terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
Klasifikasi Arthropoda Klasifikasi Arthropoda ada 4:
1. Crustacea udang-udangan
Ciri-ciri: a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada sefalotoraks
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tandukkitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler
. g Sebagian respirasinya
menggunakan insang. h. Pertukaran udara terjadi secara
difusi.
2. Filum Arachnoidea
klasifikasi dari filum arachnoidea?
Klasifikasi Arachnida Kelas
arachnida dapat
di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu
sebagai berikut -Ordo Spcorpid Ordo ini meliputi segala macam
golongan kala. -Odo Araneae Ordo ini meliputi bangsa laba-
laba. -Ordo Acarima Ordo ini 25
meliputi jenis laba-laba yang bersifat parasit dan merugikan
manusia. Ciri-ciri:
Tubuh terdiri dari atas efalotaraks dan abdomen perut. Memiliki
empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks. Bagian abdomen
tidak memiliki kaki. Memiliki dua pasang alat mulut, yaitu sebagai
berikut: -Sepasang kelisera - Sepasang pedipalpus
Alat pernafasan berupa paru-paru buku. Jenis kelamin terpisah.
Pembuahan secara internal.
3. kelas Myriapoda
dan kelas Crustacea Klasifikasi kelas
myriapoda dan kelas crustacea
Klasifikasi Myriapoda dan Crustacea
Ciri-ciri umum Myriapoda tentunya adalah jumlah kaki yang
banyak dan semuanya hidup di darat. Selain itu hewan ini juga
memiliki sepasang antena dan organ tambahan di mulut, yaitu
sepasang rahang bawah mandibula yang digunakan
untuk menggigit, memotong, atau memegang makanan; dan satu
atau dua pasang rahang atas maksila yang digunakan untuk
memanipulasi makanan.
Karakteristik Myriapoda yang lain adalah bernafas dengan trakea,
mengeluarkan zat sisa menggunakan tubulus Malphigi,
dan berkembang biak dengan generatif seksual
Subfilum Myriapoda terbagi ke dalam empat kelas, yaitu:
[3]
25
Kelas Chilopoda, adalah golongan lipan.
Kelas Diplopoda, adalah golongan kaki seribu.
Kelas Symphyla, adalah kelompok Myriapoda
berukuran kecil.
Kelas Pauropoda, adalah kelompok Myriapoda
berukuran kecil.
Umumnya, klasifikasi pada buku- buku pelajaran hanya membahas
dua kelas utama, yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Hal ini
disebabkan karena kelas Symphyla dan Pauropoda adalah
kelas yang kecil. Oleh karena itu, pada bahasan ini hanya akan
dibahas dua kelas utama tersebut.
Crustacea Krustasea merupakan kelompok besar dari
hewan artropoda, terdiri dari sekitar 52 ribu spesies yang
terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai sebuah
subfilum. Crustacea berasal dari kata Crusta yang berarti
cangkang
, sehingga kita tentu dapat mengenali Crustacea dari
keberadaan cangkangnya, jenis crustacea yang sudah familiar kita
lihat adalah kepiting, lobster, udang, udang karang dan
teritip.
Mayoritas hewan jenis Crustacea ini termasuk sebagai hewan air,
baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok
krustasea telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti jenis
kepiting darat. Mayoritas anggota hewan
Crustacea ini dapat bebas
bergerak, walaupun sebagian takson menumpang
hidup pada inangnya disebut juga parasit.
Ciri ciri Crustacea :
1. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks
Kepala dan dada yang menyatu , dan badan belakang perut
Abdomen 2. Setiap ruas tubuhnya terdapat
sepasang kaki 3. Pada bagian perut Abdomen
terdapat 5 kaki renang 4. Pada kelapa
– dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang
atas Maksila , dan sepasang rahang bawah Mandibula
5. Pada bagian kepala – dada
terdapat 5 pasang kaki 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan
6. Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras Karapas
7. Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang
bertangkai 8. Badan belakang pada udang
melengkung diakhiri dengan ekor 9. Sistem pencernaan : Mulut
– Kerongkongan
– Lambung – Usus
– Anus 10. Bernapas dengan insang
11. Sistem saraf Crustacea merupakan susunan saraf tangga
tali 12. Sistem peredaran darah
terbuka 13. Fertilisasi internal
14. Pada umumnya perkembangan melalui fase larva
15. Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada
16. Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di
darat .
