54 peternak untuk menjual produksi susunya ke tempat yang mampu membayar
produksi susunya lebih tinggi dari KUD Bayongbong. Walaupun pada saat itu telah terdapat kebijakan rayonisasi antar koperasi di Kabupaten Garut, tetapi
karena kebijakan tersebut belum berjalan dengan baik mengakibatkan banyak anggota KUD Bayongbong yang beralih pada organisasi lain sejenis yang mampu
menampung produksi susu hasil ternaknya dengan harga yang lebih baik. Pada tahun 2007, KUD Bayongbong mulai melakukan pembenahan
sedikit demi sedikit pada manajemen koperasinya. Hal tersebut pun berdampak pada peningkatan kembali jumlah anggota secara berangsur-angsur diikuti dengan
meningkatnya kapasitas dan kualitas produksi susu yang dihasilkan.
5.3.2. Bidang Unit Usaha
5.3.2.1. Unit Ternak Sapi Perah Unit ternak sapi perah merupakan kegiatan usaha koperasi yang memiliki
kontribusi besar dalam memberikan kesejahteraan bagi anggota KUD Bayongbong. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan SHU terbesar yang dihasilkan
dari unit ternak sapi perah dibandingkan dengan unit usaha lainnya. Selain itu, sebagian besar anggota yang tergabung dalam KUD Bayongbong merupakan
peternak sapi perah. Unit ternak sapi perah dapat dikatakan sebagai pilar utama bagi kemajuan KUD Bayongbong.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam unit ternak sapi perah meliputi upaya menjaga ketersediaan pakan ternak, menjaga kebersihan, kesehatan dan
pelestarian keturunan ternak, menjaga kapasitas dan kualitas produksi susu, hingga pada pemasaran susu yang dihasilkan ke Industri Pengolahan Susu IPS.
Untuk menjaga ketersediaan pakan KUD Mandiri bekerja sama denga PT. Radiana untuk dapat memasok ketersediaan bahan baku pakan konsentrat,
sedangkan pakan hijauan para peternak memperoleh dari daerah sekitar, dan jika pakan hijauan masih kurang memenuhi kebutuhan KUD Bayongbong
memfasilitasi melalui penyediaan kendaraan operasional khusus untuk mencari pakan hijauan.
Kegiatan lainnya yang juga berpengaruh terhadap pekembangan ternak sapi perah adalah menjaga kebersihan, kesehatan dan pelestarian keturunan
ternak. Upaya menjaga kebersihan, kesehatan dan pelestarian ternak merupakan
55
5
Data populasi ternak sapi perah KUD Bayongbong 2009 Lampiran 3 .
tanggung jawab peternak, yang kemudian dibantu dengan pelayanan yang diberikan KUD Bayongbong melalui penyuluhan, pemeriksaan kesehatan hewan
dan Inseminasi Buatan IB melalui penyediaan dokter hewan keliling. Kemudian untuk menjaga kapasitas dan kualitas sangat bergantung terhadap upaya kerjasama
peternak dalam menjaga kebersihan dan kesehatan ternaknya. Disamping pemberiaan penyuluhan upaya pengontrolan secara berkala pun dilakukan untuk
mengetahui kondisi pengelolaan ternak dilapangan. Populasi ternak sapi perah KUD Mandri Bayongbong saat ini mencapai
4.325 ekor sapi dengan jumlah peternak kurang lebih 1761 orang
5
. Berdasarkan Laporan Tahunan KUD Bayongbong Tahun Buku 2004-2009 berikut
perkembangan jumlah pedet KUD Bayongbong.
Perkembangan Jumlah Pedet KUD Bayongbong Tahun 2004-2009
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Tahun
J u
m la
h Po
p u
la si
Perkembangan Kelahiran Sapi
Gambar 8. Perkembangan Jumlah Pedet KUD Bayongbong Tahun 2004-2009
Tingkat kelahiran sapi dari tahun 2004-2009 mengalami perkembangan yang cukup fluktuatif. Hal ini dapat dilihat adanya penurunan pada tahun 2006
hingga 2007 disebabkan terjadinya krisis ekonomi dan kondisi iklim yang tidak mendukung, dan terjadi peningkatan kembali pada tahun 2008 hingga saat ini.
