pembagian massa jaringan mesoderm
Multiseluler dengan jaringan sejati, simetri bilateral, triploblastik, selomata. Pembelahan radial dan
indeterminant, anus berkembang dari blastopori, rongga tubuh enteroselus terbentuk melalui
pelipatan dinding arkenteron mesoderm Chordata
Diadaptasi dari Campbell,2003 Secara anatomis dan embriologis, hewan-hewan anggota dari suatu filum
menunjukkan kombinasi ciri tubuh yang berbeda dengan anggota filum yang lain. Misalnya, ciri-ciri dasar susunan tubuh Arthropoda yang memiliki kaki
beruas, kerangka tubuh diluar eksoskeleton, dan tubuhnya bersegmen beruas, contohnya kepiting, laba-laba dan serangga.
3. Klasifikasi dunia hewan
Hewan memiliki habitat kehidupan hampir pada semua lingkungan di bumi ini, ada yang hidup di lingkungan akuatik baik di air tawar maupun
di lautan. Sebagian lagi beradaptasi pada kehidupan di darat. Arthropoda dan vertebrata merupakan filum yang memiliki keanekaragaman spesies
paling besar yang beradaptasi pada berbagai lingkungan di daratan. Lebih dari sejuta spesies hewan yang hidup dan dikenali saat ini, mungkin pada
masa mendatang bila diidentifikasi akan ditemukan banyak spesies-spesies baru. Para ahli sistematika akan menempatkan hewan-hewan tersebut
dalam cara pengelompokkan menurut pandangan mereka dan perubahan pada objek yang diamati.
Untuk mengenali karakteristik berbagai filum hewan, di bawah ini di bahas ciri-ciri umum tubuh, cara reproduksi, contoh dan peranannya bagi
manusia secara ringkas mewakili filum-filum utama kingdom animalia.
a. Filum Porifera Spons
Diperkirakan terdapat ± 9000 spesies spons, sebagian besar hidup di laut, hanya sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar.
Spons berukuran 1-2 cm, tubuhnya sederhana, mirip suatu kantung yang berpori atau berlubang Porifera berarti mengandung pori. Spons
tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Pada bagian dalam rongga tengah tubuhnya dilapisi oleh koanosit berflagel. Koanosit ini berperan dalam pencernaan makanan. Gerakan
flagel akan membangkitkan arus aliran air, dengan demikian makanan masuk dan koanosit memakannya secara fagositosis. Perhatikan struktur
tubuh Porifera di bawah ini
Sebagian besar Porifera bersifat hermafrodit, yang berarti masing- masing individu berfungsi sebagai jantan dan betina dalam reproduksi
seksual dengan cara menghasilkan sperma dan sel telur. Pembuahan silang terjadi antara dua spons yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot,
zigot berkembang menjadi larva berflagel yang kemudian menyebar dari induknya. Jika larva ini menempel pada substrat yang cocok maka akan
tumbuh membentuk spons dewasa. Spons memiliki daya regenerasi yang besar. Dengan cara ini spons dapat menggantikan bagian-bagian tubuhnya
yang hilang. Berbagai spons memiliki rangka tubuh dari spikula yang tersusun atas
bahan berbeda, yaitu sebagai berikut. 1
Calcarea, spikula dari zat kapur, contohnya Scypha, Grantia, Sycon,
Clathrina, dan Leucoselonia. 2
Demospongia, spikula dari silikat atau spongin, contohnya Euspongia
dan Demospongia. 3
Hexactinellida, spikula dari bahan silikat, contohnya Pheronema,
Euplectella, dan Hexactinella.
b. Filum Cnidaria
Hewan Cnidaria tubuhnya sederhana dan tidak memiliki mesoderm, yaitu hydra, ubur-ubur, anemone laut dan karang. Cnidaria juga disebut
Coelenterata berasal dari kata Coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus, sebab mempunyai rongga gastrovaskuler untuk
pencernaan makanan. Oskulum berfungsi sebagai mulut dan anus sekaligus, memiliki saraf dan otot sederhana. Mempunyai knidoblas yang
mengandung benang berduri berisi racun yang disebut nematosis alat penyengat. Alat penyengat ini terdapat di tentakel dan berfungsi untuk
melumpuhkan mangsanya. Hingga saat ini diperkirakan terdapat ± 10.000 spesies Cnidaria,
sebagian besar hidup di laut. Bentuk tubuhnya terdapat dalam dua variasi
yaitu polip yang menempel pada suatu substrat dan medusa yang melayang-layang di air. Cnidaria berkembang biak secara generatif dengan
peleburan sperma dan sel telur, sedangkan secara vegetatif dengan cara membentuk tunas.
