19 perusahaan swasta, karena tidak ada koperasi yang memiliki bangunan megah
atau usaha berskala besar. Tujuan koperasi bukanlah untuk mendirikan usaha besar serta gedung mewah, tetapi yang jelas tugas utama koperasi adalah tetap
berusaha meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran anggo tanya”.
Sesuai dengan pengertian koperasi, maka dapat dikemukakan jatidiri koperasi sebagai berikut :
1. Anggota koperasi pemilikpemodal adalah juga pengguna jasa dari koperasi
2. Koperasi dibentuk untuk :
a. Mencapai tujuan bersama dengan cara memanfaatkan organisasi yang
dimodali bersama b.
Memenuhi kepentingan bersama dan mengawasi secara demokratis oleh anggota
c. Anggota koperasi disebut pemilik dan pengguna jasa koperasi yang
bersangkutan UU Nomor 25 tahun 1992. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa jati diri koperasi adalah :
”Berfungsinya anggota sebagai pemilikpemodal sekaligus sebagai pelanggan atau pengguna jasa perusahaan koperasi” Nasution, 2002.
2.5. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
Fungsi dan peran koperasi sesuai dengan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat 3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokoguru-nya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
20 Prinsip koperasi merupakan dasar kerja koperasi sebagai badan usaha serta
menjadi ciri khas dan jatidiri koperasi yang membedakannya dari badan usaha lainnya. Namun apabila terdapat organisasi lain yang memiliki nama selain
koperasi namun ia menjalankan prinsip-prinsip tersebut maka ia layak disebut koperasi. Adapaun prinsip-prinsip kerja koperasi antara lain sebagai berikut :
1. Keanggotaan sukarela dan terbuka
2. Pengawasan demokratis oleh anggota one man one vote
3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi
4. Otonomi dan kemandirian
5. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
6. Kerjasama antar koperasi
7. Kepedulian terhadap masyarakat
Prinsip-prinsip koperasi di atas merupakan hasil Kongres 100 tahun ICA di Manchaster tahun 1995 yang berbeda dengan prinsip koperasi yang telah
ditetapkan dalam pasal 5 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian secara eksplisit masih menegaskan adanya prinsip pembagian sisa
hasil usaha masing-masing anggota secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota serta prinsip pemberian balas jasa yang
terbatas terhadap modal. Sementara itu hasil Kongres 100 tahun ICA tersebut lebih menekankan pada pentingnya prinsip partisipasi anggota dalam kegiatan
ekonomi serta prinsip kepedulian terhadap masyarakat.
2.6. Organisasi Koperasi