72,8. Nilai tertinggi untuk pertemuan 3 adalah kelompok II yakni 77 dan nilai terendah adalah kelompok IV yakni 74, rata-rata untuk pertemuan 3
adalah 75,5. Jika dilihat dari tiap-tiap kelompok selama 3x pertemuan, kelompok I yang mendapatkan rata-rata nilai tertinggi yakni 78,0
sedangkan kelompok IV mendapatkan rata-rata nilai terendah yakni 69,3. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan model Active Knowledge Sharing berhasil dengan baik.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Interpretasi Data
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ini keduanya berada pada distribusi tidak normal, baik hasil uji pretest dan posttestnya. Hal tersebut
terbukti pada hasil uji persyaratan analisis yang menyatakan bahwa Lo L
tabel
dimana L
tabel
pada taraf kepercayaan 95 dengan n = 30 sebesar 0,162. Selain itu kedua kelompok ini juga bersifat tidak homogen, terbukti berdasarkan
hasil uji pretest dan posttest yang menyatakan bahwa F
hitung Ftabel
4,96 2,62 pada taraf kepercayaan 95.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-Mann Whitney U pada taraf kepercayaan 95. Hasil uji hipotesis posttest dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diperoleh nilai Z
hitung
= 9,74 dan nilai Z
tabel
= 1,65. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95, hal ini menunjukkan bahwa skor untuk kelompok
eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi kelompok kontrol
2. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa data pretest ataupun posttest diperoleh kesimpulan bahwa Ho ditolak. Bila Ho ditolak berarti
terdapat perbedaan hasil pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Itu artinya pada kedua kelompok, baik eksperimen dan kontrol memiliki pengetahuan awal yang berbeda, sehingga tidak dapat
dilihat pengaruh perlakuan yang diberikan maka peneliti menggunakan uji alternatif yaitu uji mann whitney. Pada hasil pengujian mann whitney
diperoleh kesimpulan bahwa Ho ditolak, bila Ho ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan, kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol
Kelas eksperimen yang diajarkan dengan model Active Knowledge Sharing setelah itu diberikan secarik kertas berisikan soal. Pada kelas kontrol
diberikan perlakuan pembelajaran dengan model direct instruction. Setelah diberikan perlakuan, keduanya diberikan posttest untuk mengukur hasil
belajar biologinya pada konsep dunia hewan yang telah diajarkan. Model pembelajaran Active Knowledge Sharing adalah model
pembelajaran yang dapat membuat siswa siap belajar materi pembelajaran dengan cepat serta dapat meningkatkan siswa dalam membentuk kerjasama
tim. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk mampu bekerjasama untuk memecahkan suatu permasalahan pada topik yang dibicarakan. Melalui
proses saling berbagi siswa dapat saling bertukar pengetahuan sehingga materi yang dipelajari akan tertanam kuat dalam memori siswa dan tidak
mudah dilupakan. Kegiatan belajar pada model Active Knowledge Sharing mencakup tiga
kegiatan belajar, yaitu: Kegiatan belajar 1, membahas tentang dunia hewan. Kegiatan belajar 1 disampaikan dalam 1x pertemuan 2 jam pelajaran. Pada
kegiatan 1 berisi pertanyaan tentang perbandingan ciri dunia hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan tiap kelompok
diberikan kartu indeks berisikan soal yang berbeda. Lalu pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam kartu indeks dijawab oleh masing-masing
individu terlebih dahulu pada tiap kelompok. Pertanyaan itu dijawab sesuai kemampuan siswa. Kemudian setiap individu siswa menyebar di dalam
kelompoknya, mencari teman dalam kelompoknya yang dapat menjawab pertanyaan yang siswa sendiri tidak tahu menjawabnya. Diharapkan mereka
untuk saling
membantu. Dan
terakhir, masing-masing
kelompok