Filum Cnidaria di bagi dalam tiga kelas, yaitu: Hydrozoa, Scypozoa dan Anthozoa. Karakteristik ketiga kelas tersebut dijelaskan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 8.2. Karakteristik Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozca. Kelas dan contoh gambar
Karakteristik Hydrozoa
Hydra, Obelia , beberapa karang
Sebagian besar hidup di laut, hanya sedikit hidup di air tawar, terdapat dalam bentuk polip
dan medusa pada sebagian besar spesies, fase polip seringkali membentuk koloni.
Scyphozoa ubur-ubur,
ubur-ubur kotak beracun
Semua hidup di laut, tahapan polip tereduksi, bebas berenang, diameter tubuh dapat mencapai
2 m. Jenisnya ada yang sangat mematikan, yaitu uburubur tawon yang menghuni hutan Australia.
Anthozoa anemon laut, sebagian
besar karang, karang berkoloni seperti kipas
Semua hidup di laut, tidak ada fase medusa, banyak spesiesnya membentuk koloni. Memiliki
penyengat pada tentakelnya. Ada yang hidup bersimbiosis dengan kepiting hermit kumang
secara mutualisme saling menguntungkan. Sang kepiting mendapat perlindungan dari
musuh-musuhnya, sedangkan
anemon mendapatkan
tumpangan menuju
sumber makanan baru.
Cnidaria dapat bermanfaat bagi manusia, beberapa jenis ubur-ubur digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar dan bahan baku industri
kosmetik. Sebagian besar Cnidaria lainnya pada ekosistem laut memiliki peran ekologis yang penting, seperti membentuk batu karang penahan
gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Cnidaria membentuk pemandangan yang indah di dasar laut.
c. Filum Platyhelminthes cacing pipih
Anggota Platyhelminthes ada yang memiliki ukuran tubuhnya mikroskopis dan ada yang memiliki panjang tubuh hingga lebih dari 20
cm, seperti cacing pita. Tubuh bilateral simetris, pipih dorsoventral, dan triploblastik. Dibanding filum Porifera dan Cnidaria, Platyhelminthes
memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Otot pada dinding tubuh berkembang baik, sistem saraf terdiri atas ganglion simpul saraf anterior
yang dihubungkan oleh tali saraf yang memanjang. Alat ekskresi berupa sel api flame cell .
Terdapat sekitar 20.000 spesies cacing pipih yang hidup pada habitat air laut, air tawar, daratan yang lembap atau parasit pada organisme lain.
Filum Platyhelmimnthes digolongkan dalam 4 kelas, yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda dan Cestoidea. Karakteristik keempat kelas
tersebut dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 8.3. Karakteristik kelas-kelas dari filum Platyhelminthes Kelas dan contoh gambar
Karakteristik Turbellaria
Dugesia, Planaria Sebagian besar hidup bebas sebagai hewan laut,
beberapa hidup di air tawar, hanya sedikit yang hidup di darat, permukaan tubuh bersilia.
Monogenea
Schistosoma mansoni Hidup di laut, air tawar, parasit pada organisme
lain, menginfeksi ikan, larva bersilia.
Trematoda Fasciola hepaticacacing
hati Parasit pada vertebrata, memiliki dua penghisap
untuk menempel pada inang. Daur hidup memiliki inang perantara.
Cestoidea, Cacing pitaTaenia solium
, Taenia saginata Parasit pada vertebrata, scoleks mengkait pada
inang, proglotid menghasilkan telur dan pecah setelah fertilisasi, tidak memiliki kepala dan
sistem pencernaan. Pada daur hidup memiliki inang perantara.