Klasifikasi Crustacea
dibagi menjadi 2 subkelas :
1. Enormostraca Udang udangan kecil
– Berukuran kecil – Merupakan zooplankton yang
banyak terdapat di perairan air laut atau tawar
Misalnya :
– Ordo Copepoda – Ordo Cladocera
– Ordo Ostracoda – Ordo Amphipoda
2. Malacostraca Udang udangan besar
Anggotanya : Ordo Isopoda Berkaki seragam
– Hidup dilaut, air tawar maupun darat . Contoh udang belalang
Ordo Decapoda Berkaki sepuluh
– Punya 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki.
Jenisnya seperti udang, ketam, kepiting, rajungan, yuyu
4. kelas Insecta
klasifikasi dari kelas Insecta
Klasifikasi Insecta Insecta adalah salah satu kelas
dari Anthropoda. Jenisnya sangat banyak, lebih kurnag dari 80
persen dari arthropoda, penyebarannya sangat luas kecuali
didalam air laut. Insecta meliputi hewan berkaki beruas-ruas yang
jumlah kakinya enam atau tiga pasang dan merupakan satu-
satunya invertebrata yang dapat terbang.
Apterygota
25
Cir-ciri
Tubuh terdiri atas caput kepala, thorax dada,
dan abdomen perut yang batasnya tidak begitu jelas
Tubuh tertutup sisik berwarna perak mengkilap
Tidak bersayap, terdapat tiga pasang kaki, dan
sepasang antena yang panjang.
Tidak mengalami metamorfosis
Hidup dengan memakan atau merusak buku atau
kertas
Menghasilkan enzim selulose untuk
menghancurkan selulosa mejadi gula.
Contohnya: lepisma saccharina kutu buku
Pterygota
Berdasarkan proses pembentukan sayap, pterygota dibedakan atas:
Eksopterygota;
jika sayap berkembang dari tonjolan luar
dorsothorax
Endopterygota; jika sayap
berkembang dari tonjulan dalam dorsothorax
Eksopterygota
Eksopterygota, dibagi menjadi empat ordo
1. Isoptera Archiptera
Serangga ini memiliki sepasang sayap yang sama panjang,
mengalami metamorfosis tidak sempurna. Misalnya capung dan
rayap. Pada rayap Reticulitermes flavipes hidupnya membentuk
koloni yang jumlahnya sangat banyak, mulutnya tipe pengunyah,
batas thorax dan abdomen tidak jelas. Koloni rayap dibagi menjadi
empat kasta, yaitu rayap sebagai ratu yang selalu bertelur, rayap
sebagai pekerja, rayap sebagai tentara yang tidak bersayap dan
steril, dan rayap tentara yang bersayap disebut laron.
Makanannya terdiri atas kayu yang sudah mati, sehingga sering
merusak bangunan atau perabot dari kayu.
2. Orthoptera
Orthoptera memiliki dua pasang sayap yang lurus, sayap depan
luar lebih tebal dari sayap belakang dalam. Sepasang kaki
belakang umumnya besar dan kuat berfungsi untuk melompat.
Pada ruas abdomen terakhir individu betina terdapat ovipositor
untuk meletakan telurnya. Metamorfosisnya tidak sempurna.
Contohnya: periplaneta kecoa, gryllus sp jangkrik, manthis
religiosa belalang sembah
3. Hemiptera
Hemiptera mempunyai tipe mulut untuk menusuk dan menghisap.
Mengalami metamorfosis tidak sempurna
Contohya: leptocorisa acuta walang sangit, nilaparvata
lugens wereng, dundupia manifera tonggeret, dan cymex
ratundatus kepinding.
4. Homoptera
Homoptera mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap,
mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya: pediculus capitis kutu kepala, dan aphis
medicaginis kutu daun
Endopterygota
Endopterygota dibagi menjadi enam ordo, yaitu
1. Coleoptera
Coleoptera meliputi berbagai macam kumbang dan kepik,
merupakan insecta yang paling banyak anggotanya. Mempunyai
sayap dua pasang, yang depan sangat tebal karena merupakan
lapisan zat tanduk yang disebut elitra, menutupi sayap belakang
yang tipis. Coleoptera mengalami metamorfosis sempurna. Diantara
spesies coleoptera ada yang sangat merugikan manusia karena
memakan biji-bijian beras dan jagung dan ada yang merusak
pohon kelapa bagian ujung.
