Bidang Organisasi Kegiatan Koperasi Unit Desa KUD Mandiri Bayongbong

51 tujuh unit usaha yang dikelolanya seperti unit usaha ternak sapi perah, unit usaha makanan ternak, unit usaha warseda, unit usaha simpan pinjam, SP PUK, dan KCK, serta unit usaha listrik.

5.3.1. Bidang Organisasi

5.3.1.1. Profil Singkat dan Struktur Organisasi KUD Bayongbong Koperasi Unit Desa KUD Mandiri Bayongbong beralamat Jl. Raya Timur Bayongbong Km.11 Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. KUD Bayongbong telah berbadan hukum didasarakan pada No. 5948 A BH KWK-10 14, selain izin berbadan hukum KUD Bayongbong telah memiliki SPKM didasarkan pada No. 343 DK KPTS A-VIII 80 I dan SIUP didasarkan pada No. 026 026 E PK 10-2 NAS. Pada tanggal 24 Desember 1973 merupakan tanggal pendirian KUD Bayongbong. Saat ini KUD Bayongbong dipimpin oleh Muztahid sebagai ketua dan jabatan sekretaris oleh Bambang serta Maman Ar sebagai bendahara. KUD Bayongbong memiliki pihak pengawas yang dipimpin oleh Yaya Soenarya, Sp. Selaku ketua pengawas yang dibantu oleh A. Uyun Ls dan Drs. KH. Zainal Abidin selaku anggotanya yang mengawasi jalannya kegiatan usaha KUD Bayongbong. Dalam menjalankan usahanya manajemen KUD Bayongbong dibantu oleh 99 orang karyawan yang terdiri dari dua orang tim manajemen, dua puluh dua orang karyawan staf, dua puluh tiga orang karyawan lapangan, dua belas orang karyawan lepas, delapan orang karyawan laboratorium, tiga belas orang karyawan IBKeswan, delapan orang karyawan unit listrik, satu orang karyawan Waserda, dua orang karyawan bengkel, empat orang SatpamKeamanan, dua orang DapurMesjid, dan tiga orang Kernet. Untuk mempermudah pengawasan terhadap anggotanya KUD Bayongbong membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari kelompok peternak sapi perah dan kelompok SPKCK. Untuk kelompok peternak sapi perah terdapat dua puluh dua kelompok dan kelompok SPKCK terdapat lima kelompok. Pembentukan kelompok untuk mengefisienkan pengelolaan organisasi yang dilakukan KUD Mandiri Boyongbong baik antar pengurus dengan anggota maupun antara anggota dengan anggota lainnya. Kelompok ini dapat dijadikan 52 sebagai media informasi dan konsultasi yang dilakukan antara anggota dengan pengurus KUD Bayongbong. Gambar 6. Struktur Organisasi KUD Bayongbong Keterangan : : Garis Komando Pendelegasian : Garis Tanggung Jawab : Pelayanan KUD Bayongbong memiliki sturuktur organisasi dengan Rapat Anggota Tahunan RAT sebagai pengambil keputusan tertinggi. Berikut struktur Rapat Anggota Manajer Utama Pengurus Pengawas Manajer Divisi Peternakan dan Kendaraan Bagian MC Bagian Makanan Ternak Bagian Populasi Sapi Manajer Divisi Perdagangan, Usaha dan umum Unit Waserda Bagian Personalia Keanggotaan Bagian Umum Manajer Divisi Akuntansi dan Perbankan Bagian Akuntansi Bagian USP Bagian Kredit UUO Kasubag Sekretariat Pengurus Kelompok Anggota Anggota 53 organisasi yang diterapkan KUD Bayongbong. Kegiatan yang berkaitan dalam bidang organisasi lainnya adalah kegiatan penyuluhan, pelatihan dan studi banding yang dilakukan KUD Mandiri Bayongbong dengan beberapa instansi seperti gerakan koperasi, dinas pemerintahan setempat, mitra usaha, organisasi atau lembaga sosial dan instansi pendidikan yaitu perguruan tinggi dan SLTA. 5.3.1.2. Keanggotaan KUD Bayongbong Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan dapat direalisasikan. Semua program yang akan dilaksanakan oleh manajemen memperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen dalam organisasi. Dalam koperasi semua program manajemen bukan hanya perlu mendapat dukungan dari anggota saja namun merupakan kebutuhan bagi anggotanya. Perkembangan Anggota KUD Mandiri Bayongbong Tahun 2004-2009 1000 2000 3000 4000 5000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun O ra n g Banyak Anggota Gambar 7. Perkembangan Anggota KUD Bayongbong Tahun 2004-2009 Berdasarkan Laporan Tahunan KUD Bayongbong Tahun Buku 2004- 2009, Perkembangan Anggota KUD Bayongbong cukup fluktuatif. Pada tahun 2006 jumlah anggota KUD Bayongbong mengalami penurunan drastis yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan cuaca yang tidak menentu mengakibatkan jumlah dan kualitas susu yang dihasilkan rendah. Hal ini berdampak pada rendahnya harga susu di tingkat peternak, dan memancing para 54 peternak untuk menjual produksi susunya ke tempat yang mampu membayar produksi susunya lebih tinggi dari KUD Bayongbong. Walaupun pada saat itu telah terdapat kebijakan rayonisasi antar koperasi di Kabupaten Garut, tetapi karena kebijakan tersebut belum berjalan dengan baik mengakibatkan banyak anggota KUD Bayongbong yang beralih pada organisasi lain sejenis yang mampu menampung produksi susu hasil ternaknya dengan harga yang lebih baik. Pada tahun 2007, KUD Bayongbong mulai melakukan pembenahan sedikit demi sedikit pada manajemen koperasinya. Hal tersebut pun berdampak pada peningkatan kembali jumlah anggota secara berangsur-angsur diikuti dengan meningkatnya kapasitas dan kualitas produksi susu yang dihasilkan.

5.3.2. Bidang Unit Usaha