Selentingan metode komunikasi tercepat Selentingan memuat banyak informasi Selentingan disukai di organisasi

komunikasi informal ini di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor suka digunakan, tetapi perusahaan meragukan jika selentingan merupakan sumber informasi, karena selentingan merupakan bentuk informasi yang kurang akurat untuk dijadikan komunikasi sehari-hari Mulyana, 2000. Kategori untuk selentingan sebagai informasi ialah “ragu-ragu“. Karyawan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor pada umumnya kurang mempercayai selentingan yang beredar sebelum surat pernyataan yang dikeluarkan dari pihak manajemen dikeluarkan.

2. Penyebaran desas-desus

Nilai pada aktivitas penyebaran desas-desus yang dipengaruhi pentingnya situasi sebesar 3,24 artinya penyebaran desa-desus pun ragu- ragu untuk diterapkan atau digunakan oleh PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran desas-desus tidaklah efektif untuk dijadikan sarana komunikasi dan informasi sehari-hari bagi PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Karyawan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor pada umumnya kurang mempercayai desas-desus yang beredar sebelum surat pernyataan yang dikeluarkan dari pihak manajemen dikeluarkan.

3. Selentingan metode komunikasi tercepat

Nilai pada aktivitas bahwa selentingan merupakan metode komunikasi tercepat sebesar 3,02 artinya pola komunikasi informal ini atau selentingan, tidak merupakan metode yang tercepat dalam berkomunikasi. Sehingga kategori untuk selentingan “ragu-ragu“ bagi PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Namun menurut Mulyana 2000, selentingan merupakan metode komunikasi tercepat. Hal ini tidak untuk diterapkan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor, karena dari hasil penelitian selentingan sangat ragu-ragu dan juga selentingan tidak terlalu disukai sebagai sumber informasi di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor.

4. Selentingan memuat banyak informasi

Nilai pada aktivitas mengenai selentingan memuat banyak informasi sebesar 3,10 yang artinya, bahwa selentingan juga tidak memuat banyak informasi yang bermanfaat untuk PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Kategori untuk aktivitas ini ialah “ragu-ragu“.

5. Selentingan disukai di organisasi

Nilai pada aktivitas mengenai selentingan merupakan saluran komunikasi yang disukai di organisasi sebesar 2,71 artinya aktivitas tersebut “ragu-ragu“ diterapkan di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Hal ini mengindikasikan bahwa pada umumnya mungkin sebagian karyawan yang menganggap dengan adanya komunikasi informal ini tidak begitu penting untuk dijadikan sebagai saluran komunikasi yang baik. Karena selentingan hanyalah informasi yang meragukan, belum pasti kebenarannya. Pihak perusahaan pun menjadi sangat ragu-ragu jika pola komunikasi ini digunakan di perusahaan, karena akan mengganggu aktivitas komunikasi yang telah berjalan dengan baik. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi organisasi baik formal maupun informal diterapkan oleh PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Namun pola komunikasi organisasi yang cenderung digunakan oleh PT X Tbk Unit Bisnis Bogor ialah pola komunikasi dari bawah ke atas atau upward communications. Hal ini terlihat nilai rataan dari komunikasi formal maupun informal yang memiliki nilai rataan terbesar, yaitu pola komunikasi bawah ke atas atau upward communication sebesar 4,37. Dimana, nilai 4,37 berada pada kategori “sangat setuju“, artinya bahwa pola komunikasi bawah ke atas ini sangat sering digunakan. Alasan kenapa pola komunikasi tersebut dominan digunakan di perusahaan ialah, karena mungkin bawahan lebih aktif untuk berintraksi dengan atasannya. Hal ini dikarenakan karyawan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya. Oleh karena itu, karyawan sudah seharusnya lebih aktif dibandingkan dengan atasannya. Tetapi walaupun atasan tidak cenderung untuk sering berkomunikasi, atasan tetap menjaga komunikasi dengan bawahannya, agar tercipta hubungan yang baik antar sesama pegawai PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Nilai skor rataan dari pola komunikasi informal ialah sebesar 3,04. Hal ini terlihat jelas, bahwa untuk nilai rataan 3,04 berada pada kategori ragu- ragu. Pola komunikasi informal memang terkadang digunakan di perusahaan, namun tidak selamanya pola tersebut dijadikan saluran komunikasi yang disukai oleh PT X Tbk Unit Bisnis Bogor ini. Hal ini terjadi karena, selentingan merupakan saluran komunikasi yang kurang efektif untuk digunakan PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Berdasarkan hasil jawaban persepsi responden PT X Tbk Unit Bisnis Bogor, disimpulkan bahwa pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor, bentuk pola komunikasi organisasi yang sering digunakan ialah pola komunikasi dari bawah ke atas atau biasa disebut upward communication. Untuk bentuk pola komunikasi yang tidak digunakan di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor ini ialah bentuk pola komunikasi informal, karena bentuk pola komunikasi ini tidak efektif bagi perusahaan.

4.5. Analisis Persepsi Karyawan tentang Lingkungan Kerja Produktif

Persepsi karyawan mengenai pola komunikasi organisasi yang ada pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor dengan rataan skor berdasarkan 25 pernyataan dalam kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu pola komunikasi formal dan informal. Namun, untuk analisis ini tidak membahas mengenai pola-pola komunikasi, tetapi mengetahui lingkungan kerja yang bagaimana yang ada di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Lingkungan Kerja Produktif Menurut Persepsi Karyawan No Pernyataan Rataan Skor Lingkungan Kerja Yang Produktif 1. Perusahaan memberikan lingkungan kerja yang tenang dan nyaman 4,28 2. Perusahaan memberikan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup 4,24 3. Perusahaan memberikan jaminan sosial 4,18 4. Hubungan kerja menjadi faktor untuk dapat bekerja produktif 4,50 5. Lingkungan keja dan suasana kerja tergantung pola yang dici pt akan pimpinan. 3,81 6. Sarana kerja mempengaruhi produktifitas lingkungan kerja karyawan 4,32 Total Lingkungan Kerja Produktif 4,22