Contohnya: calandra oryzae kepik beras, oryctes rhinoceros
kumbang kelapa, dan chrysochrosa fulminans samber
lilin
2. Neuroptera
Anggota neuroptera bersayap tipis, terdiri dari dua pasang sayap
yang memperlihatkan garis-garis seperti jala. Neuroptera
mengalami metamorfosis sempurna.
Contohnya: chrysopa aculata undur-undur
3. Hymenoptera
Hymenoptera umumnya bersayap dua pasang, tipis menyerupai
selaput. Ruas belakang abdomen hymenoptera betina terdapat
ovipositor adan alat penyengat yang berfungsi untuk menyimpan
telur dan untuk melumpuhkan mangsa. Hymenoptera mengalami
metamorfosis sempurna, ada yang hidup soliter bebas dan ada yang
membentuk koloni. Hymenoptera yang membentuk koloni terdiri
atas ratu yang tugasnya bertelur, pekerja yang tugasnya
mengumpulkan tepung dan madu, dan tentara yang tugasnya
menjaga sarang. Pekerja dan tentara bersifat steril yang terjadi
secara partenogenesis. Hymenoptera kebanyakan
menguntungkan manusia karena membantu penyerbukan terutama
tanaman budidaya dan dapat menghasilkan madu.
Contohnya: apis indica lebah madu, dan sphaerophthalma
semut
4. Diptera
Diptera meliputi jenis lalat dan
nyamuk, hanya memiliki satu pasang sayap yang dibelakangnya
terdapat tonjolan bekas sayap yang mereduksi disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna. Larva lalat disebut
lundi-lundi, sedangkan pada nyamuk disebut jentik. Diptera
kebanyakan merugikan manusia karena menyebarkan berbagai
macam penyakit, baik pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan.
Contohnya: anopheles sp nyamuk malaria, dan musca domestica
lalat rumah
5. Lepidoptera
Lepidoptera mempunyai dua pasang sayap yang tertutup sisik
halus dan umumnya berwarna menarik. Mengalami
metamorfosis sempurna. Larva disebut ulat yang selalu makan
dengan tipe mulut menggigit sehingga merusak tanaman.
kepompong ulat sutra merupakan bahan sandang yang bermutu
tinggi. Imago dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Ngengat bersifat nokturnal, yaitu
hewan yang mencari makan pada malam hari, pada waktu
beristirahat sayapnya tetap terbuka
Kupu-kupu bersifat diurnal, yaitu
hewan yang mencari makan pada siang hari, waktu beristirahat
sayapnya vertikal dan antena menyerupai benang.
Imago lepidoptera memiliki tipe
mulut penjilat. Kupu-kupu membantu penyerbukan.
Contohnya: bombyx mori kupu ulat sutra, hyblaea puera kupu
ulat jati, dan tineola tripazella ngengat
6. Siphonoptera
Siphonoptera bersifat ekstraparasit pada mamalia, tidak
bersayap, tipe mulut penggigit dan penghisap, kaki berfungsi untuk
meloncat. Siphonoptera mengalami metamorfosis
sempurna.
Contohnya: ctenocepholus cannis kutu anjing, ctenocepholus felis
kutu kucing, xenopsylla cheopsis kutu tikus, dan pullex
iritan pinjal manusia
Mengetahui Guru Mata Pelajaran,
Drs. Amir Kodir, M.Si NIP:
196605152000121001
Jakarta, April 2016 Peneliti,
Lina Farisshana NIM : 109016100010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Menggunakan metode
Active Knowledge Sharing Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MAN 11 Jakarta
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas Semester : X Sepuluh Genap
Materi Pokok : Dunia Hewan
Waktu : 2x45 menit
Pertemuan : 3 tiga
I. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, peduli, santun,
responsif, dan pro aktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menerapkan pengetahuan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah, teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan.
3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendeskripsikan hewan Vertebrata meliputi klasifikasinya
2. Mendeskripsikan peranan vertebrata bagi Manusia.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa dapat : 1.
Siswa dapat menjelaskan klasifikasi dari hewan vertebrata. 2.
Siswa dapat menjelaskan peranan vertebrata bagi manusia.
V. Materi Pembelajaran
A. Materi Pokok
Materi Pokok dalam bab kali ini adalah: 1.
Vertebrata
B. Sub. Materi
Sub. Bab yang ada dalam materi pokok adalah: 1.