Saat ini IPS menetapkan standar kualitas susu yang akan diterima dari peternak lokal, jika standar tersebut tidak dipenuhi akan dikenakan sanksi
penolakan terhadap susu yang dipasok atau penalti terhadap harga susu, dan penalti biasanya dilakukan jika kandungan bakteri yang terdapat dalam susu
56 melebihi standar yang ditentukan. Hal ini berdampak pada penurunan harga susu
yang diberikan IPS. Untuk memenuhi standar tersebut KUD Bayongbong menerapkan SOP dalam pengelolaan susu mulai penerimaan dari peternak hingga
pada pengiriman ke IPS yang menjadi target pemasaran susu segar KUD Bayongbong.
5.3.2.2. Unit Makanan Ternak Unit makanan ternak merupakan kegiatan usaha koperasi dalam memenuhi
ketersediaan pakan ternak untuk sapi perah. Saat ini KUD Bayongbong sudah mampu mengolah sendiri produksi pakan konsentrat yang digunakan untuk
memberikan asupan tambahan pakan ternak. Sedangkan untuk pakan hijauan KUD Bayongbong memfasilitasi kendaraan operasional untuk mencari kebutuhan
pakan hijauan. Untuk mengolah pakan hijauan dibutuhkan bahan baku pembentuk pakan konsentrat yang meliputi dedak, polat, kopra, sawit, jagung, tepung telur,
mineral, garam, dan roti. Bahan baku tersebut diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pemasok yang merupakan pengumpul yang terdapat
di sekitar KUD Bayongbong, pihak GKSI serta pemasok bahan mineral Perusahaan Lembah Hijau Multifarm dari Solo.
5.3.2.3. Unit Waserda Unit waserda merupakan kegiatan usaha koperasi dalam bentuk warung
yang menyediakan berbagai produk kebutuhan anggota, seperti peralatan rumah tangga, penyediaan sembilan bahan pokok, makanan kecil dan minuman, pakaian,
dan produk-produk lainnya yang menjadi kebutuhan anggota. Pelayanan yang diberikan oleh unit waserda selain menyediakan produk dan peralatan kebutuhan
anggota adalah pada sistem pembayaran yang diperkenankan untuk meminjam terlebih dahulu. Kemudian dari sisi harga produk yang disediakan unit waserda
KUD Mandiri Bayongbong relatif lebih murah dibandingkan dengan warung- warung pada umumnya sehingga mampu bersaing.
5.3.2.4. Unit Simpan Pinjam, SP PUK, dan KCK Unit simpan pinjam, SP PUK dan KCK merupakan kegiatan usaha
koperasi dalam memfasilitasi anggotanya untuk dapat melakukan penyimpanan
57 serta peminjaman dana untuk kepentingan anggota. Unit usaha ini memberikan
kemudahan bagi anggotanya untuk memperoleh pinjaman modal dengan tingkat bunga yang rendah serta prosedur yang sederhana. Sumber permodalan unit
simpan pinjam berasal dari anggota sendiri, serta bantuan instansi lain yang kemudian dikelola oleh KUD Bayongbong untuk digunakan untuk kepentingan
anggota. 5.3.2.5. Unit Listrik
Unit Listrik merupakan kegiatan usaha koperasi dalam melayani pembayaran tagihan listrik masyarakat. Unit listrik yang dikelola KUD
Bayongbong dilaksanakan di tiga loket pelayanan yaitu loket di KUD Bayongbong sendri, kemudian di Sukamanah dan Cisurupan. Unit Listrik muncul
karena adanya kerjasama antara KUD Bayongbong dengan PT. Raharja untuk memberikan kemudahan anggota dalam menjangkau lokasi pembayaran.
VI. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN ORGANISASI
6.1. Analisis Situasi 6.1.1. Biofisik