2  Semakin  sering  atasan  memberi  ganjaran  atas  pengungkapan perasaan,  opini  dan  kesulitan  oleh  bawahan,  semakin  besar
keinginan bawahan mengungkapkannya. 3  Semakin sering atasan mau mengungkapkan perasaan, opini dan
kesukaran  kepada  bawahannya  dan  atasannya,  semakin  besar pula kemungkinan keterbukaan dari pihak bawahan.
Selain  itu,  Gordon  dan  Infante  dalam  Mulyana  2000, mengemukakan  bahwa  pegawai  sangat  menghargai  kebebasan
mengemukakan pendapatnya kepada atasan.
c.   Komunikasi Horizontal Sideways Communications
Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian  yang  memiliki  posisi  sejajarsederajat  dalam  suatu
organisasi.  Tujuan  komunikasi  horizontal  antara  lain  untuk melakukan  persuasif,  mempengaruhi  dan  memberikan  informasi
kepada  bagian  atau  departemen  yang  memiliki  kedudukan  sejajar. Komunikasi  horizontal  bersifat  koordinatif  diantara  mereka  yang
memiliki posisi sederajat, baik di dalam satu departemen maupun di antara  beberapa  departemen.  Komunikasi  horizontal  dapat  dilihat
pada Gambar 4 Purwanto, 2003. Komunikasi  horizontal  yang  efektif  dalam  organisasi  yaitu
pertukaran diantara perwakilan dan personil pada tingkat yang sama dalam  diagram  organisasi  Mulyana,  2000.  Komunikasi  horizontal
dalam  organisasi  sering  tidak  sehat  karena  loyalitas  karyawan kepada  departemen  tertentu.  Menurut  Goldhaber  dalam  Mulyana
2000,  meringkas  literatur  mengenai  komunikasi  horizontal  dalam suatu organisasi:
1  Koordinasi tugas 2  Penyelesaian masalah
3  Berbagi informasi 4  Penyelesaian konflik
Gambar 4. Pola Komunikasi Horizontal Purwanto, 2003 Komunikasi  horizontal  dapat  membantu  fungsi  organisasi
lebih  efektif  dan  bahkan  diperlukan  untuk  menghindari  beberapa hambatan.  Adapun  beberapa  langkah  untuk  mengurangi  hambatan
terhadap  komunikasi  horizontal.  Menurut  Schein  dalam  Mulyana 2000  menjelaskan  empat  prosedur  untuk  mengurangi  hambatan
tersebut, yang telah dibuktikan berhasil dalam beberapa kasus: 1  Berikan  penekanan  relatif  lebih  besar  kepada  keefektifan
organisasional  total  dan  kepada  peranan  departemen  dalam kontribusinya  kepada  hal  ini,  departemen  dinilai  dan  diberi
ganjaran  berdasarkan  kontribusi  mereka  kepada  usaha keseluruhan bukan berdasarkan keefektifan individual.
2  Interaksi  tinggi  dan  seringnya  komunikasi  antar  divisi dirangsang  untuk  bekerja  mengatasi  dan  membantu  masalah
koordinasi antar divisi. 3  Sering  dilakukan  perputaran  kayawan  diantara  divisi,  untuk
merangsang  tingkat  pemahaman  bersama  tinggi  dan  empati terhadap masalah pihak lain.
Manajer Umum
Manajer Produksi
Bagian Pabrik
Bagian Penelitian
K a r y a w a n Manajer
Pemasaran
Bagian Penjualan
Bagian Promosi
4  Hindari situasi
menang-kalah, jangan
sekali-kali mengkompetisikan
kelompok untuk
suatu penghargaan
organisasional.
d.   Komunikasi Diagonal