasang sayap yang dibelakangnya terdapat tonjolan bekas sayap yang mereduksi disebut halter. Mengalami metamorfosis sempurna. Larva lalat disebut lundi-lundi, sedangkan pada nyamuk disebut jentik. Diptera kebanyakan merugikan manusia karena menyebarkan berbagai macam penyakit, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contohnya: anopheles sp nyamuk malaria, dan musca domestica lalat rumah

5. Lepidoptera

Lepidoptera mempunyai dua pasang sayap yang tertutup sisik halus dan umumnya berwarna menarik. Mengalami metamorfosis sempurna. Larva disebut ulat yang selalu makan dengan tipe mulut menggigit sehingga merusak tanaman. kepompong ulat sutra merupakan bahan sandang yang bermutu tinggi. Imago dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Ngengat bersifat nokturnal, yaitu hewan yang mencari makan pada malam hari, pada waktu beristirahat sayapnya tetap terbuka Kupu-kupu bersifat diurnal, yaitu hewan yang mencari makan pada siang hari, waktu beristirahat sayapnya vertikal dan antena menyerupai benang. Imago lepidoptera memiliki tipe mulut penjilat. Kupu-kupu membantu penyerbukan. Contohnya: bombyx mori kupu ulat sutra, hyblaea puera kupu ulat jati, dan tineola tripazella ngengat

6. Siphonoptera

Siphonoptera bersifat ekstraparasit pada mamalia, tidak bersayap, tipe mulut penggigit dan penghisap, kaki berfungsi untuk meloncat. Siphonoptera mengalami metamorfosis sempurna. Contohnya: ctenocepholus cannis kutu anjing, ctenocepholus felis kutu kucing, xenopsylla cheopsis kutu tikus, dan pullex iritan pinjal manusia Mengetahui Guru Mata Pelajaran, Drs. Amir Kodir, M.Si NIP: 196605152000121001 Jakarta, April 2016 Peneliti, Lina Farisshana NIM : 109016100010 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Menggunakan metode Active Knowledge Sharing Kelas Eksperimen Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta Mata Pelajaran : IPA Biologi Kelas Semester : X Sepuluh Genap Materi Pokok : Dunia Hewan Waktu : 2x45 menit Pertemuan : 3 tiga

I. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun, responsif, dan pro aktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menerapkan pengetahuan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

II. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan. 3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan hewan Vertebrata meliputi klasifikasinya 2. Mendeskripsikan peranan vertebrata bagi Manusia.

IV. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa dapat : 1. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi dari hewan vertebrata. 2. Siswa dapat menjelaskan peranan vertebrata bagi manusia.

V. Materi Pembelajaran

A. Materi Pokok

Materi Pokok dalam bab kali ini adalah: 1. Vertebrata

B. Sub. Materi

Sub. Bab yang ada dalam materi pokok adalah: 1. Ciri tubuh 2. Habitat 3. Klasifikasi 4. Peran vertebrata bagi Manusia

a. Filum Chordata

Sekalipun anggota filum Chordata sangat bervariasi, tetapi mereka memiliki ciri anatomi yang khas, yaitu: notokord, tali saraf dorsal berlubang, celah faring, dan ekor pascaanus berotot. 1 Notokord, merupakan batang fleksibel dan longitudinal, terdapat di antara saluran pencernaan dan tali saraf. Notokord menyokong kerangka di sepanjang tubuh hewan Chordata. 2 Tali saraf dorsal berlubang, berkembang dari jaringan ektoderm yang menggulung membentuk tabung yang terletak di bagian dorsal notokord. Tali saraf ini berkembang menjadi sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Anggota filum lain memiliki tali saraf tidak berlubang dan terletak di bagian ventral tubuh. 3 Celah faring, merupakan suatu struktur yang memungkinkan air yang masuk melalui mulut dapat keluar tanpa harus terus mengalir melalui seluruh saluran pencernaan. 4 Ekor pascaanus berotot. Sebagian besar Chordata memiliki ekor memanjang kearah posterior tubuh. Ekor Chordata memiliki otot kerangka. Pada Chordata akuatik, struktur ini digunakan sebagai pendorong ketika bergerak. Filum Chordata dibagi atas 2 Subfilum, yaitu Subfilum Invertebrata dan Subfilum Vertebrata . Subfilum Invertebrata terdiri atas Urochordata dan Cephalochordata . Subfilum Vertebrata dibagi atas dua superkelas, yaitu Superkelas Agnatha dan Gnathostomata. Superkelas Agnatha terdiri atas 2 kelas, yaitu Myxini dan Cephalaspidomorphi. Sedangkan, superkelas Gnathostomata terdiri atas 6 kelas, yaitu Chondrichtyes, Osteichtyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Spesies-spesies anggota Subfilum Invetebrata sebagian besar hidup di laut sebagai plankton. Di antaranya ada yang hidup bebas, menempel pada batuan, galangan kapal atau pada dinding sampan. Spesies-spesies ini tidak memiliki nilai ekonomis yang penting. Sebaliknya banyak spesies anggota Subfilum Vertebrata memiliki nilai ekonomis penting bagi manusia. Coba perhatikan karakteristik anggota Subfilum Vertebrata di bawah ini. Tabel 8.7. Karakteristik Subfilum Vertebrata yang masih hidup hingga saat ini. Superkelas Karakteristik Agnatha Vertebrata tak berahang, kerangka bertulang rawan, lidah sepert parut, notokord tidak berubah menjadi vertebra,anggota tubuh tidak berpasangan, hidup di laut dan air tawar. Kelas Karakteristik

a. Myxini Pemakan bangkai hidup di laut,

mulut dikelilingi tentakel pendek, tidak ada fase larva.

b. Cephalospidomorphi

Hidup di laut dan air tawar, mulut dikelilingi penghisap, ada fase larva hidup bebas, setelah dewasa parasit pada organisme lain. Superkelas Karakteristik Gnathostomata Vertebrata dengan rahang berengsel, pada hewan dewasa notokord digantikan vertebra, anggota tubuh berpasangan. Kelas Karakteristik

a. Chondrichtyes Pemakan bangkai hidup di laut,

mulut dikelilingi tentakel pendek, tidak ada fase larva.

b. Osteichtyes

Ikan bertulang keras, kerangka dan rahang bertulang, sebagian besar fertilisasi eksternal, telur banyak, bernafas dengan insang, hidup di laut dan air tawar.

c. Amphibia Anggota tubuh menyesuaikan

pada kehidupan di darat, larva akuatik bermetamorfosis menjadi hewan dewasa terrestrial, bertelur atau melahirkan anak, bernafas dengan paruparu danatau kulit

d. Reptilia

Tetrapoda darat, kulit bersisik, bernafas dengan paru-paru, bertelur atau melahirkan anak.

e. Aves Tetrapoda berbulu, kaki depan

termodifikasi menjadi sayap, bernafas dengan paru-paru, endotermik, pembuahan internal, telur bercangkang, penglihatan tajam.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Active Knowledge Sharing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa di SMP Daar el Qolam

4 22 187

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DISERTAI MODUL HASIL

0 1 129

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Melalui Model Pembelajaran Active Knowledge Sharing (Saling Tukar Pengetahuan) Pada

0 1 15

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Melalui Model Pembelajaran Active Knowledge Sharing (Saling Tukar Pengetahuan) Pada

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan Media

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dengan Media Ch

1 4 16

PENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Metode Active Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Keaktifan Siswa.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Metode Active Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Keaktifan Siswa.

0 1 7

PENGARUH PENGGUNAAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 23

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR.

0 0 5