Ciri tubuh 2.
Habitat 3.
Klasifikasi 4.
Peran vertebrata bagi Manusia
a. Filum Chordata
Sekalipun anggota filum Chordata sangat bervariasi, tetapi mereka memiliki ciri anatomi yang khas, yaitu: notokord, tali saraf dorsal
berlubang, celah faring, dan ekor pascaanus berotot. 1
Notokord, merupakan batang fleksibel dan longitudinal, terdapat di
antara saluran pencernaan dan tali saraf. Notokord menyokong kerangka di sepanjang tubuh hewan Chordata.
2
Tali saraf dorsal berlubang, berkembang dari jaringan ektoderm
yang menggulung membentuk tabung yang terletak di bagian dorsal notokord. Tali saraf ini berkembang menjadi sistem saraf pusat, yaitu
otak dan sumsum tulang belakang. Anggota filum lain memiliki tali saraf tidak berlubang dan terletak di bagian ventral tubuh.
3
Celah faring, merupakan suatu struktur yang memungkinkan air
yang masuk melalui mulut dapat keluar tanpa harus terus mengalir melalui seluruh saluran pencernaan.
4
Ekor pascaanus berotot. Sebagian besar Chordata memiliki ekor
memanjang kearah posterior tubuh. Ekor Chordata memiliki otot kerangka. Pada Chordata akuatik, struktur ini digunakan sebagai
pendorong ketika bergerak. Filum Chordata dibagi atas 2 Subfilum, yaitu Subfilum Invertebrata
dan Subfilum Vertebrata . Subfilum Invertebrata terdiri atas Urochordata dan Cephalochordata . Subfilum Vertebrata dibagi atas dua
superkelas, yaitu Superkelas Agnatha dan Gnathostomata. Superkelas Agnatha terdiri atas 2 kelas, yaitu Myxini dan Cephalaspidomorphi.
Sedangkan, superkelas Gnathostomata terdiri atas 6 kelas, yaitu Chondrichtyes, Osteichtyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Spesies-spesies anggota Subfilum Invetebrata sebagian besar hidup di laut sebagai plankton. Di antaranya ada yang hidup bebas, menempel
pada batuan, galangan kapal atau pada dinding sampan. Spesies-spesies ini tidak memiliki nilai ekonomis yang penting. Sebaliknya banyak
spesies anggota Subfilum Vertebrata memiliki nilai ekonomis penting bagi manusia. Coba perhatikan karakteristik anggota Subfilum
Vertebrata di bawah ini.
Tabel 8.7. Karakteristik Subfilum Vertebrata yang masih hidup hingga saat ini.
Superkelas Karakteristik
Agnatha
Vertebrata tak berahang, kerangka bertulang rawan, lidah sepert
parut, notokord
tidak berubah
menjadi vertebra,anggota tubuh tidak berpasangan, hidup di laut
dan air tawar.
Kelas Karakteristik
a. Myxini Pemakan bangkai hidup di laut,
mulut dikelilingi
tentakel pendek, tidak ada fase larva.
b. Cephalospidomorphi
Hidup di laut dan air tawar, mulut dikelilingi penghisap,
ada fase larva hidup bebas, setelah dewasa parasit pada
organisme lain.
Superkelas Karakteristik
Gnathostomata
Vertebrata dengan rahang berengsel, pada hewan dewasa notokord digantikan vertebra, anggota tubuh berpasangan.
Kelas Karakteristik
a. Chondrichtyes Pemakan bangkai hidup di laut,
mulut dikelilingi
tentakel pendek, tidak ada fase larva.
b. Osteichtyes
Ikan bertulang keras, kerangka dan rahang bertulang, sebagian
besar fertilisasi eksternal, telur banyak,
bernafas dengan
insang, hidup di laut dan air tawar.
c. Amphibia Anggota tubuh menyesuaikan
pada kehidupan di darat, larva akuatik
bermetamorfosis menjadi
hewan dewasa
terrestrial, bertelur
atau melahirkan
anak, bernafas
dengan paruparu danatau kulit
d. Reptilia
Tetrapoda darat, kulit bersisik, bernafas
dengan paru-paru,
bertelur atau melahirkan anak.
e. Aves Tetrapoda berbulu, kaki depan
termodifikasi menjadi sayap, bernafas
dengan paru-paru,
endotermik, pembuahan
internal, telur
bercangkang, penglihatan tajam.