Selentingan sebagai informasi Penyebaran desas-desus

4. Mendiskusikan konflik antar unit

Nilai pada aktivitas memberi penjelasan mengenai karyawan atau manajer dapat untuk mendiskusikan konflik dalam atau antar unit yaitu sebesar 4,00 yang artinya, bahwa hal tersebut berada di kategori “baik“ dilakukan di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor.

5. Adanya interaksi tinggi dalam mengatasi masalah

Nilai pada aktivitas memberi penjelasan mengenai interaksi tinggi dan seringnya karyawan dirangsang untuk bekerja mengatasi dan membantu masalah koordinasi antar karyawan atau manajer yaitu sebesar 4,16 artinya akti vitas tersebut “baik“ di terapkan di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor.

4.4.5. Persepsi Karyawan terhadap Pola Komunikasi Informal

Persepsi karyawan mengenai pola komunikasi informal pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor dengan rataan skor diketahui melalui lima pernyataan tentang pola komunikasi organisasi yang ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Pola Komunikasi Organisasi Informal menurut Persepsi Karyawan No Pernyataan Rataan Skor Komunikasi Informal 1. Selentingan sering digunakan sebagai sumber informasi 3,15 2. Penyebaran desas-desus dipengaruhi pentingnya situasi 3,24

3. Selentingan metode komunikasi tercepat

3,02 4. Selentingan memuat banyak informasi 3,10 5. Selentingan saluran komunikasi yang di sukai di organisasi 2,71 Total Komunikasi Informal 3,04 Berdasarkan Tabel 7 butir pernyataan mengenai pola komunikasi informal menunjukkan nilai rataan skor dengan tingkat kesetujuan yaitu “ragu-ragu“ dengan range antara 2,71 – 3,15. Berdasarkan penilaian responden tersebut, diperoleh beberapa kesimpulan mengenai pola komunikasi informal berdasarkan komponen yang ada pada Tabel 7 yaitu:

1. Selentingan sebagai informasi

Nilai pada aktivitas selentingan sering digunakan sebagai sumber informasi sebesar 3,15 dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa komunikasi informal ini di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor suka digunakan, tetapi perusahaan meragukan jika selentingan merupakan sumber informasi, karena selentingan merupakan bentuk informasi yang kurang akurat untuk dijadikan komunikasi sehari-hari Mulyana, 2000. Kategori untuk selentingan sebagai informasi ialah “ragu-ragu“. Karyawan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor pada umumnya kurang mempercayai selentingan yang beredar sebelum surat pernyataan yang dikeluarkan dari pihak manajemen dikeluarkan.

2. Penyebaran desas-desus

Nilai pada aktivitas penyebaran desas-desus yang dipengaruhi pentingnya situasi sebesar 3,24 artinya penyebaran desa-desus pun ragu- ragu untuk diterapkan atau digunakan oleh PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran desas-desus tidaklah efektif untuk dijadikan sarana komunikasi dan informasi sehari-hari bagi PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Karyawan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor pada umumnya kurang mempercayai desas-desus yang beredar sebelum surat pernyataan yang dikeluarkan dari pihak manajemen dikeluarkan.

3. Selentingan metode komunikasi tercepat