Beberapa spesies filum Platyhelminthes ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
VI. Model Metode Pembelajaran
Diskusi, Active Knowledge Sharing Berbagi pengetahuan secara aktif
VII. Alat Media Sumber Pembelajaran
Buku Biologi SMA kelas X, Esis, Bab IX LaptopPowerpoint
Infocus
VIII. Langkah – langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal 10 menit
Guru memberikan salam dan berdoa serta mengabsen yang tidak hadir Guru menanyakan tentang perbandingkan ciri dunia hewan dan dunia
tumbuhan kepada siswa untuk menggali pengetahuan awal mengenai materi Dunia Hewan.
Guru memperlihatkan gambar-gambar keanekaragaman hewan melalui media power point untuk memfokuskan siswa agar lebih memperhatikan
dan mengamati gambar tersebut.
Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang diharapkan
Filum porifera Hewan spons
Ostium Pinakosit
Spongosol Koanosit
Oskulum Askonoid
Sikonoid leukonoid
Ciri umum dunia hewan
Apa yang dimaksud dengan istilah
Parazoa
Eumetazoa
Simetri radial
Simetri bilateral
Lapisan embrional
Dipoblastik
Triploblastik
Selom
Aselomata
Pseudoselomata
Eksoskeleton
Endoskeleton
Filum coelenterata gemmule
gastrosol mesoglea
knidosit nematokis
planula Filum platyhelminthes
Sistem saraf tangga tali
hermafrodit bintik mata
aurikel protonefridia
sel api
B. Kegiatan inti 70 menit
-
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok per baris tempat duduk
- Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan
awal
a Sediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran
yang akan diajarkan. 5 menit
- Guru menyediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi
Dunia Hewan ciri umum dunia hewan, dasar klasifikasi dunia hewan dan ciri-ciri umum filum porifera, filum coelenterata dan
filum platyhelminthes .
Kelompok 1 Kelompok 2
- -
- -
Kelompok 3 Kelompok 4
b Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu
sebaik yang mereka bisa 30 menit
- Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara individu
dalam tiap kelompok
- Guru meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik
yang mereka bisa c
Kemudian perintahkan mereka untuk menyebar di dalam ruangan 15 menit
- Kemudian guru meminta siswa per kelompok mereka untuk
menyebar di dalam ruangan, mencari teman dalam kelompoknya yang dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu
menjawabnya. -
Guru mendorong siswa untuk saling membantu
-
Guru membimbing siswa dalam diskusi berlangsung d
Perintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah jawaban yang mereka dapatkan. 20 menit
- Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk seperti semula
tempat duduk masing-masing
- Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya ke depan kelas dengan penuh tanggung jawab. -
Guru meminta siswa untuk mendengarkan dan mencatat hasil presentasi dari kelompok lain.
- Guru meninjau kembali dengan bertanya kepada salah seorang siswa
atau siswa dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada guru dan mencari jawabannya bersama-sama dengan siswa yang lainnya.
C. Kegiatan akhir 10 menit
- Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
- Guru memberikan tugas siswa untuk mempelajari materi yang akan
diajarkan minggu depan yaitu klasifikasi dunia hewan 6 filum yaitu filum Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
IX. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok dengan penugasan catatan.
Indikator Soal No.
Soal Kunci
Bobot nilai
Mendeskripsikan ciri umum dunia
hewan 1
.
Ciri umum dunia hewan
Apa yang dimaksud
dengan istilah Parazoa
Eumetazoa Simetri radial
Simetri bilateral Lapisan
embryonal Dipoblastik
Triploblastik Selom
Aselomata Pseudoselomata
Eksoskeleton Parazoa: hewan
yang tidak memiliki lapisan
sejati porifera Eumetazoa: hewan
yang memiliki lapisan sejati
Simetri radial: tubuhnya dapat
dipotong menjadi 2 bagian yang
simetri melalui lebih dari satu arah
biasanya bentuknya silindris
bulat membulat anemon laut
Simetri bilateral: terjadi pada
manusia, yaitu tubuhnya dapat
dipotong menjadi 2 bagian tapi hanya
dari satu arah.
Lapisan embrional: Jaringan dari hasil
pembelahan zigot Hipoblastik:
tersusun atas 2 lapisan ektoderm
dan endoderm Triploblastik:
tersusun atas 3 lapisan yaitu
ektodem, 25
Menjelaskan dasar klasifikasi
dunia hewan